Djarot: Negara tak boleh kalah dengan pelaku intimidasi
Merdeka.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mengatakan tindakan persekusi sudah meresahkan dan harus ditindak tegas. Djarot menengaskan pihak-pihak yang menjadi korban dari persekusi harus melaporkan ke pihak kepolisian, ini terkait banyaknya kelompok-kelompok ormas yang membuka aduan untuk korban persekusi.
"Sudah ada ini kelompok-kelompok yang akan menjadi tempat untuk pengaduan. Pengaduan-nya bukan ke situ, pengaduan-nya tetap di kepolisian bukan di kelompok-kelompok masyarakat, ini berbahaya," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (5/6).
Untuk itu dirinya berharap negara dan kepolisian berada digaris depan untuk melindungi warganya dari tindakan persekusi.
-
Kenapa DPR RI apresiasi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
"Oleh karenanya kepolisian harus di garda terdepan, kalau itu dilakukan oleh ormas maka ormasnya itu harus dilakukan tindakan. Atau dilakukan oleh oknum ormas. Dia harus bertanggung jawab dan kepolisian harus didepan," katanya.
Hadirnya negara dan pihak kepolisian untuk menghindari terjadi bentrok dan untuk memastikan kalau Indonesia negara hukum.
"Saya sampaikan bahwa negara tidak boleh kalah dengan mereka-mereka yang melakukan tindakan-tindakan di luar koridor hukum, main hakin sendiri, intimidasi pengeroyokan, perburuan orang ini enggak boleh dibiarkan," katanya.
"Supaya apa? supaya tidak terjadi bentuk bentrok horizontal, dan negara tidak boleh kalah dengan tekanan-tekanan seperti itu. Kita itu negara hukum ya."
Sebelumnya, Dokter Fiera Lovita sempat mendapat intimidasi setelah mengunggah statusnya di media sosial facebook perihal pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab.
Dalam statusnya, Fiera menyebutkan sindiran terhadap Rizieq Syihab tak kembali ke Indonesia terkait dengan kasus dugaan percakapan (chat) mesum dituduhkan padanya dengan wanita bernama Firza Husein. "Pertama memang ada, beliau melapor, dari Polres Solok datang. Oleh sebab itu diminta datang semua ke Polres, bikin konpers bersama," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.
Setyo mengatakan berdasarkan laporan dari Kapolda Sumatera Barat, Brigjen Fakhrizal, bahwa yang berangkutan yakni Fiera kemudian menyampaikan permintaan maaf atas status dibuatnya itu kepada pihak FPI. "Artinya setelah Dokter Fiera Lovita itu sudah menyatakan dengan tulus minta maaf dan selesai, tidak ada lagi intimidasi ke rumahnya. Itu sudah di cek ke warga sekitar situasi sudah kondusif," jelasnya (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati meminta relawannya tidak takut menghadapi intimidasi dari lawan politik maupun aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaYaqut menegaskan, mempertahankan Indonesia sama saja dengan mempertahankan harga diri hingga martabat.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Widodo) menyebut, bahwa Polri harus bisa menjadi cooling system sekaligus perekat kebinekaan.
Baca SelengkapnyaDjarot berujar, memberikan kekuasaan yang berlebihan tanpa kontrol kepada suatu lembaga akan sangat berbahaya.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berbicara keras tentang intimidasi yang dilakukan aparat kepolisian maupun tentara kepada rakyat di tahun politik Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaFadil menjelaskan, netralitas anggota Polri tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Baca SelengkapnyaPihaknya tidak akan segan menindak siapa saja jajaran Korps Adhyaksa yang kedapatan tidak netral.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Jokowi kepada Pejabat TNI-Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Kamis (12/9).
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pendapat dan pilihan, kata Kapolri adalah hal biasa terjadi dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin mengakui pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan oleh oknum Brimob Polri.
Baca SelengkapnyaKepada seluruh anggota Polri, Jokowi berpesan agar tidak tebang pilih dalam penegakan hukum
Baca Selengkapnya