Dikira Harimau, Jejak Kaki Kucing Hutan Bikin Panik Warga Musi Banyuasin
Merdeka.com - Warga di Kecamatan Lawang Wetan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, digegerkan dengan adanya jejak kaki yang menyerupai harimau Sumatera. Ternyata, jejak kaki itu hanya kucing hutan.
Jejak kaki itu ditemukan warga Desa Karang Ringin II, Kecamatan Lawang Wetan, Senin (17/2). Penemuan itu sontak heboh karena tersebar di media sosial.
Untuk mengetahui jenis binatang pemilik jejak kaki itu, pemerintah setempat melakukan penyelidikan. Hanya saja, tim terkendala karena kebun warga terendam air akibat meningkatnya volume air Sungai Musi.
-
Fakta unik apa tentang harimau? Harimau, dengan pola belang yang memukau dan kegagahannya, merupakan salah satu hewan yang paling menakjubkan di dunia ini. Tidak hanya itu, harimau juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Satu pukulan dari cakarnya saja bisa menjadi cukup kuat untuk membunuh seekor binatang dewasa yang berukuran sedang.
-
Dimana kucing liar itu ditemukan? Pada Sabtu (29/7), warga Sampangan, Kota Semarang dihebohkan dengan kemunculan seekor kucing liar yang mengeluarkan air liur.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Siapa yang mengancam kelangsungan hidup harimau? Permintaan tulang, kulit, dan bagian tubuh harimau lainnya menyebabkan meningkatnya kasus perburuan dan perdagangan manusia.
-
Hewan apa yang ditemukan? Penelitian ini menyoroti pentingnya pelestarian fosil dan penelitian paleontologi dalam mengungkap misteri masa lalu dan memberikan wawasan baru tentang keragaman hayati di planet kita.
-
Apa ciri khas harimau Jawa? Mengutip situs endangeredtigers-org, harimau Jawa rata-rata berukuran lebih kecil dibanding subspesies harimau modern lainnya. Ukuran tubuh ini merupakan bentuk adaptasinya terhadap ukuran mangsa utamanya berupa rusa. Mereka memiliki garis-garis panjang dan tipis serta wajah sempit dengan hidung relatif panjang dan sempit.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Musi Banyuasin Andi Wijaya Busroh mengatakan, jejak kaki itu dipastikan bukan dari harimau Sumatera, melainkan kucing hutan. Masyarakat diimbau tidak panik tetapi tetap waspada dan menghindari aktivitas seorang diri di kebun.
"Bukan jejak kaki harimau, tapi hanya kucing hutan. Ini dari penelitian BKSDA," ungkap Andi, Kamis (20/2).
Kasi SKW I BKSDA Sumsel Yusmono menjelaskan, kepastian itu diketahui dari bentuk jejak kaki yang jauh dari ciri-ciri harimau. Menurut dia, ukuran tapak kaki harimau minimal 10 centimeter, tetapi jejak kaki yang ditemukan hanya 7 cm.
"Dilihat dari ukuran tapak kakinya saja, biasanya jejak kaki harimau besar, yang kita temukan kecil," ujarnya.
Menurut dia, kucing hutan termasuk hewan tak berbahaya. Sifatnya cenderung pemalu dan beraktivitas malam hari untuk mencari makan, kemudian kembali ke hutan menjelang siang.
"Kawasan Lawang Wetan juga bukan habitat harimau Sumatera. Untuk di Musi Banyuasin, binatang itu berada di Kecamatan Lalan, Tungkal Jaya, Bayung Lincir, dan perbatasan Jambi," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaBerikut potret anakan kucing macan akar yang dilindungi oleh Undang-Undang & terancam punah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Baca SelengkapnyaInformasi terkait seekor singa berkeliaran di kota menghebohkan Jerman beberapa hari lalu. Polisi dan peralatan canggih dikerahkan untuk memburu hewan buas ini.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaPada awal abad ke-19 harimau ini masih banyak berkeliaran di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaWarga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
Baca SelengkapnyaMitos dicakar kucing dikaitkan dengan gangguan kesehatan, pertanda musibah, higga pengkhianatan.
Baca SelengkapnyaFoto kucing putih dalam kondisi mati itu dipakukan ke batang pohon pada bagian kakinya viral di media sosial.
Baca Selengkapnya