Dinas Pariwisata Tegaskan, Bali Aman Dikunjungi Pascagempa
Merdeka.com - Akibat gempa yang mengguncang Bali dengan kekuatan magnitudo 6, pada Selasa (16/7) pagi tadi membuat sejumlah bangunan rusak. Namun Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menyatakan, Pulau Bali masih aman untuk dikunjungi.
Dia menyatakan, segala aktivitas wisata berjalan dengan normal terutama transportasi udara seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, masih berjalan seperti biasanya.
"Itu kan sudah ada statement official. Kita juga sudah mengajukan kepada Bapak Gubernur. Jadi sampai saat ini bandara beroperasi secara normal dan juga obyek-obyek wisata berjalan normal juga. Jadi, masih aman untuk dikunjungi," kata Astawa saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (16/7).
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Kapan gempa di Bali terjadi? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
-
Dimana pusat gempa di Bali? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
"Kalau aktivitas pariwisata tetap berjalan normal dan juga bandara berfungsi dengan normal. Sehingga, Bali aman untuk dikunjungi wisatawan, tidak ada masalah," sambung Astawa.
Astawa juga menjelaskan, untuk laporan objek-objek wisata yang mengalami kerusakan. Pihaknya, menyatakan masih belum ada terkait obyek wisata yang rusak karena gempa. Hanya, laporan terkait sekolah-sekolah yang rusak akibat gempa tadi pagi.
"Tidak ada, yang dilaporkan hanya sekolah-sekolah SD yang dekat itu. Tidak ada laporan yang parah-parah begitu," imbuhnya.
Astawa juga mengatakan, untuk antisipasi gempa susulan pihaknya juga sudah siap untuk para wisatawan yang berada di Bali.
"Kalau umpamanya (Gempa Susulan) sampai terjadi, penutupan bandara juga kan ada SOP-nya. Kalau umpamanya di evakuasi ke mana itu sudah ada tim center kita," ujarnya.
"Kita tetap earliy warning sistem. Kemudian ada badan penanggulangan bencana kita juga mempunyai alat-alat untuk mendeteksi begitu kejadian segara itu diumumkan. Kita juga sudah siapa siaga untuk kebencanaan itu," tutup Astawa.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Gianyar
Baca SelengkapnyaHasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock usai guncangan pertama pukul 08.51 WITA sebelumnya.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa cukup kuat dirasakan karena terjadi di darat.
Baca SelengkapnyaSejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa dangkal tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean mendengar adanya suara dentuman yang sangat keras dari arah lautan saat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,4 terjadi pada Selasa (24/9) pukul 02.51 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia.
Baca SelengkapnyaGempa tektonik dengan kekuatan 5,8 magnitudo mengguncang wilayah Laut Bali sekitar pukul 07.16 Wib, pada Sabtu (9/9).
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak panik dan tetap mengacu pada informasi dari BMKG.
Baca Selengkapnya