Diduga Ribut soal Warisan, Pria Tua di Buleleng Pukul Anggota Keluarga hingga Tewas
Merdeka.com - Seorang pria tua, Wayan T (73) memukul anggota keluarganya yang juga berusia lanjut, Ketut Kerti (75) hingga tewas. Penganiayaan itu diduga dipicu keributan antara keduanya yang diduga terkait persoalan warisan.
Peristiwa penganiayaan ini terjadi di Banjar Dinas Belimbing, Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (13/7) sekitar pukul 10.30 Wita.
"Yang jelas (korban dan pelaku) ada hubungan keluarga, terduga pelaku sudah diamankan di Polsek Tejakula," kata Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya, Selasa (13/7).
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa pria itu dikeroyok di Pati? BH, pria berusia 52 tahun ini meregang nyawa dikeroyok warga. Ia bersama dua rekannya diteriaki maling saat ingin menarik mobil sewaan di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
Penganiayaan bermula pada pukul 06.00 Wita. Saat itu Wayan T dan Ketut Kerti sedang ada di dapur rumah. Mereka lalu terlibat keributan.
Wayan T lalu memukul Ketut Kerti dengan sebatang kayu sepanjang 60 cm sebanyak 3 kali. Pukulan itu mengakibatkan luka di bagian belakang kepala korban.
Pria tua itu tersungkur di tempat kejadian. Keluarga kemudian melarikannya ke Puskesmas Tejakula.
Pihak puskesmas merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Singaraja, Buleleng. Sempat mendapatkan penanganan medis, korban dinyatakan meninggal dunia.
"Hasil keterangan saksi-saksi, percekcokan itu diduga karena permasalahan warisan. Untuk jelasnya besok, karena masih dalam pemeriksaan, permintaan keterangan," ujar Sumarjaya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat penikaman tersebut, korban tewas di tempat kejadian.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaSeorang lelaki mengenakan kaos putih memaki dengan kata-kata kasar bernada ancaman
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaM, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaKorban pertama jadi sasarannya adalah mertua laki-laki yang duduk istirahat.
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca Selengkapnya