Di Makassar, pil PCC banyak digunakan PSK sebagai obat kuat
Merdeka.com - Pil Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC) di Kota Makassar banyak dimanfaatkan oleh Pekerja Seks Komersial (PSK) sebagai obat kuat. Rata-rata sekali minum 5 hingga 15 butir dicampur dengan jenis minuman tertentu.
Demikian diungkap Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Sulsel, Muhammad Guntur dan Kepala Seksi Penyidikan BBPOM Sulsel, Sriyani saat ditemui di kantornya di Jalan Baji Minasa, Makassar, Senin, (18/9).
Dari penelusuran tim BBPOM, para PSK memanfaatkan obat PCC ini agar kuat, tidak cepat capek melayani pelanggannya. "Mereka sekali minum sampai 15 butir yang dicampurkan dengan jenis minuman tertentu. Habis itu barulah mereka konsumsi obat antibiotik," ujar Guntur.
-
Apa yang dijual oleh pengedar Pil Koplo? Dari tangan pelaku polisi menyita ribuan butir pil koplo yang hendak dijual ke semua kalangan.
-
Mengapa pengedar Pil Koplo menjual ke semua kalangan? Tak memandang pelajar maupun orang dewasa, mereka menjual pil koplo kepada semua kalangan.
-
Bagaimana cara pengedar Pil Koplo mendapatkan barang? 'Saya beli ini di Tangerang Selatan. Satu paket. Saya tahunya dari teman. Saya jualan ini baru dua bulan,' kata Gery, dikutip dari YouTube Liputan6 (22/2).
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Jenis narkoba apa yang paling banyak beredar di Cianjur? Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur,“ beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
-
Apa yang diproduksi di pabrik narkoba di Malang? Para pelaku memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xana.
Adapun soal 300 butir pil PCC putih yang baru ditemukan lagi, Minggu pagi kemarin, (17/9), Kepala Seksi Penyidikan BBPOM Sulsel, Sriyani mengatakan, ratusan pil PCC itu dijadikan bisnis rumahan oleh ibu rumah tangga berinisial Rn, (32) di jl Sungai Tallo.
Ditemukan, 300 butir obat sejenis yang menelan korban hingga puluhan remaja di Kendari, Sulawesi Tenggara baru-baru ini nyaris saja dikirim ke Ambon jika tidak terlanjur ditemukan. Sudah dalan kondisi terbungkus dalam 30 kemasan plastik kecil isi masing-masing 10 biji. Pemiliknya yang berinisial Rn mengaku, pil putih itu diambilnya dari Kendari, Sulawesi Tenggara.
"Harga yang mereka pasarkan itu dari Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per biji. Selain ke remaja-remaja, obat ini juga dipasarkan ke PSK," ujar Sriyani.
Obat berupa 300 butir itu, kata Sriyani lagi, kini diamankan di Mapolda Sulsel. Demikian juga dengan Rn pemiliknya diperiksa di sana.
Pihak Polda Sulsel berperan karena obat-obatan ini diamankan dari sarana ilegal berupa rumah oknum Rn itu. Adapun pil PCC berjumlah 29 ribu yang disita Jumat lalu, (15/9) itu pemiliknya adalah Pedagang Besar Farmasi (PBF) berinisial PT SS di jl Korban 40 ribu jiwa. PBF ini adalah sarana legal sehingga dalam penanganannya BBPOM tidak diback up unsur kepolisian. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga tersangka mengedarkan obat terlarang sejak 13 Oktober 2021.
Baca SelengkapnyaObat tersebut diketahui tidak memiliki izin edar resmi dan membawa efek berbahaya bagi penggunanya
Baca SelengkapnyaMukti enggan mengungkap total keuntungan yang didapat pelaku dari menjual obat perangsang tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi Bongkar Peredaran Gelap Obat Perangsang 'Poppers' di Bekasi dan Banten
Baca SelengkapnyaKedua pelaku saat ini sudah diamankan di rutan polda Papua dan telah ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaBerikut merk poppers Super Rush, Glenburgie, Tom Kuning, Rainbow, Jeked, C4, Dopamine,
Baca SelengkapnyaEmpat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaPara tersangka yang terlibat di laboratorium itu diketahui memproduksi sekaligus mengedarkan pil ekstasi dalam kurun enam bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 24 karung, dengan total 1.200.000 butir pil PCC.
Baca SelengkapnyaPil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.
Baca SelengkapnyaUntuk modus para tersangka yakni menjadikan korban sebagai PMI hingga PSK.
Baca Selengkapnya