Di Forum Dunia, RK Banggakan Satu-satunya Gubernur Pakai Mobil Dinas Listrik

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) mengajak para investor agar turut andil dalam upaya pemanfaatan sampah plastik sebagai climate change action. Hal ini ia ungkapkan dalam forum dialog internasional mengenai kolaborasi pemerintah dalam memerangi sampah plastik di lautan.

Dalam pemaparannya, Kang Emil, demikian sapaan akrab Ridwan Kamil, menunjukan capaian Pemprov Jawa Barat dalam memanfaatkan sampah platik, khususnya botol plastik untuk didaur ulang.

Dalam slide pemaparannya, Emil menunjukan tumpukan karung berisi sampah botol plastik. Dan yang mengejutkan, sampah-sampah tersebut berasal dari berbagai provinsi, terbesar pengirim sampah botol plastik berasal dari Sulawesi Selatan dan Bali.

"Ada dua provinsi Sulawesi Selatan dan Bali tidak ada fasilitas untuk mengolahnya, saya bilang tidak apa-apa sampai wilayah anda memiliki fasilitas sendiri. Kami (Jawa Barat) akan membantu untuk circular economy," ucap Emil, dikutip dari channel YouTube Indonesia Pavilion, Selasa (2/11).

Daur ulang ini, kata Emil, cukup efektif mengurangi sampah plastik. Kendati ia mengakui masih perlu upaya lebih besar dan melibatkan banyak pihak dalam pemanfaatan sampah plastik.

Untuk itu, ia mengajak para investor menginvestasikan dana mereka di sektor circular economy pada bidang pengolahan sampah.

Dia meyakini, jika Jawa Barat menerapkan daur ulang untuk menciptakan lingkungan yang ramah, seluru wilayah di Indonesia akan mengikuti.

"Ini waktu yang optimis. Dan saya juga berharap dari sisi pendanaan, seperti yang anda lihat ini adalah sebuah kesempatan," katanya.

Di hadapan beberapa kepala daerah dari negara lain, Emil berujar, Indonesia kerap kali lambat dalam menjalani kebijakan inovasi. Misalnya saja, penggunaan kendaraan listrik.

"Saya satu-satunya gubernur yang gunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas saya. Tidak ada kepala daerah yang lakukan itu. Kemudian sekarang mereka menggunakannya kendaraan listrik," sumbar Emil.

Melihat langkahnya diikuti dan menjadi tolak ukur inovasi, Emil kembali agar seluruh pihak turut bekerja sama menjalani peran masing-masing untuk menciptakan lingkungan yang bersih, dan menyelamatkan lautan dari sampah plastik.

"Karena kita masih membutuhkan banyak fasilitas untuk itu (fasilitas pengolahan sampah plastik," pungkasnya.