Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Din Syamsuddin: Profesor dan ustaz yang korupsi, ilmunya bengkok

Din Syamsuddin: Profesor dan ustaz yang korupsi, ilmunya bengkok PP Muhammadiyah. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin menegaskan profesor atau guru besar, doktor, haji, ustaz, tokoh masyarakat yang korupsi karena ilmu akademisi atau agamawan itu tidak hanif (lurus berpegang teguh pada kebenaran) alias bengkok. Din mengatakan, sebenarnya mereka paham halal atau haram tapi memilih yang haram.

"Kita seringkali berada di persimpangan antara halal dan haram, tapi kita cenderung memilih yang haram, karena hal-hal yang haram itu mudah dan enak, jadi kita pun menjadi tidak hanif atau berpegang teguh pada kebenaran," kata Din di Surabaya seperti dilansir Antara, Minggu (3/11).

Di hadapan ratusan jamaah Pengajian Ahad Pagi di Masjid Ummul Mukminin, Jalan Barata Jaya VIII, Surabaya, dia menjelaskan realitas itu menunjukkan profesor, doktor, ustaz, haji, tokoh masyarakat, dan sebagainya masih sebatas gelar atau status.

"Mestinya, kita bergelar atau ber-Islam itu bukan hanya nama (status atau identitas KTP/kartu tanda penduduk), melainkan gelar dan agama itu menjadi kepribadian. Jangan hanya 'to have Islam' (memiliki Islam) tapi bagaimana 'to be Muslim' (menjadi Muslim)," katanya.

Menurut dia, perilaku hanif itu penting, karena hanif itulah inti dari ajaran agama, bahkan inti dari ketiga agama samawi (langit) yakni Yahudi di zaman Musa, Nasrani di zaman Isa, dan Islam di zaman Muhammad SAW.

"Semua agama itu berpusat kepada Ibrahim, karena semuanya merupakan cicit dari Ibrahim dan hanif itu merupakan ajaran Ibrahim. Dalam Islam, istilah 'hanifan musliman' itu ada dalam iftitah (awal shalat) dan Ibrahim itu juga ada dalam tahiyat (akhir shalat)," katanya.

Bahkan, ibadah haji itu merupakan ibadah yang berkaitan dengan keluarga Ibrahim, baik Siti Sarah, Siti Hajar, Nabi Ismail, dan Nabi Ibrahim sendiri, apalagi Nabi Ibrahim merupakan nabi yang menemukan Tuhan melalui proses pencarian.

"Saya sempat merenungkan pesan dalam shalat dan haji yang terkait dengan Ibrahim itu, lalu saya sampai pada kesimpulan kata hanif. Itulah ajaran dari Ibrahim dan semua agama samawi juga mengarah ke hanif itu," katanya.

Oleh karena itu, mereka yang mengaku beragama Islam hendaknya tidak sebatas memakai identitas Islam, namun juga harus berperilaku hanif atau memiliki komitmen yang kuat terhadap kebenaran, bahkan tidak ragu sedikit pun bila memang sudah menjadi perintah Allah SWT.

"Muslim yang hanif itu tidak menerima miliaran rupiah seperti seorang akademisi atau ustaz, karena hal itu membuatnya akan bertindak atau bersikap tidak benar atau tidak hanif. Kebenaran memang penuh dengan ujian, terutama dari godaan setan," katanya. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud MD: 84 Persen dari Koruptor di Indonesia Itu Adalah Lulusan Perguruan Tinggi
Mahfud MD: 84 Persen dari Koruptor di Indonesia Itu Adalah Lulusan Perguruan Tinggi

Berdasarkan data KPK, jumlah koruptor di Indonesia mencapai 1.300 orang dan 900 orang dari jumlah tersebut yang merupakan lulusan perguruan tinggi.

