Dinihari tadi, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.200 Meter
Merdeka.com - Awanpanas guguran kembali dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu (7/8) dinihari sekitar pukul 01.17 Wib. Awanpanas guguran ini memiliki jarak luncur sejauh 1200 meter dari puncak Gunung Merapi.
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyebut awanpanas guguran meluncur sejauh 1200 meter dari puncak Gunung Merapi menuju ke hulu Kali Gendol. Awanpanas guguran ini terjadi pada pukul 01.17 Wib.
"Awanpanas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 65 mm dan durasi lebih kurang 120 detik. Jarak luncur kurang lebih 1200 meter ke arah hulu Kali Gendol," ungkap Hanik dalam keterangan tertulisnya.
-
Kapan Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Bagaimana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya,“ kata Agus dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
-
Ke mana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Kapan Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi meletus? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi.'Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama,' jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
-
Bagaimana Merapi mengalami gempa guguran? 'Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,'
Dalam data tertulis yang dirilis oleh BPPTKG, pada Rabu (7/8) periode pukul 00.00 hingga 06.00 Wib tercatat ada 8 kali guguran lava pijar. Guguran lava pijar ini memiliki jarak luncur bervariasi dari 400 hingga 1000 meter.
BPPTKG Yogyakarta hingga saat ini masih menetapkan status Gunung Merapi pada status Waspada (level II). Penetapan status Waspada ini telah dilakukan sejak 21 Mei 2018 yang lalu.
BPPTKG Yogyakarta mengeluarkan rekomendasi agar area dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi tidak ada aktivitas manusia. Masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa di luar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaPerubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca Selengkapnya