Deretan Mantan Jenderal TNI Jadi Pengusaha Kaya dan Petinggi Perusahaan
Merdeka.com - Pensiun dari dunia militer, tak membuat karir para jenderal TNI berhenti. Mantan jenderal ini terus melebarkan karirnya terjun ke dunia bisnis. Dengan mendirikan usaha sendiri, atau menduduki posisi penting di perusahaan ternama.
Usaha yang dijalani sukses berhasil meraup keuntungan berlimpah. Para mantan jenderal ini membuktikan selepas pensiun masih tetap bisa berkarir.
Berikut ini mantan jenderal TNI yang terjun ke dunia bisnis dan menjadi petinggi sebuah perusahaan:
-
Kapan 25 Perwira Tinggi TNI memasuki masa pensiun? Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/953/VIII/2023 tanggal 24 Agustus 2023 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Tentara Nasional Indonesia.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Bagaimana karier militer Try Sutrisno? Try meniti karier militer yang gemilang dan mencapai pangkat Jenderal TNI. Ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7 dari tahun 1988 hingga 1993. Selama masa jabatannya, ia terlibat dalam banyak operasi militer penting, termasuk dalam penanganan konflik separatis, yang menguji kepemimpinan dan kemampuan strategisnya.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Bagaimana BRI bantu anggota POLRI pensiun? 'Terkait hal ini, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur/kewirausahaan bagi anggota Polri/ ASN/Keluarga dalam mempersiapkan masa pensiun yang lebih produktif.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
Luhut Binsar Pandjaitan
Dalam dunia militer, Luhut Binsar Pandjaitan memiliki karir yang sangat cemerlang. Karier militernya banyak dihabiskan di Kopassus TNI AD. Dia pernah menjadi Komandan Grup 3 Kopassus, Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), hingga Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.
Memasuki masa pensiun, Luhut aktif di dunia usaha. Tahun 2004 Luhut mulai merintis bisnis di bidang energi dan pertambangan dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group. Kini di bawah Toba Sejahtra yang bergerak di sektor pertambangan batu bara, ada anak usaha yang bergerak di sektor minyak dan gas, perkebunan, dan kelistrikan.
Tanggal 6 Juli 2012 Toba Bara mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker TOBA dan merilis sebesar 210.681.000 saham atau 10,5 persen dari jumlah modal disetor, dengan perolehan dana sebesar Rp 400.293.900.000,-. Harga perdana saham sebesar Rp 1.900,- per lembar saham.
Menurut laporan yang dikutip dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2015 di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Menteri Koordinasi bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memiliki kekayaan Rp 660.097.217.368. Harta luhut dalam bentuk giro dan setara kas tahun 2015 sebesar USD 1.672.019. Dalam bentuk piutang sebesar USD 190.000.
Prabowo Subianto
Setelah meninggalkan karier militernya, Prabowo Subianto memilih menjadi pengusaha. Karier Prabowo sebagai pengusaha dimulai dengan membeli Kiani Kertas, perusahaan pengelola pabrik kertas yang berlokasi di Mangkajang, Kalimantan Timur. Selain mengelola Kiani Kertas, yang namanya diganti oleh Prabowo menjadi Kertas Nusantara, kelompok perusahaan Nusantara Group yang dimiliki oleh Prabowo juga menguasai 27 perusahaan di dalam dan luar negeri. Usaha-usaha yang dimiliki oleh Prabowo bergerak di bidang perkebunan, tambang, kelapa sawit, dan batu bara.Pada bidang kelapa sawit, Prabowo Subianto punya perusahaan bernama PT Tidar Kerinci Agung. Dikutip dari situs Tidar Kerinci Agung, perusahaan ini didirikan sejak 1984 oleh keluarga besar Soemitro Djojohadikusumo, atau ayah Prabowo Subianto. Di bidang kehutanan dan perkebunan, Prabowo memiliki usaha PT Tanjung Redeb yang terletak di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur.Saat memutuskan maju sebagai capres 2019, Prabowo melaporkan harta kekayaannya pada 9 Agustus 2018. Berdasarkan LHKPN yang diakses melalui elhkpn.kpk.go.id, Prabowo memiliki harta kekayaan Rp 1.952.013.493.659 atau Rp 1,9 triliun.
Djoko Suyanto
Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto pernah menjabat sebagai Panglima TNI dari 13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007. Setelah pensiun dari dunia militer, Djoko pernah menjabat posisi penting dalam sebuah perusahaan. Pada 2007 Djoko sempat menjadi Komisaris Independen di PT Adaro, kemudian pada tahun 2009 dia mundur dari perusahaan batu bara tersebut karena dipilih menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan. Djoko juga tercatat pernah menjadi komisaris di PT Lestari Asri Jaya, perusahaan yang mengelola hutan tanaman industri. Usai tak lagi menjadi pejabat negara, Djoko kembali ke dunia usaha. Dia, sebagaimana tercatat pada situs PT Bursa Efek Indonesia, pada 17 Maret 2015 membuat surat pernyataan bersedia diangkat menjadi Presiden Komisaris dan Komisaris Independen PT Chandra Asri Petrochemical.
Endriartono Sutarto
Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto, mantan panglima TNI ini juga pernah menjabat sebagai komisaris sebuah perusahaan. Dia pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.Namun ia tak lama karena Endriartono mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Informasi yang beredar menyebutkan Endriartono mundur disebabkan jumlah gaji yang terlalu besar sementara tugas yang dilakukan olehnya tidak terlalu berat.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Prabowo, ada keinginan menjadi Panglima TNI namun langkah itu terhenti.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar para mantan ajudan Presiden Joko Widodo yang kini semuanya sudah menjadi Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan perjuangan sopir angkot yang jadi Tamtama TNI hingga berhasil pensiun sebagai perwira.
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaBegini transformasi seorang anggota TNI '3 Zaman' dari tamtama sampai perwira menengah.
Baca SelengkapnyaMeski resign dari TNI, ia bisa membuktikan bahwa dirinya menjadi sosok pribadi lebih sukses sebagai pemilik 2 pabrik yang dikelolanya.
Baca SelengkapnyaSang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.
Baca SelengkapnyaPotret lima perwira TNI sukses pecah bintang kini berpangkat Brigjen.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan pendidikan di Akmil, Agus Subiyanto melanjutkan karirnya dalam Korps Baret Merah atau Kopassus, unit khusus dalam TNI.
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto dipilih Jokowi menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun pada 26 November 2026.
Baca SelengkapnyaLaksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit dan Marsekal Madya TNI (Purn) Tatang Harlyansyah. Desi dan Tatang juga menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaIa juga diketahui akan merambah dunia politik di tahun 2024.
Baca Selengkapnya