Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinasti Politik Dinilai Jadi Salah Satu Sumber Korupsi

Dinasti Politik Dinilai Jadi Salah Satu Sumber Korupsi Mantan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin ditahan.. ANTARA/Laily Rahmawaty

Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menahan Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin. Dodi merupakan anak dari mantan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dijerat sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin. Alex sendiri juga ditangkap Kejagung terkait dengan kasus korupsi.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) sekaligus pengamat politik, Ujang Komarudin mengatakan, dinasti politik menjadi salah satu bibit terjadinya korupsi. Untuk itu harus ada aturan guna mencegah dinasti politik terjadi di Indonesia.

“Iya itu salah satu persoalan korupsi mengapa terjangkit dan meranah di Indonesia. Salah satunya adalah karena dinasti politik itu,” katanya saat dihubungi Merdeka, Minggu (17/10).

Orang lain juga bertanya?

Tanpa adanya upaya pencegahan, dia mengungkapkan, politikus yang ingin membangun dinasti pasti akan melakukan berbagai cara agar terealisasi. Walaupun pemilihan kepala daerah dilakukan secara demokratis, tidak dapat membendungnya.

“Sampai hari ini dinasti politik tuh boleh bahkan bebas. Oleh karena itu sebenernya bahkan undang-undang tidak melarang itu, ga ada aturan yang dilanggar terkait dinasti politik saat itu,” terangnya.

Menurutnya saat ini Indonesia memerlukan aturan yang mengatur terkait dinasti politik. Tujuannya agar hal terkait korupsi yang berada dalam pusaran dinasti politik dapat terhindar.

Ujang menambahkan, bila tidak ada aturan yang mengatur dinasti politik, maka semua orang akan dapat mudah dengan melakukan penguasaan.

“Yang ada aturannya saja orang kadang-kadang diakalin. Apalagi yang tidak ada aturannya,” ujarnya.

Terkait dengan tindakan korupsi yang dilakukan dalam pusaran dinasti politik, berikut beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia:

Ratu Atut Chosiyah

Ratu Atut merupakan Gubernur Banten yang menjabat dua periode sejak 11 Januari 2007 hingga resmi dinonaktifkan pada 13 Mei 2014. Ia adalah Gubernur Wanita Indonesia pertama pada tahun 2007.

Pada tahun 2013, Ratu Atut ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan alat kesehatan dan divonis 7 tahun dan denda Rp200 juta (MA). Dinasti Politik Atut adalah kakaknya Tubagus Chaeri Wardana yang divonis 5 tahun oleh MA di kasus yang sama.

Sri Hartini

Sri merupakan Bupati Klaten, Jawa Tengah yang terlibat kasus suap promosi jabatan pada tahun 2016. Akibat perbuatannya, ia divonis 11 tahun dan denda sebesar Rp900 juta dengan ketentuan jika tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama sepuluh bulan.

Dinasti Politik yang menjerat Sri adalah istri mantan Bupati Klaten Haryanto Wibowo yang menjadi tersangka korupsi proyek pengadaan buku paket dan kasus perjalanan ke luar negeri. Kasus Haryanto dihentikan karena tersangka meninggal.

M. Itoc Tochija dan Atty Suharti

Itoc Tochija menjadi Wali Kota Cimahi pertama, setelah daerah dengan tiga kecamatan itu berpisah dari Kabupaten Bandung. Itoc menjabat dari tahun 2002 sampai 2012.

Ia terjerat kasus korupsi pembangunan Pasar Atas. Akibatnya, Itoc divonis tujuh tahun dan denda Rp200 juta.

Sedangkan istrinya Atty Suharti merupakan Wali Kota Cimahi periode 2012 - 2017 yang menggantikan suaminya. Atas kasus pembangunan Pasar Atas Cimahi tersebut, Atty divonis empat tahun penjara dan denda Rp200 juta.

Kasus korupsi Pasar Atas sendiri terbongkar usai KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Atty pada tahun 2016 lalu. Itoc dan Atty Suharti diduga menerima duit suap Rp500 juta sebagai suap izin proyek pembangunan tahap dua Pasar Atas Baru Cimahi.

Tubagus Iman Ariyadi

Tubagus Imabn merupakan walikota Cilegon. Pada tahun 2017 ia terjerat kasus suap perizinan pembangunan. Akibatnya, dia divonis 4 tahun dengan denda Rp 250 juta (MA).

Tubagus Iman Ariyadi adalah putra mantan Wali Kota Cilegon At Syafaat yang divonis 3,5 tahun tahun dan denda Rp400 juta oleh (Pengadilan Tipikor) pada tahun 2013 karena korupsi pembangunan dermaga.

Rita Widyasari

Rita merupakan Bupati Kutai Kartanegara. Pada tahun 2017, dia terjerat kasus gratifikasi perizinan proyek. Akibatnya, Rita divonis 10 tahun bui dengan denda Rp600 juta serta pencabutan hak politik 5 tahun (Pengadilan Tipikor).

