Derita orangtua & permohonan maaf pelaku pembunuhan Italia
Merdeka.com - Janji Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochammad Iriawan segera mengungkap dan menangkap para pencuri yang menembak Italia Chandra Kirana Putri (23) hingga tewas tuntas sudah. Sebabnya, dua pelaku sudah berhasil ditangkap.
Pelaku pertama yang berhasil diciduk polisi yakni Syaiful yang saat kejadian menembak korban. Syaiful disergap polisi di Lampung Selatan sekitar pukul 14.00 WIB pada Minggu (9/7). Saat hendak ditangkap pelaku melakukan perlawanan. Alhasil, pelaku ditembak hingga tewas oleh polisi.
Dua hari kemudian, Selasa (11/7), polisi mengumumkan pelaku lainnya, Sudirman yang saat kejadian bertugas membonceng Syaiful kabur dari lokasi, menyerahkan diri ke polisi. Sudirman menyerahkan diri ke polisi setelah mendengar kabar Syaiful tewas ditembak polisi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Sudirman takut mengalami nasib yang sama dengan Syaiful. Apalagi polisi telah menyatakan akan menindak tegas jika dirinya tak segera menyerahkan diri.
Ibunda Italia ©2017 Merdeka.com
Rasa syukur pun datang dari ibunda Almarhum Italia, Sugiarti. Sugiarti sangat menderita atas peristiwa yang menimpa putri kesayangannya itu. Dia tak percaya Italia sudah pergi untuk selamanya.
"Saya menangis terus setiap malam," kata Sugiarti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya sambil sesekali menyeka air matanya, kemarin.
Ayah Italia, Ferry Chandra dan sang bunda Sugiarti lantas dipertemukan dengan pelaku Sudirman di Mapolda Metro Jaya. Saat dipertemukan Sugiarti heran mengapa pelaku tega menghabisi nyawa anaknya.
"Kamu yang tembak anak saya ya," tanya Sugiarti kepada pelaku Sudirman.
"Bukan Bu," jawab Sudirman dengan mata tertutup.
Ibunda Italia ©2017 Merdeka.com
Mendengar jawaban itu, Sugiarti geram dan meminta polisi untuk menembak pelaku. Almarhum Italia memang bukan ditembak oleh Sudirman, melainkan oleh Syaiful. Saat kejadian, Sudirman menjadi joki sepeda motor dan membonceng Syaiful kabur.
"Kamu ditembak aja ya, nyawa anak saya tak tergantikan. Saya sudah maafin seumur hidup. Saya enggak bisa vonis kamu harus ditembak harus apa, nanti polisi," kata Sugiarti.
Sementara itu, ayahanda Italia, Ferry Chandra meminta pelaku untuk ditembak mati saja. Seperti apa yang telah dilakukan terhadap anaknya.
"Kalau saya langsung habisin, dor. Lu balik lagi ke rumah gua, lompat pagar, lihat sudah siapin," tegas Chandra.
"Saya minta maaf Bu, saya ngaku salah. Saya minta maaf pak," ujar pelaku Sudirman.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaEmosional ibunda Imam Masykur ketika menatap langsung ketiga tersangka, yang membunuh anaknya
Baca SelengkapnyaY. Pandi, ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, mendesak Kepolisian RI menghukum pelaku penembakan terhadap putranya dengan hukuman mati.
Baca SelengkapnyaKekasih Brigadir J terlihat mengunjungi makam sang pujaan hati.
Baca SelengkapnyaDua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaAyah Pegi datang ke Polda Jabar untuk mengetahui kondisi anaknya
Baca SelengkapnyaTwedi memastikan, tersangka akan dijerat dengan pasal berlapis.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaDengan suara bergetar dan menangis, Rudi mengatakan terus mencari para tersangka yang telah mengambil nyawa sang anak
Baca SelengkapnyaFerdy Sambo dan Putri Candrawathi baru-baru ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Baca Selengkapnya