Di SMPN 1 Klaten, Pendaftar PPDB Diwajibkan Bawa Sampah Botol Air Mineral
Merdeka.com - Ada yang unik saat pendaftaran PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Di SMP Negeri 1, Jogonalan, para pendaftar diwajibkan membawa botol plastik sampah. Botol tersebut kemudian ditukarkan dengan stop map berisi blangko formulir pendaftaran.
Kepala Sekolah SMPN 1 Jogonalan, Endah Sulistyowati membenarkan adanya program tersebut. Sekolah menamakan program tersebut dengan istilah Student Goes to River.Student Goes to River. Pihaknya ingin menanamkan rasa kepedulian kepada para siswa dalam pengelolaan sampah, khususnya di sungai.
"Jadi program Student Goes to River itu merupakan program sekolah, dimana sekolah dan anak-anak peduli terhadap pengelolaan sungai. Termasuk sampah yang menjadikan pengelolaan sungai menjadi tidak baik," ujar Endah kepada merdeka.com, Selasa (2/7).
-
Bagaimana cara sekolah melibatkan siswa dalam program pengurangan sampah plastik? Melibatkan siswa, guru, dan staf sekolah secara aktif dalam program pengurangan sampah plastik adalah kunci keberhasilan. Sekolah dapat membentuk kelompok lingkungan hidup atau klub eco-friendly yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan nyata untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Kegiatan seperti kampanye medisasi atau lomba menghias kotak daur ulang dapat menjadi inisiatif yang menyenangkan dan edukatif.
-
Bagaimana cara siswa mengurangi penggunaan plastik di sekolah? Misalnya, siswa dianjurkan untuk tidak menggunakan peralatan makan plastik sekali pakai. Ajarkan pula siswa untuk tidak berlebihan menggunakan plastik saat membeli makanan di kantin. Alih-alih membungkus jajanan kantin dengan plastik, ajarkan mereka untuk membawa wadah sendiri yang bisa dipakai berlan kali, guna meletakkan mkanan-makanan yang dibeli.
-
Mengapa penting mengurangi penggunaan plastik di sekolah? Contoh ramah lingkungan di sekolah lainnya adalah mengurangi penggunaan plastik. Plastik merupakan bahan yang sulit terurai di dalam tanah, sehingga akan menimbulkan pencemaran. Untuk mengurangi penggunaan plastik, siswa dan guru bisa membawa tas belanja berbahan dasar kain agar tidak perlu membungkus barang dengan plastik. Selain itu, Anda juga bisa memakai peralatan reusable seperti sedotan berbahan stainless steel, botol, dan tempat makan kaca.
-
Mengapa penting bagi sekolah untuk mengelola sampah plastik secara efektif? Sekolah harus memiliki sistem pengolahan sampah yang efektif. Membuat area untuk memisahkan sampah organik dan sampah non-organik serta memasang tempat sampah dengan label yang jelas. Selain itu, sekolah juga dapat menggandeng organisasi daur ulang lokal untuk mengelola dan mendaur ulang sampah plastik yang terkumpul.
-
Apa saja alternatif ramah lingkungan untuk produk plastik sekali pakai di sekolah? Sekolah dapat mengganti produk plastik sekali pakai dengan alternatif yang ramah lingkungan. Misalnya, sekolah dapat menyediakan dispenser air minum atau mesin pengisian ulang botol air minum yang dapat digunakan oleh siswa dan staf. Selain itu, kantin sekolah dapat menggunakan kemasan makanan yang ramah lingkungan seperti kertas atau bungkus daun pisang.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
Untuk tahun ini, lanjut Endah, program yang diandalkan adalah dengan puasa plastik. Dimana plastik-plastik yang ada akan konsen untuk diolah menjadi barang yang berguna.
"Makanya pada PPDB Online kali ini, Student Goes to River-nya mengangkat plastik yang ada di lingkungan masyarakat itu bisa kita tukar dengan stop map PPDB itu, beserta pendaftaran. Itu salah satu cara kami untuk membantu pengelolaan sampah sinergi sekolah dan masyarakat," katanya.
"Harapannya kedepan sekolah kami bisa memberikan inspirasi kepada sekolah lainnya. Bahwasanya PPDB itu, stop map itu tidak harus bayar dengan uang, tapi bisa dengan sampah. Jadi kita konsentrasi untuk mengurangi sampah, sekaligus anak-anak nanti peduli dengan sampah yang ada di sekitar kita untuk dikelola dengan baik," katanya lagi.
Menurut Endah, botol-botol tersebut akan digunakan untuk menyimpan sampah plastik yang dimasukkan ke dalamnya.
" Itu yang kita sebut dengan ekobrik. Selanjutnya ekobrik nanti akan saya pakai untuk membuat gapura dan pagar di sekolah sekaligus untuk pengelolaan sampah," terangnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini sudah ada sekitar 500 siswa yang mendaftar dengan membawa sampah botol plastik. Jika hal tersebut dilakukan oleh seluruh sekolah di Indonesia, maka tidak ada lagi sampah yang berserakan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siswa di sini diajarkan untuk memilah sampah sejak dini.
Baca SelengkapnyaKecamatan Medan Deli luncurkan inovasi untuk menanggulangi masalah sampah yang diubah menjadi sedekah.
Baca SelengkapnyaMengajarkan siswa untuk mengurangi penggunaan plastik dapat membangun kesadaran akan pentingnya menjaga bumi untuk masa depan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBuktikan keseriusan dalam pengolahan sampah, Le Minerale gandeng PT Polindo Utama.
Baca SelengkapnyaBagi masyarakat yang memasukkan botol Plastik ke mesin ini, akan mendapatkan poin, yang bisa ditukarkan menjadi saldo e-wallet.
Baca SelengkapnyaPjs Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik melaksanakan kunjungan lapangan ke Pasar Baleendah.
Baca SelengkapnyaProgram ini diselenggarakan di tengah persiapan Internasional Indonesian MotoGP di Mandalika, yang juga bertepatan denga peringatan World Clean Up Day.
Baca SelengkapnyaPemkot Tulungagung punya program unik sedekah sampah, selain mengatasi masalah lingkungan, program ini juga bantu warga miskin.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menyoroti pentingnya pengurangan sampah plastik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProgram ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pengunjung akan pentingnya daur ulang.
Baca SelengkapnyaMemproduksi plastik pada saat ini berarti membakar energi fosil dan mengeluarkan Karbon Dioksida (CO2).
Baca Selengkapnya