Diduga sakit ayan kambuh, nelayan tewas tenggelam di laut
Merdeka.com - Diduga sakit ayan atau kejang-kejangnya kambuh saat di tengah laut, seorang warga Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kasman (15) terjatuh dari perahu miliknya di Perairan Mantikas Desa Binalawan Kecamatan Sebatik Barat. Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa.
Kepala Badan SAR Nasional Kabupaten Nunukan, Octavianto melalui rilis kepada wartawan menyatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat di lokasi kejadian sekitar pukul 18.15 WITA, soal terjadinya musibah Kasman terjatuh dari perahu bermesin.
Dia menerangkan, korban tiba-tiba jatuh dari kapal katinting miliknya diperkirakan sekitar pukul 17.15 WITA karena warga yang menyaksikan kejadiannya ketika yang bersangkutan telah berada dalam air laut.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Sehubungan dengan laporan itu, Octavianto mengatakan, langsung melakukan pencarian di lokasi kejadian peristiwa bersama warga setempat.
Kronologis kejadiannya diawali dengan korban yang hendak memindahkan perahu miliknya ke rumah tempat tinggalnya, di Pelabuhan Mantikas Desa Binalawan dan tak jauh dari lokasi kejadian.
"Ketika hendak memindahkan perahu ke dekat rumahnya itu korban tiba-tiba terjatuh dan langsung tenggelam. Menurut warga setempat, selama ini korban diketahui memiliki penyakit ayan (kejang-kejang)," kata dia.
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya korban berhasil ditemukan pada pukul 20.10 WITA.
Octavianto menambahkan, korban langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk dilakukan visum sebelum diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaDokter tersebut hilang setelah perahu yang digunakan untuk memancing ikan terbalik dihantam gelombang
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaRekannya hanya melihat perahu milik kakek tersebut terombang ambing di tengah laut
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi satu korban meninggal dunia akibat tenggelamnya KM Yuiee Jaya II di Pulau Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (16/3).
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca Selengkapnya