Dihantam badai, KM Marina muat 122 penumpang dari Kolaka karam
Merdeka.com - Kapal Motor (KM) Marina yang memuat 122 penumpang termasuk para Anak Buah Kapal (ABK) nya karam di perairan Siwa, Kabupaten Wajo, atau sejauh kurang lebih 13 mil laut dari daratan setelah dihantam ombak setinggi dua meter disertai angin kencang, Sabtu, (19/12).
Kepala Basarnas Sulsel, Roky Asikin yang dikonfirmasi menjelaskan, kapal cepat terbuat dari fiber ini berlayar dari Kolaka, Sulawesi Tenggara tujuan Siwa, Kabupaten Wajo. Laporan kecelakaan laut ini diterima Pukul 15.00 wita tadi. Terakhir laporannya kapal belum tenggelam, para penumpang masih bertahan di atas kapal.
"Kapal ini dihantam badai di tengah gelombang ombak yang cukup tinggi mengakibatkan palka depan rusak dan kemasukan air," kata Roky Asikin yang saat ini sementara menuju lokasi kejadian di Kabupaten Wajo.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kenapa kapal Kanaan itu tenggelam? 'Kapal tersebut tampaknya tenggelam dalam kondisi kritis. Kemungkinan karena badai atau upaya serangan pembajakan di Akhir Zaman Perunggu.'
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Laporan terakhir kapal sudah nyaris tenggelam. Proses penyelamatan berkejaran dengan waktu. Saat ini, kata Roky, satu kapal fery digerakkan menuju lokasi. Berikut tim SAR dari SAR Siwa, Basarnas Sulsel sendiri dan Polair sudah bergerak.
"Juga telah diturunkan Kapal Negara (KN) Pacitan yang memang stay di Kendari yang jadi pangkalan SAR wilayah timur Indonesia. Kita berharap kapal itu belum tenggelam sehingga tim segera bisa lakukan penyelamatan," kata Roky Asikin.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSebuah pelabuhan di Kota Rodvig, Denmark, porak-poranda setelah dihantam amukan Badai Babet. Inilah penampakannya!
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ledakan di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, berasal dari kapal ikan KM Permata 168
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
Baca Selengkapnya