Baca Selengkapnya
Gelar Profesor Dicabut, 2 Guru Besar UNS Melawan Nadiem
Gelar Profesor Dicabut, 2 Guru Besar UNS Melawan Nadiem

Dua guru besar UNS Surakarta tak terima gelar profesor mereka dicopot Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Keduanya mengajukan keberatan dan gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya
Apakah Gaji dari PNS yang Diperoleh Melalui Suap Selamanya haram? Simak Penjelasan Buya Yahya
Apakah Gaji dari PNS yang Diperoleh Melalui Suap Selamanya haram? Simak Penjelasan Buya Yahya

Seorang jemaah Al Bahjah yang berasal dari Majalengka, Jawa Barat, mengajukan pertanyaan kepada KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang akrab disapa Buya Yahya.

Baca Selengkapnya
Usai Gelar Guru Besar Dicopot Mendikbud, 2 Profesor UNS Laporkan Dugaan Korupsi Rp57 Miliar ke Gibran
Usai Gelar Guru Besar Dicopot Mendikbud, 2 Profesor UNS Laporkan Dugaan Korupsi Rp57 Miliar ke Gibran

Dugaan korupsi itu terjadi mulai dari tahun 2022 hingga 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Sindir Orang Berburu Jabatan Pakai Cara Kotor, Kutip Pesan Rasulullah
VIDEO: Mahfud Sindir Orang Berburu Jabatan Pakai Cara Kotor, Kutip Pesan Rasulullah

Mahfud juga bercerita karier yang dibangunnya dengan prestasi hingga dipercaya pernah mengemban berbagai jabatan publik

Baca Selengkapnya
Mahfud Ingatkan Sarjana Jadi Intelek Bermoral, Singgung Ahli Hukum Kerap Jual Pasal untuk Menipu Orang
Mahfud Ingatkan Sarjana Jadi Intelek Bermoral, Singgung Ahli Hukum Kerap Jual Pasal untuk Menipu Orang

Menurut Mahfud, mahasiswa yang gagal di tengah-tengah masyarakat cukup sulit untuk memperbaikinya.

Baca Selengkapnya
Tak Terima Gelar Guru Besar Dicabut, Dua Profesor UNS Kirim Surat Keberatan ke Mendikbud Nadiem
Tak Terima Gelar Guru Besar Dicabut, Dua Profesor UNS Kirim Surat Keberatan ke Mendikbud Nadiem

Selain kirim surat keberatan ke Mendikbud Ristek Nadiem Makariem, dua profesor ini melayangkan gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya
Gaduh Pemilihan Rektor Berujung Gelar Guru Besar 2 Profesor Dicabut, Ini Penjelasan UNS
Gaduh Pemilihan Rektor Berujung Gelar Guru Besar 2 Profesor Dicabut, Ini Penjelasan UNS

Rektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.

Baca Selengkapnya
Mendikbud Nadiem Cabut Gelar Guru Besar Dua Profesor UNS, Begini Duduk Perkaranya
Mendikbud Nadiem Cabut Gelar Guru Besar Dua Profesor UNS, Begini Duduk Perkaranya

Gelar guru besar dua profesor di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dicabut Mendikbud, Nadiem Makarim. Keduanya yakni Hasan Fauzi dan Tri Atmojo Kusmayadi.

Baca Selengkapnya
Respons Rektor soal Dugaan Korupsi UNS
Respons Rektor soal Dugaan Korupsi UNS

Rektor UNS menegaskan untuk tetap tegak lurus mematuhi hukum yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi

Busyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.

Baca Selengkapnya
Respons Anies Soal Pelanggaran Kode Etik Eks Ketua MK Anwar Usman: Jangan Dijadikan Contoh
Respons Anies Soal Pelanggaran Kode Etik Eks Ketua MK Anwar Usman: Jangan Dijadikan Contoh

Anies menyampaikan menerima banyak keluhan terkait pengangkatan guru berdasarkan hubungan kedekatan dengan saudara yang ada di posisi penguasa.

Baca Selengkapnya