Dinkes Cianjur Catat Sepekan Terakhir Kasus Positif Covid-19 Tambah 200 Orang
Merdeka.com - Dalam satu pekan terakhir, Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat mencatat lonjakan kasus baru positif Covid-19 mencapai 200 orang. Sehingga total warga terpapar virus berbahaya tersebut mencapai 1.297 orang dengan tingkat kesembuhan di bawah 50 persen.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Senin, mengatakan tingkat penularan yang terjadi secara sporadis membuat gugus tugas kesulitan mendeteksi pasien baru yang terjangkit.
"Berbagai upaya termasuk melakukan tes cepat dan usap atau RT-PCR di berbagai lingkungan, membuat jumlah pasien yang terpapar terus bertambah setelah hasil laboratoriumnya keluar. Bahkan, penelusuran cepat yang dilakukan tidak dapat menghambat penularan karena mereka sudah terpapar lebih dulu," katanya, Senin (28/12).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Sehingga, untuk mengantisipasi terus meningkat atau melonjaknya angka penularan pada libur panjang tahun baru, gugus tugas gabungan melakukan berbagai cara untuk membatasi terjadinya kerumunan orang yang rawan terjadi penularan virus berbahaya. Bahkan, pembatasan operasional kafe dan restoran hingga pukul 20.00 Wib, sudah diterapkan.
Pemerintah daerah juga mengeluarkan surat larangan adanya keramaian selama pergantian tahun dan pesta kembang api yang dapat mengundang kerumunan orang. Tidak hanya itu, bagi wisatawan yang hendak berlibur di Cianjur, wajib membawa surat keterangan bebas Covid-19 antigen atau melakukan tes cepat antigen berbayar di sejumlah check point.
"Untuk itu, kami imbau berbagai kalangan untuk sama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari, serta mengingatkan siapapun untuk tetap menerapkan pola hidup sehat," katanya.
Sementara hingga saat ini, 652 orang masih menjalani isolasi di sejumlah tempat, seperti RSUD Cianjur, Vila Ciherang, Wisma Kesehatan Ciloto dan Balai Pelatihan Kesehatan Cimacan, 590 orang dinyatakan sembuh, 46 orang pasien positif lainnya ber-KTP luar Cianjur dan selama pandemi 9 orang meninggal karena Covid-19.
Selama pandemi total pasien positif Covid-19 di Cianjur sebanyak 1.297 orang. Bahkan, sejak satu pekan terakhir ruang isolasi yang ditambah sudah terisi penuh, sehingga diberlakukan sistem antrean bagi pasien baru.
"Harapan kami upaya bersama dengan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menerapkan prokes dapat memperkecil angka penularan di Cianjur," katanya. Seperti diberitakan Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaBerbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnya