Digusur, PKL di Lebak Bulus malah dukung Jokowi nyapres
Merdeka.com - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berdagang di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan telah ditertibkan oleh Satpol PP DKI. Penertiban ini dilakukan karena lapak yang ditempati akan dibangun proyek Mass Rapid Transit (MRT).
Janes Silaban (46), salah satu PKL di Lebak Bulus yang ditertibkan menaruh harapan kepada calon presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia tidak mempermasalahkan gubernur DKI non aktif itu mengikuti pemilihan presiden 2014.
"Kalau saya rasa yah yang kita lihat Jokowi bisa lah kita dukung sebagai capres dan juga pelaksanaannya kita dukung," ujar Janes di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (19/6).
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Siapa yang merasakan kekecewaan? 'Saya hanya ingin tahu saja, bagaimana rasanya makan bersama dengan keluarga.'
-
Kenapa anak merasa kecewa dengan orang tua? Terlalu rusak untuk disatukan, terlalu hancur untuk diperbaiki.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Pramono Anung prihatin dengan kondisi SLB di Jakarta Utara? Menjawab keluhan itu, Pramono mengatakan segera untuk membangun SLB, ia merasa prihatin dan meminta untuk jadi perhatian kepada anggota DPRD Jakarta dari fraksi PDI-P.'Tentunya yang seperti ini harus diusulkan, tidak mungkin, tidak ada yang menangani. Kalau tidak kasian sekali yang memang masyarakat, rakyat yang membutuhkan tetapi sama sekali tidak mendapatkan,' jelasnya.
Dia menyesalkan kepada wali kota Jakarta Selatan dan kelurahan Lebak Bulus yang hanya mengganti dengan uang. "Ternyata bawahannya (Jokowi) wali kota dan kelurahannya enggak benar enggak sesuai dengan janji-janjinya. Kita di sini bukan asal-asal nempatin saja," ujarnya.
Meski begitu, dia mengaku pasrah atas penertiban lapaknya. "Yah belum ada tempat tinggal. Kita saja enggak tahu mau ke mana," keluhnya.
Sebelumnya, sekitar ratusan petugas Satpol PP, Kepolisian, TNI dan Dinas Perhubungan bersama-sama melakukan penertiban. Sebanyak 10 bangunan rumah dan 20 ruko dibongkar memakai alat berat. Penertiban berlangsung aman dan tidak ada aksi perlawanan dari PKL.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Relawan Rumah Jokowi Jatim Heru Purnomo mengganti nama relawan rumah Jokowi menjadi rumah For Ganjar.
Baca SelengkapnyaPeserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR dari fraksi PDIP Utut Adianto mengatakan Presiden Jokowi lebih mendengar relawan Projo dibandingkan Gubernur Lemhannas
Baca SelengkapnyaHubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaJokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.
Baca SelengkapnyaNamun pemberian partai berlambang banteng itu ditinggalkan Jokowi dan keluarga.
Baca SelengkapnyaGibran yang dianggap telah meninggalkan PDI Perjuangan sehingga harus ditinggalkan saja.
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, PDIP mencintai Jokowi dan keluarganya sampai memberikan privilese yang besar.
Baca SelengkapnyaDisusul dengan permintaan maaf Johanis ke TNI dengan menyebut penyelidiknya khilaf saat OTT (Operasi Tangkap Tangan) kasus dugaan suap di Basarnas.
Baca Selengkapnya