Dibajak di tengah laut, ABK kapal tunda dirampok & dikalungi pisau
Merdeka.com - Kasus pembajakan tak hanya terjadi di perairan Filipina, laut sekitar Pulau Jawa ternyata juga rawan terhadap aksi perampokan terhadap kapal-kapal yang sedang berlayar. Salah satunya menimpa kapal tunda KM Niaga Mas 1.
Seorang anak buah kapal (ABK) KM Niaga Mas 1 mengaku dirampok di tengah laut bebas, tepatnya di Teluk Lamong, yang merupakan perbatasan antara Surabaya dengan Gresik, Jawa Timur, Minggu (24/4).
ABK yang diketahui bernama Warman, lehernya dikalungi dengan pisau sepanjang 25 centimeter, tangannya juga diikat di dalam kapal. Dia diancam akan dibunuh, jika melakukan perlawanan.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Sedangkan, dua temannya Kurdi dan Kuswara yang saat itu juga berada di kapal tidak mengetahui perampokan. Sebab, keduanya saat kejadian sedang tidur di kamarnya masing-masing.
Mereka baru mengetahui, setelah mendengar teriakan Warman. Setelah itu, Warman menceritakan mengenai perampokan yang menimpanya pada Kurdi dan Kuswara.
Kurdi pun menceritakan, perampokan itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu Warman sedang memasak di dapur, tiba-tiba terdengar anjing kapal menggonggong. Dia pun keluar dari dapur melihat apa yang terjadi.
Ternyata ada perahu nelayan berisikan dua orang, ingin minta tempat untuk beristirahat. Warman, sendiri tidak menaruh curiga apapun, sehingga dua nelayan tersebut dipersilakan untuk naik ke kapal.
Namun, saat naik, dua orang nelayan yang awalnya minta diambilkan air putih, tiba-tiba mengalungi leher Warman dari, diancam akan dibunuh jika melawan.
"Saat Warman diancam itu, satu orang mengeluarkan barang generator portable yang ada di kapal kita, gergaji besi dan kunci shock dipindahkan ke kapal nelayan itu," terang Kurdi, Minggu (24/4).
Setelah memindahkan semua barang curian, dua nelayan tersebut menghidupkan mesinnya dan melarikan diri. "Perahu itu arahnya ke Kamal, Bangkalan, Madura," tandas dia.
Setelah kejadian tersebut, Warman sendiri hingga petang ini masih berada di KM Niaga Mas 1, bersama Kuswara. Sedangkan Kurdi, sendiri pulang ke rumah untuk untuk menunggu informasi lanjut dari pihak PT PANN, tempat dia bekerja. Apakah akan lapor ke pihak kepolisian atau tidak.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaAsep mengaku sempat dipukul dan dikeroyok pelaku yang saat itu juga meminta uangnya.
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaPelaku akhirnya bisa ditangkap di atas kapal feri bersama satu pelaku lainnya.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaSadis, Preman Tebas Jari Nelayan Makassar hingga Putus Gara-Gara Tak Diberi Jatah Ikan
Baca Selengkapnya