Diduga PSK, 4 wanita seksi asal Maroko kembali diamankan di Soetta
Merdeka.com - Sebanyak empat wanita Warga Negara Asing asal Maroko kembali diamankan petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Kamis (19/1) dini hari tadi. Para wanita yang berparas cantik dan berpenampilan seksi ini diduga pekerja seks (PSK) yang akan bekerja di tempat prostitusi di Indonesia.
Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Kaharudin Ali mengatakan, keempat perempuan yang diamankan ini di antaranya LN (25), CM (25), SM (27), dan SG (27). WNA Maroko tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta menumpangi pesawat Saudi Airline SV818 dari Jeddah.
"Segera kita pulangkan," ujarnya.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang dituduh sebagai pelakor? Dituding Jadi Pelakor Momen tersebut bermula ketika Dinar Candy dituduh sebagai pelakor oleh Ayu Soraya, istri sah Ko Apex.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
Kaharudin menjelaskan para wanita tersebut diamankan karena tidak dapat menjelaskan maksud dan tujuan yang jelas datang ke Indonesia. Mereka juga tidak dapat menunjukkan reservasi hotel atau pun tempat tinggal selama berada di Indonesia.
"Dikhawatirkan mereka termasuk dalam jaringan atau kegiatan prostitusi," kata Kaharudin.
Sebelumnya, pada akhir bulan lalu, pihak imigrasi telah menolak izin masuk empat perempuan warga negara Maroko di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Pihak imigrasi menolak kedatangan mereka karena diduga terlibat jaringan prostitusi.
"Diduga terkait prostitusi internasional," kata Kabag Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Heru Santoso Ananta Yudha dalam keterangannya, Selasa (27/12).
Empat warga negara Maroko itu menumpang pesawat Qatar Airlines QR954 dari Doha dan tiba Senin (26/12) sekira pukul 22.00 WIB. Ke empat perempuan itu berinisial FG (22), AR (23), EHW (20), dan TA (38).
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari pengungkapan itu, dua orang wanita berhasil diamankan di area terminal 2 keberangkatan internasional Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaAdapun kedua tersangka penyelundup Pekerja Migran Indonesia non-prosedural itu di antaranya berinisial MZ dan PJ.
Baca SelengkapnyaDua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan warga negara Indonesia di Sydney, Australia.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaSEK (34) dan AFM (29) terlibat dalam kasus overstay hingga prostitusi online di Bali.
Baca SelengkapnyaPolri saat ini menangani 175 kasus TPPO yang menjadikan para korban TPPO sebagai pekerja seks komersial.
Baca SelengkapnyaWarga asing ini dideportasi karena menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK) dan menjadi pacar bayaran.
Baca Selengkapnya