Diterjang Angin Kencang, 90 Rumah hingga Laboratorium Kesehatan di Musi Rawas Rusak
Merdeka.com - Puluhan rumah dan perkantoran di Musi Rawas, Sumatera Selatan, rusak akibat diterjang angin kencang. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Peristiwa tersebut terjadi saat hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang di sebagian wilayah Musi Rawas, Kamis (28/4) sore. Kencangnya angin mengakibatkan atap dan bangunan rusak ringan hingga parah.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dampak hebat terjadi di Kecamatan Muara Beliti dan Tuah Negeri. Di Kecamatan Muara Beliti, setidaknya beberapa desa dan kelurahan yang terdapat bangunan rusak parah.
-
Bagaimana angin kencang merusak rumah warga? 'Kebanyakan itu genteng mbak, jadi ada yang asbes. Kalau genteng sampai kabur kena putting beliung itu. Kalau korban Alhamdulillah tidak ada,' kata Heru Cahyono, Kepala Desa Watuagung, mengutip YouTube Liputan6 pada Jumat (12/1).
-
Dimana angin kencang menyebabkan kerusakan? Di daerah Plengkung Wijilan dekat Alun-Alun Utara Yogyakarta, sebuah delman jadi korban setelah tertimpa pohon yang ambruk akibat angin kencang.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Semisal di Desa Muara Beliti Baru, terdapat kerugian materil berupa 5 rumah rusak berat dan 10 rumah rusak ringan. Beberapa bagian komplel Perkantoran Pemerintah Kabupaten Musi Rawas juga mengalami kerusakan dalam kategori ringan.
Di Kelurahan Pasar Muara Beliti terdapat 17 rumah rusak berat dan 43 rumah rusak ringan. Rumah yang rusak ringan mayoritas di bagian atap.
Di Desa Suro terdapat 1 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan. Kerusakan juga terjada pada gedung Laboratorium Dinas Kesehatan, 1 pos induk Damkar rusak akibat tertimpa tower RRI, dan banyak pohon roboh di sekitaran komplek Pemkab Musi Rawas.
Atap asrama Polsek Muara Beliti juga tak luput dari dampak angin kencang. Begitu juga dengan Puskesmas Muara Bekiti yang mengalami kerusakan di bagian kaca, plang Kantor Pos roboh, atap gedung KPU Musi Rawas terlepas, dan rumah Dinas Pertanian tertimpa pohon tumbang. Sejumlah pohon roboh juga terjadi di sekitar Kantor Camat Muara Enun dan kantor PDAM.
Kerusakan juga terjadi di Desa Ramayu, Kecamatan Muara Beliti. Di situ tersapat beberapa atap rumah warga terlepas dan 2 pohon tumbang di Jalan Lintas Sumatera.
Sementara di Desa Petunang, Kecamatan Tuah Negeri terdapat 1 bedeng dengan tiga pintu yang rusak di bagian atap dan beberapa pohon roboh ke badan Jalan Lintas Sumatera.
Kepala Bidang Penanganan dan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan, sejauh ini belum terpantau kecepatan angin pada saat kejadian. Berdasarkan laporan di lapangan, angin tersebut sangat kencang dan berlangsung cukup lama sehingga menyebabkan bangunan roboh dan atap beterbangan terbawa angin.
"Dilakukan pendataan 90-an rumah warga rusak dan bangunan perkantoran rusak mulai ringan hingga berat," ungkap Ansori, Jumat (29/4).
Langkah sementara dilakukan membersihkan puing-puing, memasang terpal penutup di gedung Laboratorium Dinas Kesehatan, dan membersihkan pohon tumbang yang mengenai jalan umum sehingga dapat dilintasi kembali. Kabel listrik yang terkena pohon yang tumbang juga dibersihkan sehingga listrik kembali normal
"Kami imbau semua pihak terus waspada karena hujan deras disertai angin kencang diprediksi masih terjadi saat memasuki musim pancaroba," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaKecamatan Batang menjadi daerah yang paling banyak terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaRatusan bangunan yang terdiri kios dan rumah warga rusak akibat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaIqbal mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Muratara ini menggenangi sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaTampak puting beliung besar membawa berbagai material beterbangan.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem merujuk keterangan BMKG berpotensi terjadi hingga 21 April 2024.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaHujan deras beberapa hari terakhir mengakibatkan lima kabupaten dan kota di Sumatera Selatan terendam banjir.
Baca Selengkapnya