Deretan polisi bunuh diri dipicu hal sepele
Merdeka.com - Kasus-kasus bunuh diri ini menjadi perhatian karena dilakukan oleh polisi. Pemicu para aparat ini memilih mengakhirinya hidupnya juga sepele. Seharusnya bisa berpikir jernih untuk menyelesaikan masalah.
Anggota Buru Sergap (Buser) dari Satuan Narkoba Polres Karangasem, Brigadir Kepala Made Suartawan bunuh diri dengan menembakkan senjata api ke kepalanya. Sang istri Ni Putu Ekawati (29) melihat langsung kejadian ini.
Teriakan histeris Putu membuat warga Banjar Dinas Tiyingtali Kelod, Desa Tiyingtali, Kecamatan Abang, Karangasem, geger. Ironisnya, aksi yang dilakukan Made tidak hanya depan istri, tetapi di depan kedua anak dan ayahnya.
-
Kenapa keluarga ini nekat bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
-
Bagaimana keluarga di Malang melakukan bunuh diri? Dua orang korban meninggal dunia yakni ibu, Sulikhah (35) dan anak kedua ARE (13) diduga meminum racun obat nyamuk cair. Sementara Wahaf Efendi (38) memotong urat nadi tangan kiri dan meninggal dunia saat dalam upaya penanganan di rumah sakit.
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Kenapa Polwan tersebut membakar suaminya? Seorang Polwan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suaminya sendiri karena diduga mengalami baby blues.
Penyebab bunuh diri ini diduga akibat percekcokan, Senin dinihari. Anggota ini cemburu terhadap istrinya yang bekerja di Bank cabang Mandiri Karangasem.
"Saat itu yang saya ingat dia datang marah-marah dan bertanya, 'apa saja yang kamu kerjain di rumah dari pagi?' Saya jawab, ya bikin jajan dari pagi," kenang Putu.
Emosi korban semakin memuncak manakala melihat baju dinasnya belum dicuci. Di tengah emosinya yang memuncak itu korban lantas mengusir istrinya agar pulang ke rumah orangtua. Made sempat melakukan kekerasan, sebelum akhirnya Putu lari ke rumah mertua.
Made Suartawan yang masih tersulut emosi menyusul istrinya. Keduanya kembali terlibat cekcok, sementara korban yang emosinya memuncak mengambil pistol dinasnya dan mengisi amunisi ke dalamnya sembari mengatakan.
"Nah tiyang sube ane mati, (Ya biar saya saja yang mati). Dan dia benar menembakan ke kepalanya sendiri," ungkap anggota di Polres Karangasem.
Ada juga Briptu Dodik Setiawan, seorang anggota Polsek kawasan Pelabuhan Tanjungwangi, Polres Banyuwangi, Jawa Timur, tewas diduga bunuh diri.
Peristiwa tragis itu bermula ketika sekitar pukul 14.00 WIB korban menelepon ibu kandungnya. Saat itu korban terdengar sempat meminta maaf kepada orangtuanya.
Setelah itu sekira pukul 16.00 WIB korban menerima telepon dari istrinya. Terdengar sepertinya korban sedang menghadapi persoalan keluarga.
Seraya berbicara dengan istrinya, korban menuju ruang Intel Mapolsek kawasan Pelabuhan Tanjungwangi dan menutup pintu ruangan. Saat itulah kemudian terdengar suara letusan senjata api dan korban sudah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.
Selain itu Brigadir Jeremi Manurung, anggota Unit V Dit Reskrimum Polda Metro Jaya ditemukan tewas bersimbah darah dengan lubang peluru menganga di keningnya. Jeremi tewas bunuh diri di rumahnya.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Brigadir Jeremi selama ini dikenal sebagai penyidik terbaik. "Sebab bunuh diri saat ini masih di dalami, sementara ini korban diduga stres," ujar Rikwanto, Jumat (24/5).
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian PPPA memastikan tiga balita, anak tersangka pelaku dan korban, akan mendapatkan pengasuhan yang tepat.
Baca SelengkapnyaPada saat rekonstruksi diperagakan Panca, adegan ke 40 memperlihatkan pelaku dalam kondisi telanjang meninggalkan pesan di laptopnya.
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan polisi yang bertugas di Pelayanan Markas Polda Kalbar.
Baca SelengkapnyaBrigadir RAT Ditemukan Tewas Bunuh Diri, Pengamat: Pembinaan Mental Menjadi Penting untuk Anggota
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa diduga ingin mengakhiri hidupnya setelah mengetahui empat anak yang dikunci di kamar mandi tewas.
Baca SelengkapnyaSelama mengontrak itu diketahui Panca sama sekali tidak memberikan indentitas berupa KTP atau KK kepada ketua RT setempat.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap penyebab kematian anggota Polresta Manado Brigadir RA bunuh diri dengan menembak kepala di Jaksel.
Baca SelengkapnyaPara pelaku juga sepakat menghabisi korban pada Selasa (25/6) malam saat korban tidur. Namun upaya itu gagal karena korban saat itu begadang.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca Selengkapnya