Deretan Kejahatan Kasat Reskrim Gadungan, Tipu Mahasiswi Janji Mau Menikahi
Merdeka.com - Berbekal baju taktikal dan aksesoris polisi lainnya, DA (28) mengaku sebagai Kasat Reskrim Polres Bantul. Tujuan polisi gadungan ini untuk mengelabuhi korban dan memacari banyak wanita muda.
Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono SIK MH menjelaskan melalui aksinya sebagai Kasat Reskrim Gadungan tersebut, DA mampu memperdayai empat orang wanita yang masih berusia muda. Korbannya tidak hanya dari wilayah Bantul saja, namun ada juga yang berasal dari Wonosobo Jawa Tengah.
Wachyu mengungkapkan, dengan mengaku sebagai Kasat Reskrim Polres Bantul, DA meminta uang kepada para korbannya untuk membayar utangnya kepada bank. Polisi gadungan ini juga sempat berhubungan badan dengan korbannya layaknya suami istri.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Kenapa polisi mencabuli korban? Setelah melakukan pelecehan, pelaku memperlakukan korban seolah tak terjadi apa-apa. Korban dipersilakan keluar ruang dengan sebelumnya diancam agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain.'Setelah itu korban keluar dari ruangan tersebut dan menyuruh mereka pulang ke panti asuhan,' ujar Ipda Wahyu.
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Apa tujuan patroli polisi? 'Patroli ini bertujuan untuk memastikan keamanan di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi masyarakat, terutama menjelang pemilihan umum yang dapat meningkatkan aktivitas masyarakat di luar rumah,' ujar Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Kaban, Senin (4/11).
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
"Ya dengan berlagak jadi Kasat Reskrim itu buat meyakinkan korban,"ujar Wachyu.
Wachyu menambahkan aksi pemuda pengangguran ini terungkap berkat laporan salah satu korban. WS (21) merasa tertipu usai mengetahui jika Kasat Reskrim Bantul bukanlah yang bersangkutan. Korban melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Mapolre Bantul.
Korban baru sadar pacarnya itu bukan kasat Reskrim ketika temannya membaca berita ungkap kasus Polres Bantul beberapa waktu lalu dan memberitahu korban. Merasa ditipu, korban kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Bantul.
Terduga pelaku akhirnya dapat diamankan polisi pada Selasa tanggal 23 Maret 2021. Kini polisi gadungan ini harus mendekam di sel tahanan Mapolres Bantul untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Penyidik langsung memeriksa pelaku secara intensif.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku berkenalan WS (21) mahasiswi asal Kapanewonan Sanden Bantul melalui media sosial,"ungkapnya.
Mengaku sebagai Kasat Reskrim Polres Bantul, DA selain meminta uang kepada para korbannya untuk membayar utangnya kepada Bank, hingga para korban sempat berhubungan badan layaknya suami istri
Saat berkenalan melalui media sosial, pelaku mengaku sebagai Kasat Reskrim Polres Bantul dengan pangkat AKP. Dari perkenalan itu lantas berlanjut ke pertemuan yang intensif. Kemudian muncul bibit asmara sehingga keduanya sepakat pacaran.
Dengan sederet bujuk rayu, pelaku kemudian meminta uang kepada korban. Pelaku berjanji akan menikahi korban sehingga korban memenuhi permintaan pelaku. Saat itu, pelaku sempat meminta uang kepada korban dengan total Rp13 juta.
"Selain itu keduanya juga telah melakukan hubungan badan sebanyak tiga kali,” kata Kapolres Bantul.
Dari hasil penyelidikan, selain kepada korban WS, pelaku juga melakukan penipuan kepada tiga wanita lainnya, yakni LS (22), mahasiswi asal Wonosobo, ST (24), swasta, warga Kasihan Bantul dan WL (26) swasta, warga Sleman.
Kepada LS, pelaku berjanji akan menikahinya, bahkan LS sempat dilamar oleh pelaku. Untuk korban ST mengalami kerugian pernah berhubungan badan sebanyak dua kali. Dan korban WL mengalami kerugian uang sejumlah Rp1 juta dan pernah melakukan hubungan badan sebanyak satu kali.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngari menambahkan, untuk melancarkan aksinya, tersangka pelaku sengaja sering mengenakan baju taktikal Reserse Kriminal (Reskrim) bertuliskan nama tersangka di sebelah kanan dan tulisan Kasat Reskrim pada sebelah kiri dengan pangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP).
"Baju itu dibeli secara online. Dan digunakan agar korban teperdaya," ucap dia.
Selain itu, pelaku juga memakai kalung lencana penyidik Reskrim dan Lencana BNN serta memakai masker warna hitam berlogo Bareskrim untuk mengelabui korban-korbannya. Di hadapan petugas, pelaku mengaku sengaja mengenakan baju taktikal agar lebih gagah.
"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat pasal 378 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 4 tahun penjara,"tambahnya.
Pelaku DA mengaku nekat menjadi anggota polisi karena dulunya terobsesi menjadi anggota polisi. Ia juga mengaku uang dari hasil menipu tersebut, digunakan untuk membayar utang di bank.
"Dulu ingin menjadi polisi, tapi tak kesampaian," kata tersangka.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaJurus sakti Intel gadungan ini saat beraksi hingga membuat banyak wanita terpedaya.
Baca SelengkapnyaAksi penipuan dengan bujuk rayu, rayuan, yang pada akhirnya korban tertarik dengan iming-iming maupun rayuan,
Baca SelengkapnyaPenangkapan ratusan tersangka dilakukan sejak periode 5-11 Juni 2023
Baca SelengkapnyaPelaku mempunyai dua orang istri dan mengaku kepada mereka jika dirinya anggota Polri.
Baca SelengkapnyaSaat Satgas dibentuk, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bakal memberi sanksi jika Satgas TPPO tak bekerja serius.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaAksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pelaku sudah ditangkap dan ditahan oleh Polda Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca Selengkapnya