Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dewan Pers larang pemberitaan yang memancing kekerasan

Dewan Pers larang pemberitaan yang memancing kekerasan Gedung dewan pers. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Untuk mengurangi panasnya suhu politik menjelang Pilpres 9 Juli mendatang, Dewan Pers meminta pemimpin media untuk memberikan pemberitaan yang tidak merangsang kekerasan.

"Masif sih boleh saja yang penting tidak terjadi pemberitaan itu merangsang konflik, salah satu bentuk konflik kan kekerasan," kata Ketua Dewan Pers Nasional Bagir Manan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/6).

Bagir mengatakan, Dewan Pers sudah menyiapkan beberapa hal sebagai bahan kajian bagi penyelenggaraan pemilu berikutnya. Bagir mengatakan, kondisi yang terjadi di media-media nasional saat ini lantaran adanya celah dalam Undang-Undang serta sistem Pemilu yang berlaku.

Orang lain juga bertanya?

"Perlu ada pengkajian ulang pelaksanaan pemilu kita, sistem pemilunya, undang-undangnya. Perlu ada pengkajian ulang yang mendasar dan komprehensif sehingga peluang-peluang sekarang yang kita anggap eksesif ini karena ada peluangnya dalam undang-undang, dalam sistem itu. Itu yg barangkali perlu dikaji ulang, tapi bukan untuk pemilu sekarang tapi untuk 2019 dan DPR baru," ungkap Bagir.

Bagir menambahkan dari Komisi Penyiaran Indonesia, sudah disediakan rambu-rambu yang berlaku untuk media elektronik di Indonesia. Sayangnya, rambu-rambu tersebut tidak didukung instrumen Undang-Undang dalam penerapan sanksi.

"Hanya dua yang dapat dilakukan oleh KPI selama ini, menyatakan mereka melakukan pelanggaran, dan mereka minta agar distop program itu, celakanya enggak ada instrumen melakukan itu. Gak ada instrumen hukumnya," tutur Bagir.

Satu langkah pamungkas bisa dilakukan terkait pelanggaran yang dilakukan media, menurut Bagir, adalah menghentikan izin frekuensi atas rekomendasi KPU (Komisi Pemilihan Umum).

"KPU merekomendasikan agar di masa yang akan datang, ada masa izin frekuensi itu habis agar tidak diperpanjang lagi. Tapi ya kita harus berhati-hati untuk menyetop sebuah stasiun tv dengan segala komplikasinya," tutup Bagir.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu
Wapres Ingatkan BNPT: Gerakan Radikal Terorisme Tumbuh Subur Jelang Pemilu

Ma’ruf menyampaikan, media sosial dapat dimanfaatkan sejumlah pihak untuk memecah belah umat.

Baca Selengkapnya
Ma’ruf Amin Minta Media Netral di Tahun Politik: Tidak Mendukung Salah Satu Paslon!
Ma’ruf Amin Minta Media Netral di Tahun Politik: Tidak Mendukung Salah Satu Paslon!

Ma'ruf Amin menyinggung netralitas media usai Ganjar muncul dalam tayangan Azan TV.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Ninik menegaskan mandat penyelesaian karya jurnalistik itu seharunya ada di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Saring Informasi Terkait Pilkada agar Tidak Termakan Hoaks
Masyarakat Diimbau Saring Informasi Terkait Pilkada agar Tidak Termakan Hoaks

Polisi mengimbau masyarakat agar bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban selama tahapan Pilkada.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Diminta Tindak Provokator di Masa Tenang Pemilu
Bawaslu Diminta Tindak Provokator di Masa Tenang Pemilu

Dia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik

Anggota Dewan Pers Yadi Hendriana menyebut, ada perbedaan mendasar antara KPI dengan Dewan Pers

Baca Selengkapnya
Penjelasan Mabes TNI soal Ucapan Panglima Yudo 'Prajurit Piting Pendemo di Rempang'
Penjelasan Mabes TNI soal Ucapan Panglima Yudo 'Prajurit Piting Pendemo di Rempang'

Bahwa pernyataan itu telah disalahpahami dari video yang beredar di media sosial, karena perbedaan konteks.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Mar'uf soal Konflik Tajam PKB Vs PBNU
VIDEO: Wapres Mar'uf soal Konflik Tajam PKB Vs PBNU "Aneh Kalau Terjadi Korslet"

Ma'ruf mengatakan seharusnya kedua lembaga tersebut tidak saling mengintervensi

Baca Selengkapnya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya