Dipukul & diludahi, jurnalis NET datangi Polres Jaksel
Merdeka.com - Jurnalis NET TV, Haritz Ardiansyah mendatangi Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan untuk diperiksa terkait insiden yang menimpanya. Haritz dipukul dan diludahi oleh seorang pria saat tengah meliput banjir di Kemang Raya Jembatan Krukut, Mampang Prapatan Jakarta Selatan.
Pantauan merdeka.com di Mapolres Jaksel, Rabu (12/4), Haritz tiba sekitar pukul 13.00 WIB didampingi Pemimpin Redaksi NET TV, Dede Apriadi. Keduanya datang dengan mengenakan seragam NET dan diantar menggunakan Mobil Avanza warna hitam.
Setibanya di lokasi keduanya langsung masuk ke dalam Mapolres buat menjalani pemeriksaan. Hingga pukul 13.29 WIB, keduanya masih berada di dalam Mapolres Jaksel.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
Sebelumnya, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Purwanta, mengatakan pihaknya telah melakukan identifikasi digital dan telah diketahui pelaku pemukulan tersebut.
"Kita sudah dapatkan identitas kendaraan melalui digital identification," ungkapnya di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu.
Pihaknya akan segera melaksanakan proses pemeriksaan terhadap pelaku bila telah dibuatkan BAP, sebagai salah satu kelengkapan tindakan polisi.
"Ketika kita sudah melengkapi tindakan kepolisian, salah satunya membuat berita acara, maka kita akan segera melakukan tindakan kepada pelaku," katanya.
Karena itu, dia berharap jurnalis yang menjadi korban untuk segera datang ke Polres Jakarta Selatan untuk membuat BAP.
"Saya berharap dari rekan wartawan untuk segera hadir, akan kami buatkan Berita acara pemeriksaan korban dan nanti untuk saksi," tutupnya.
Seperti diketahui, Haritz Ardiansyah mengalami aksi kekerasan. Wajahnya dipukul dan diludahi oleh seseorang saat sedang meliput.
Informasi dari Pemimpin Redaksi NET, Dede Apriadi, peristiwa itu terjadi Rabu (12/4) sekitar pukul 00.30 WIB di Jl Kemang Raya Jembatan Krukut, Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Saat kejadian korban yang mengenakan seragam NET tengah meliput banjir di kawasan Kemang.
"Dia mengambil gambar jalanan, lalu lintas, kendaraan yang terdampak, juga mogok. Saat sedang mengambil gambar mobil Mini Cooper (B909JCW) yang tengah mogok, tiba-tiba seorang yang sedang berada dekat mobil tersebut, menghampiri Haritz dan memukul wajahnya bagian kiri. Dia juga meludahi Haritz. Dia bilang tidak suka diambil gambarnya," kata Dede Apriadi dalam rilis yang diterima merdeka.com.
Menurutnya, Haritz sempat mencoba berdamai dan berjanji akan menghapus gambar pelaku. Namun, saat sedang menghapus, tiba-tiba pelaku merampas kamera dan terjadi tarik-tarikan yang berakibat patahnya viewfinder kamera.
"Pelaku kemudian juga memukul mobil peliputan NET hingga penyok. Selain mobil Mini Cooper, juga ada Pajero yang masuk rombongan tersebut (B909JAA)," katanya.
Kemudian, teman-teman pelaku melerai. Haritz dan sopir NET lalu melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan. Namun, ketika polisi dan pengemudi NET kembali ke lokasi, mobil tersebut sudah tidak ada. Pelaku hingga kini masih kabur.
"NET TV mengecam kekerasan ini dan meminta polisi mengusut tuntas serta memproses pelaku perusakan dan penganiayaan terhadap jurnalis NET tersebut. Terlebih korban sedang melakukan peliputan yang sifatnya damai," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah dua tahun berperkara di meja hijau, Nurhadi, jurnalis Tempo yang jadi korban kekerasan oleh polisi mendapatkan titik terang.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap enam pelaku pengeroyokan terhadap seorang wartawan berinisial MS.
Baca SelengkapnyaDua awak media yang mendapat tindakan kekerasan itu ialah kameramen Kompas TV dan reporter CNN Indonesia.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, kaki dan bahu kiri wartawan tersebut sakit terlebih kakinya pernah cidera dan bagian paha kirinya masih terpasang pen.
Baca Selengkapnya