Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Depok
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus Anti Teror Mabes Polri mengamankan terduga teroris bernama Wiji Joko Susanto. Diketahui Wiji Joko tinggal di sebuah kawasan perumahan di Jalan Raya Grogol, Kecamatan Limo, Depok.
Di sana, Wiji mengontrak sebuah rumah. Dia belum lama tinggal di kontrakan tersebut.
"Dia baru satu setengah tahun, tinggal di sini tadinya pindahan dari sekitar Pasar Janati Mampang Limo," kata Mek, koordinator keamanan perumahan, Rabu (13/11).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Di rumah itu, Wiji tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Wiji dikenal tidak menutup diri dari lingkungan.
Wiji dikenal murah senyum dan selalu menyapa tetangganya. Tak jarang pula Wiji kerap mengobrol dengan warga dan satpam di pos.
"Dia ini, warga yang baik. Biasanya, saya suka sebar info kerja bakti di grup warga (WhatsApp) dan dia selalu aktif mengikuti kegiatan tersebut. Apalagi kalau ada momen tertentu, seperti Idul Adha dia selalu ambil bagian," ucapnya.
Dikenal Rajin Ibadah
Sehari-hari, Wiji dikenal rajin beribadah dan menjadi Imam di musala dekat perumahan. Kepribadiannya yang ramah, dan selalu menegur sapa membuat warga kaget ketika mendengar informasi penangkapan terhadap dirinya.
"Ya, yang kita tahu kalau tersangkut teroris biasanya tertutup. Sedangkan, ini tidak tiap jalan ketemu yang dikenal berhenti sekedar ngobrol. Bahkan, saya pernah bikin kolam waktu itu dia datang nyamperin. Pakaiannya juga biasa juga, tidak ada gerak gerik yang mencurigakan," ucapnya.
Mek menceritakan, pada saat penangkapan ada sekitar 20 orang Tim Densus 88 Mabes Polri datang ke rumah kontrakan Wiji sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka melakukan penggeledahan, dan membawa beberapa barang seperti beberapa handphone, laptop, buku-buku agama Islam.
"Kurang lebih 40 Jenis barang yang dibawa, termasuk beberapa pasport kondisi warga kebanyakan sedang kerja tadi jadi tidak banyak yang lihat," tegasnya.
Sementara itu, warga di sekitar lokasi penangkapan Jalan Raya Palakali Kelurahan Tanah Baru Kecamatan Beji Depok, tepatnya di depan SDIT mengatakan tidak melihat penangkapan terduga teroris tersebut. Namun, terlihat banyak polisi berdatangan sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu 13 November 2019.
"Saya enggak tahu, ada apa tapi tadi sehabis Ashar banyak polisi. Saya malah pengen tahu soalnya sudah beberapa hari pulang kampung," kata Rani pedagang warung di sebrang lokasi.
Warga menyebutkan penangkapan terduga teroris tersebut tergolong cepat. Dirinya mengetahui setelah beberapa jam. "Saya tahunya malah dari yang makan, katanya ada penangkapan teroris," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaPria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris di Kecamatan Rawalumbu dilakukan pada hari yang sama dengan di Bekasi Timur. yakni Selasa (3/9) pagi.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaTiga terduga teroris yang ditangkap Densus 88 menempati rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kota Batu selama 1,5 tahun.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaKetujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca Selengkapnya