Dharma Pertiwi: Jangan Anggap Enteng Setiap Kasus dan Mengucilkan Pasien Covid-19
Merdeka.com - Ketua Dharma Pertiwi Nanny Hady Tjahjanto mengatakan, sudah begitu banyak orang yang terpapar dan meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19. Tentu itu bukan lah sekedar angka saja.
"Mungkin dalam angka-angka tersebut, ada Ibu, Ayah, Kerabat, ataupun saudara-saudari kita," ujar Nanny Hady Tjahjanto dalam Rapat Koordinasi Strakom KPCPEN bersama Dharma Pertiwi, Kamis (15/7) kemarin.
Menurut Nanny, betapa sangat miris dan membuat semua menyadari bahwa perlindungan terhadap diri, keluarga dan kerabat dimanapun berada harus ditingkatkan lagi, mengingat daya sebar virus ini sungguh sangat tidak dapat diduga. Dia berharap, semua dapat memaknai hal ini secara mendalam, dan ikut mengawal kondisi sekitar tempat tinggal.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa kendala akses layanan kesehatan di Maluku? “Namun, yang menjadi kendala adalah rasio dokter FKTP dengan jumlah peserta di 6 Kabupaten yaitu Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Maluku Tenggara, Kabupaten Seram Bagian Barat serta Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kota Tual,“ ungkap Yessi.
"Karena kondisi saat ini bagi saya bagaikan perang, dan medan tempurnya ada di sekitar kita. Kita berperang dengan virus yang tak kasat mata, menguji ketangguhan dan rasa kemanusiaan kita," ujar dia.
Nanny menambahkan, saat ini rumah sakit dan bahkan Puskesmas, sudah sangat kewalahan menangani pasien Covid-19. Hal ini membuat masyarakat yang terkena Covid-19 dapat terlambat ditangani karena harus menunggu antrean yang panjang.
Dia juga menyampaikan, tidak semua kasus Covid-19 membutuhkan perawatan di rumah sakit. Jika menemukan masyarakat sekitar yang mengalami gejala Covid-19, segera bantu untuk melaporkan ke Puskesmas, agar dapat segera dilakukan testing dan tracing, bantu sediakan termometer atau oksimeter, agar suhu tubuh dan saturasi oksigen dapat terus dipantau.
Apabila, mengalami perburukan kondisi, segera laporkan, agar dapat dirujuk ke tempat isolasi terpusat, atau ke Rumah Sakit. Koordinasikan dengan seluruh perangkat yang ada, untuk gotong royong membantu warga yang sedang isolasi mandiri, maupun sedang dalam keadaan darurat, dan butuh segera ditangani.
"Jangan menganggap enteng setiap kasus yang ada, apalagi mengucilkan warga yang terkena Covid-19," kata dia.
Di sisi lain, Nanny memahami kondisi saat ini dimana terdapat problem psikologis di masyarakat berupa kejenuhan selama satu tahun adanya pandemi, sehingga tidak mudah untuk mengedukasi masyarakat.
"Kita perlu memberikan pemahaman bahwa penyelesaian pandemi ini tidak hanya dari aspek kepentingan pemerintah atau aspek kepentingan tenaga medis saja. Tapi sejatinya harus dilakukan upaya semua pihak," ujar dia.
Nanny juga mengatakan, Dharma Pertiwi juga punya peran penting di masa pandemi ini. Ketahanan keluarga bahkan ketahanan masyarakat berada di tangan istri-istri yang tangguh.
"Kami mendampingi tugas suami setiap harinya, mengingatkan suami kami untuk tidak lengah dalam upaya pencegahan penularan Covid-19 selama bertugas," kata dia.
Apabila berbicara mengenai PPKM Darurat di Jawa-Bali saja, lanjut Nanny, ada 34.198 personel TNI yang terlibat dan terdiri dari Babinsa, Babinpotmar, dan Babinpotdirga dan termasuk penebalan pasukannya sebanyak 11.429 personel TNI. Dan jika diakumulasi untuk pelaksanaan PPKM Mikro dan PPKM Darurat di seluruh wilayah Indonesia, ada sebanyak 63.207 personel yang terlibat.
"Tentu para TNI ini sangat membutuhkan support secara moril yang pasti berasal dari rumah, dari kami para istri-istri. Tidak saja support secara moril, melainkan kami juga selalu menjaga kesehatan dengan sedapat mungkin menjaga imunitas tubuh," katanya.
Nanny juga menyebut, tidak saja dari kontribusi mendukung dari dalam rumah, Dharma Pertiwi juga turut ikut membina masyarakat di satuan masing-masing, dengan tak henti-hentinya memberikan informasi positif untuk selalu melaksanakan protokol kesehatan.
Dalam kesempatan itu, Nanny juga mengingatkan seluruh pengurus Dharma Pertiwi agar dapat menggunakan informasi yang berasal dari sumber-sumber terpercaya. Gunakan kanal-kanal resmi penanganan Covid-19 untuk rujukan yang sudah pasti benar. Sehingga masyarakat dapat teredukasi dengan baik.
"Waspadai penyebaran informasi yang salah atau yang biasa disebut hoaks. Informasi yang salah ini berusaha menipu kita dan masyarakat dengan keyakinan yang tidak benar," tutur Nanny.
Kepada seluruh Pengurus Dharma Pertiwi, Nanny juga berpesan, untuk terus bahu-membahu untuk ikut membina masyarakat sekitar, sebarkan berita benar setiap harinya, bantu masyarakat di sekitar yang membutuhkan pertolongan, bantu masyarakat agar dapat disuntik vaksin sesegera mungkin. Karena vaksin melindungi diri, dan melindungi keluarga.
"Divaksinasi, tinggal di rumah, menjauhi kerumunan, dan memakai dobel masker, serta sering mencuci tangan akan membuat virus Covid-19 semakin sulit masuk ke tubuh kita. Mari, tetap bersatu melawan Covid-19," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaIkang Fawzi kini tengah menjadi sorotan. Hal itu lantaran videonya saat sedang berada di kantor BPJS viral.
Baca SelengkapnyaTampak sejumlah pasien anak hingga lansia yang tidak kebagian tempat tidur harus dirawat menggunakan kursi roda dengan selang infus di tangan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca SelengkapnyaPenyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.
Baca Selengkapnya