Diduga Usai Bunuh Anak Gadisnya, Seorang Pria di TTS Gantung Diri
Merdeka.com - Kejadian mengenaskan terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Selasa (19/1). Seorang pria berusia 50 tahun ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung di dahan pohon asam. Sementara di dalam rumah, ditemukan anak gadisnya juga meninggal dengan luka pada leher.
Kuat dugaan pria itu membunuh anak gadisnya dengan pisau, kemudian memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Pria itu teridentifikasi bernama Yohanis Sabat, warga RT 021 RW 010, Desa Nunusunu, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sementara anak gadisnya yang menjadi korban pembunuhan yakni MS (14), siswi kelas VI sebuah sekolah dasar.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Siapa yang ditemukan tewas dengan kepala tertancap kayu? Korban siswi SMP, jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Bagaimana pasangan ini meninggal? Beberapa laporan media mengklaim pasangan tersebut mati karena dirajam. Namun Papathanasiou mengatakan tidak ada bukti terkait klaim tersebut. Penyebab kematian pasangan ini masih misterius.
-
Apa yang terjadi pada mayat pria tersebut? Sebuah penemuan yang sangat langka telah terjadi di Bulgaria, di mana seorang pria ditemukan dalam kondisi yang disebut sebagai 'tahap mumifikasi lengkap' hanya 16 hari setelah terakhir kali terlihat hidup.
Aparat dari Polsek Kualin dan Polres Timor Tengah Selatan menemukan barang bukti di lokasi kejadian gantung diri, yakni tumpukan pakaian di batang pohon asam masing-masing sebagian pakaian di dalam karung, dan sebagian berserakan berada di bagian luar.
Ditemukan pula satu tas samping korban berwarna coklat yang menggantung di dahan pohon asam. Dalam tas korban terdapat dua lembar surat (surat wasiat) dan satu bilah pisau bergagang kayu yang masih ada di dalam sarung berwarna merah.
Sementara jenasah MS ditemukan dalam rumah berdinding bebak, beratap daun lontar dengan ukuran 9 x 10 meter. Dia ditemukan dengan posisi tidur telungkup di atas sebuah tikar, dengan posisi kedua tangan terlipat di samping tubuh. Wajah korban mengarah ke tanah dan rambut berserakan hingga menutupi kepala korban.
Tubuh korban ditutupi sebuah selimut dan kepala korban dialas dengan sebuah bantal berwarna putih. Di samping kiri kepala korban terdapat satu cermin dan satu pulpen. Di sekitar kepala korban tepatnya pada tikar terdapat tumpukan darah segar.
Saat ditemukan, korban menggunakan baju kaos warna pink dan celana pendek warna putih bergambar hello Kitty. Pada bagian belakang telinga kanan terdapat luka robek.
Jenasah korban Yohanis Sabat pertama kali ditemukan tetangga korban bernama Fidolo Misa, kemudian melaporkan temuannya itu kepada Yustus Lete (46).
Yustus Lete membatalkan rencananya ke kebun dan memberitahukan kejadian itu Alex Tamonob, serta Andi Misa dan menelepon anggota Polsek Kualin.
Yustus Lete sendiri mengaku kalau korban Yohanis Sabat selama ini mengalami gangguan jiwa. Yohanis juga diketahui sangat menyayangi anak gadisnya tersebut.
Selama ini Yohanis Sabat hanya tinggal berdua dengan anaknya Maria Sabat. Istrinya, Yosina Seo (52) sudah satu tahun pisah rumah dengan Yohanis Sabat. Yosina mengungsi ke rumah kakaknya, Nius Seo di Desa Toineke, Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, dengan membawa dua anak kandung (adik dari MS), masing-masing bernama Fina Sabat dan Marsel Sabat.
Yosina memilih pisah karena Yohanis Sabat sering memukul melakukan KDRT. Yohanis juga sering mengancam membunuh Yosina.
Dokter Leonard Evan Mella melakukan visum dan pemeriksaan medis pada jenasah Yohanis dan Maria.Yohanis Sabat dipastikan meninggal dunia karena kekurangan oksigen akibat tali yang melilit pada lehernya.Sementara korban Maria Sabat meninggal dunia, akibat kekurangan darah dari luka robek pada belakang telinga kanannya.
Kasat Reskrim Polres Timor Tengah Selatan, Iptu Hendrick Bahtera mengatakan, kasus ini diduga terkait dengan permasalahan keluarga. Korban MS hendak pergi meninggalkan ayahnya, Yohanis Sabat.
Diduga tidak setuju dengan rencana itu, Yohanis Sabat tidak terima sehingga membunuh anaknya MS. "Setelah korban MS meninggal, barulah korban Yohanis Sabat menggantung dirinya pada pohon asam," kata Hendrick, Rabu (20/1).
Dugaan ini dikuatkan dengan keberadaan pakaian milik korban Maria Sabat yang telah dimasukan dalam karung, yang ditemukan di bawah pohon asam tempat korban Yohanis Sabat gantung diri.
"Selain itu pada tas milik korban Yohanis Sabat ditemukan pisau yang terdapat darah dan diduga kuat adalah darah milik korban Maria Sabat. Juga terdapat bercak darah pada baju milik korban Yohanis Sabat yang diduga darah milik korban Maria Sabat," ungkap Hendrick.
Walau keluarga menerima peristiwa itu, namun polisi tetap memeriksa saksi-saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara, serta mengamankan barang bukti. "Masih dalam proses penyelidikan. Kita sudah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian," tutup Hendrick.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria renta, SM (70) di Musi Rawas, Sumsel, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena sakit hati diusir anak semata wayangnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia dengan sejumlah luka di bagian kepalanya
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaIGS (17) ditemukan tewas gantung diri dan diduga karena persoalan asmara
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut motif bunuh diri tersebut masih proses penyelidikan.
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaIbu HR (28) yang terbangun akibat terkena percikan darah korban dan melihat anaknya telah digorok oleh suaminya.
Baca SelengkapnyaAhmad mengaku tidak mendengar adanya cek-cok atau ribut antara korban dengan terduga pelaku tersebut.
Baca Selengkapnya