Ditanya penunggang demo 4 November, Jokowi bilang 'nanti kita lihat'
Merdeka.com - Selepas aksi unjuk rasa 4 November 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut aksi tersebut ditunggangi aktor politik. Pernyataan itu kemudian membuat geram sejumlah tokoh politik bahkan berbagai pihak mulai berspekulasi.
Jokowi sendiri hingga saat ini belum menyebut siapa aktor politik yang dimaksud. Ditemui usai memberikan pengarahan kepada 2.185 prajurit TNI di Mabes TNI AD, Jakarta, Jokowi masih belum mau mengungkap soal aktor tersebut.
"Kita tahu semuanya negara kita 17 ribu pulau. Suku berbeda-beda, ras berbeda-beda, agama juga tidak hanya satu dua, berbeda-beda. Kalau hal itu tidak kita tegaskan secara berulang-ulang, kita menjadi lupa, tidak ingat. Saya hanya ingin mengingatkan saja, apalagi TNI apalagi Polri yang saya pandang sebagai perekat yang bisa mempersatukan. Itu saja," jawab Jokowi, Senin (7/11).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
Ketika dipertegas lagi terkait siapa aktor politik yang ada di balik aksi unjuk rasa 4 November 2016, Jokowi menjawab santai.
"Nanti kita lihat, nanti kita lihat," ucapnya.
Sebelumnya, Jokowi menuding ada dalang di balik bentrokan yang terjadi saat aksi unjuk rasa 4 November 2016 di depan Istana Merdeka.
"Dan ini kita lihat ditunggangi aktor politik yang manfaatkan situasi," tegas Jokowi usai menggelar rapat koordinasi dengan Menko Polhukam Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaTerlihat Jokowi mengenakan kemeja berwarna biru langit khas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku belum mengetahui peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaSeekor kuda ditumpangi polisi tiba-tiba terpeleset jatuh saat beraksi depan Prabowo dan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons serangan negatif selama ini yang ditujukan kepadanya.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, demonstran menggantung boneka yang mengenakan topeng mirip Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasto menilai jika mobil Kepresidenan seharusnya dipakai untuk kepentingan rakyat dan negara
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Jokowi menyebut banyak pihak yang menuding Pemilu di Indonesia mudah diintervensi
Baca SelengkapnyaJokowi Dihina, Ribuan Relawan Bakal Demo Besar Tuntut Rocky Gerung Ditangkap
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca Selengkapnya