Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Didi sempat takut antarkan upeti SKK Migas ke Komisi VII

Didi sempat takut antarkan upeti SKK Migas ke Komisi VII Ilustrasi Korupsi. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Saksi Didi Dwi Sutrisno Hadi mengaku sempat takut mengantarkan uang 'upeti' buat Komisi VII DPR. Mantan Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral itu mengakui baru sekali mengurus titipan duit buat para anggota parlemen.

"Kami disuruh antar langsung ke Komisi VII. Saya takut karena bukan tupoksi saya. Akhirnya saya telepon staf khusus Ketua Komisi VII, Irianto (Muchyi). Kemudian, saya memberikan tas isi uang itu kepada Irianto," kata Didi saat bersaksi dalam sidang Rudi, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (25/2).

Lantas, anggota Majelis Hakim Mathius Samiadji menanyakan apa tujuan pemberian uang itu. Tetapi, menurut Didi, dia tidak tahu pasti apa maksud pemberian uang itu.

Orang lain juga bertanya?

"Untuk kelancaran saja mungkin pak. Dulu-dulu enggak pernah. Makanya saya takut. Amplop-amplopin baru sekali ini. Dulu rasanya enggak," ujar Didi. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Anggota DPR Sebut Dirut PT Timah Stres, Tak Punya Tenaga Datang Rapat
VIDEO: Anggota DPR Sebut Dirut PT Timah Stres, Tak Punya Tenaga Datang Rapat

"Bapak stres tak punya tenaga datang ke sini," kata anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto.

Baca Selengkapnya
Dilema Eks Sekjen Kementan Terpaksa Patuh Perintah SYL: Tertekan Tapi Takut Kehilangan Jabatan
Dilema Eks Sekjen Kementan Terpaksa Patuh Perintah SYL: Tertekan Tapi Takut Kehilangan Jabatan

Selama adanya pengumpulan dana untuk kebutuhan SYL, Kasdi mengatakan situasi kerja di Kementan menjadi tidak kondusif.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota DPR Kesal, Sulit Hubungi Bulog: Saya Tidak Minta Proyek!
VIDEO: Anggota DPR Kesal, Sulit Hubungi Bulog: Saya Tidak Minta Proyek!

I Nyoman Parta menegaskan tidak ingin proyek dari Bulog, namun hanya ingin kebutuhan pangan masyarakat Bali terpenuhi

Baca Selengkapnya