Rita merupakan putri mantan Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Syaukani Hasan Rais yang divonis 6 tahun dan denda Rp250 juta oleh Mahkamah Agung.

Asrun dan Adriatma Dwi Putra

Asrun menjabat sebagai Wali Kota Kendari periode 2007-2017 dan Adriatma menjabat sebagai Wali Kota Kendari 2017-2018. Keduanya terjerat kasus penerimaan suap sejumlah proyek. Akibatnya, mereka divonis 4 tahun penjara dan denda sebesar Rp200 juta.

Adriatma Dwi Putra adalah putra dari Asrun. Keduanya ditangkap KPK pada 28 Februari 2018.

Puput Tantriana Sari dan Hasan Aminuddin

Puput selaku Bupati Probolinggo dan Hasan selaku Anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem terjerat kasus dugaan jual beli jabatan penjabat kepala desa. Akibatnya, keduanya ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK pada 30 Agustus 2021 lalu. Puput dan Hasan merupakan pasangan suami istri.

Reporter Magang: Leony Darmawan

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi
Mantan Ketua KPK Sebut Dinasti Politik Jadi Virus Pembunuh Demokrasi

Busyro menilai jika di Pemilu 2024 etika politik telah dikubur dan diganti dengan syahwat politik.

Baca Selengkapnya
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern
Dinasti Politik Merupakan Suatu Anomali di Era Indonesia Modern

Apakah partai politik saat ini benar-benar mewakili aspirasi rakyat dan sungguh-sungguh menjalankan aspirasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa
Saat Para Profesor dan Guru Besar Kumpul, Kasih Rekomendasi Problematika Etik Penguasa

"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Md Sebut Kelompok Oligarki Peng Peng, Lakukan Korupsi Paling Banyak
VIDEO: Mahfud Md Sebut Kelompok Oligarki Peng Peng, Lakukan Korupsi Paling Banyak

Menurut Mahfud, kelompok tersebut paling banyak korupsi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hashim Muak Jokowi Diserang Isu Dinasti Politik: Yang Menyerang Dinasti Politik Pertama Indonesia!
Hashim Muak Jokowi Diserang Isu Dinasti Politik: Yang Menyerang Dinasti Politik Pertama Indonesia!

Hashim Djojohadikusumo muak dengan kritik isu dinasti politik kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
KPK: Konflik Kepentingan Itu Embrio Tindak Pidana Korupsi
KPK: Konflik Kepentingan Itu Embrio Tindak Pidana Korupsi

Jika dibiarkan, hal ini bisa menurunkan kualitas pelayanan publik dan merusak kepercayaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jaksa Agung: Kalau Pimpinan Korupsi, Anak Buahnya Rampok
Jaksa Agung: Kalau Pimpinan Korupsi, Anak Buahnya Rampok

Burhanuddin menilai, Indonesia masuk ke dalam negara yang paling rawan korupsi.

Baca Selengkapnya
Eks Wakil Ketua KPK Membaca Situasi di Istana Negara, Ada Reinkarnasi Nepotisme dan Dinasti Politik
Eks Wakil Ketua KPK Membaca Situasi di Istana Negara, Ada Reinkarnasi Nepotisme dan Dinasti Politik

Menurut Busyro, bentuk nepotisme itu sudah ada sejak era orde baru.

Baca Selengkapnya
Geger Blok Medan Seret Bobby-Kahiyang Keluarga Jokowi, Ungkit Reinkarnasi Korupsi di Istana
Geger Blok Medan Seret Bobby-Kahiyang Keluarga Jokowi, Ungkit Reinkarnasi Korupsi di Istana

Ramai isu soal istilah 'Blok Medan' yang dikaitkan dengan anak-menantu Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.

Baca Selengkapnya
Mahfud Nilai Cara Berpolitik di Indonesia Kurang Bagus: Setiap Pemilu Bagi-Bagi Jabatan
Mahfud Nilai Cara Berpolitik di Indonesia Kurang Bagus: Setiap Pemilu Bagi-Bagi Jabatan

Menurut Mahfud, Indonesia sudah terlalu banyak menteri di dalam suatu pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Ketua ICMI: Hanya yang Bermodal Besar Bisa Eksis dalam Perpolitikan Indonesia
Ketua ICMI: Hanya yang Bermodal Besar Bisa Eksis dalam Perpolitikan Indonesia

Keadaan ini jelas kontraproduktif dengan cita-cita membangun peradaban bangsa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Spanduk Lawan Politik Dinasti Bertebaran di Jakarta
FOTO: Penampakan Spanduk Lawan Politik Dinasti Bertebaran di Jakarta

Sejumlah kalangan yang menolak Politik Dinasti memajang spanduk "Ayo Lawan Politik Dinasti" di Jakarta.

Baca Selengkapnya