Diduga diterkam buaya raksasa, Andi Aso ditemukan tewas tanpa tangan & kaki
Merdeka.com - Andi Aso Erang (36), warga Desa Marukangan, kecamatan Sandaran, Kutai Timur, Kalimantan Timur, ditemukan tewas mengenaskan tanpa tangan dan kaki di Sungai Kebunyahan, Sandaran, usai diterkam buaya muara. Dalam perut buaya raksasa itu, ditemukan potongan tubuh Andi Aso.
Keterangan diperoleh, awalnya Andi Aso, pamit ke rumah orangtuanya, Selasa (27/2) sore, masih berada di Desa Marukangan. Di sela pamit kepada istrinya, Anisa (31), korban sempat bilang akan mencari tudai, sejenis siput di sungai yang bisa dimakan, apabila sungai sedang tidak meluap.
Sehari kemudian, Rabu (28/2) pagi kemarin, belakangan Anisa mengetahui, bahwa suaminya, Andi Aso, tidak ada berkunjung ke rumah orangtuanya. Bersama warga lain, Anisa lantas mencari korban di pinggiran sungai.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Di sela pencarian, Anisa melihat motor dan sendal suaminya di pinggir sungai. Dia juga terus mencari suaminya, di sekitar sungai namun nihil. Malam harinya, dia pun melapor ke Pos Unit Polair Manumbar. Pencarian pun dilanjutkan, malam hari itu juga.
Upaya pencarian menemukan titik terang. Andi Aso Erang, ditemukan terapung di pinggir sungai, dalam kondisi tidak bernyawa. Jasad Andi yang sudah tidak utuh lagi, tanpa kaki kiri dan tangan kiri itu, akhirnya dibawa ke rumah orangtuanya.
Kamis (1/3) dini hari tadi, sekira pukul 03.30 WITA, tidak jauh dari penemuan jasad korban, petugas dan warga, menemukan seekor buaya yang diduga menerkam Andi Aso. Berbekal senjata api, buaya itu pun ditembak hingga akhirnya mati.
Bangkai buaya sekitar pukul 06.00 WITA, dievakuasi dari sungai ke daratan. Setelah dilakukan pembedahan, ditemukan potongan tubuh korban di dalam isi perut buaya ganas itu. Peristiwa itu, kontan mengejutkan warga desa setempat.
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto membenarkan peristiwa itu. Tim pos Basarnas SAR Kutai Timur, telah mengkonfirmasi kejadian itu.
"Setelah dikonfirmasi ke personil pos SAR Kutim, atas nama Aerulius Godja, bahwa kejadian tersebut benar terjadi. Pos SAR Kutim telah mengkonfirmasi dengan phak pos Polair Manubar (atas nama Trisno)," kata Octavianto, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (1/3) malam.
Merdeka.com berupaya kembali mengkonfirmasi Kasat Reskrim Polres Kutai Timur AKP Yuliansyah, namun belum mendapatkan respons.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaDi dalam mulut buaya, terdapat sesosok mayat laki-laki yang tidak menggunakan pakaian.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca Selengkapnya