Djarot soal survei anjlok: Putaran I di posisi bawah tapi menang
Merdeka.com - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno memimpin dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Namun, selisih dengan perolehan pesaing mereka, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat hanya satu persen.
Djarot mengaku tidak terganggu dengan hasil survei tersebut. Namun bukan berarti dia tidak percaya pada hasil survei.
"Kalau kami, bukan kita percaya sama survei. Survei (ada) macam-macam, tapi ingat bahwa survei itu dinamis," kata Djarot, di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/4).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa kritik Djarot untuk Jokowi? Menurut Djarot, meski tidak melanggar prosedur, tindakan Jokowi melanggar etika moral.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Apa hasil rekapitulasi suara di DIY? Dari hasil rekapitulasi suara ini, pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi peraih suara terbanyak di Pilpres 2024. 'Peringkat 1 dipaslon nomor urut 2. Peringkat 2 dipaslon nomor urut 3. Peringkat 3 ada dipaslon nomor urut 1,' kata Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi, Selasa (5/3).
Djarot menilai, survei belum tentu mencerminkan hasil suara yang sesungguhnya. Karena, kata Djarot, hasil survei tergantung responden yang diteliti.
"Kami cenderung melihatnya, saya dengan Pak Basuki trendnya kayak apa, turun atau naik. Kalau naik Alhamdulillah sehingga peluang untuk menang itu gede, sebab kalau sudah naik mau diturunin susah dan naiknya itu jangan drastis, harus bertahap," ujar Djarot.
Dia mengatakan pada putaran pertama lalu dia menempati posisi ketiga dalam salah satu survey namun nyatanya berhasil sebagai pemenang.
"Kemarin pada saat putaran pertama kita sempat drop itu, turun. Bayangkan sampai ditempatkan nomor 3, paling rendah. Nomor satu waktu itu pak Agus, nomor dua pak Anies. Paling rendah tapi kemudian ada rebound balik, anda harus tau loh putaran pertama yang menang itu pasangan Basuki-Djarot loh," tandas Djarot.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal terpenting dilakukan adalah terus bergerak ke bawah berkampanye.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaSurvei terbaru CSIS, Ganjar-Mahfud berada di urutan terbawah dengan angka 19,4 persen
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan, di Jawa Tengah pihaknya optimis bisa meraup suara untuk Ganjar-Mahfud sebesar 62 persen.
Baca SelengkapnyaTKN Fanta Prabowo-Gibran, menilai sah-sah saja bila ada pihak beda pandangan atau tidak percaya survei
Baca SelengkapnyaMenurut Todung, berdasarkan informasi dari media sendiri telah mencatat bahwa begitu banyak pelanggaran yang ditemukan selama perhelatan menuju Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi terbawah yakni 15,3 persen.
Baca SelengkapnyaRasa optimis RK itu disampaikan dalam sebuah diskusi yang dihadiri bersama para anak muda di M Blok Space, Jakarta Selatan, pada (20/8).
Baca SelengkapnyaMenurut Paloh, angka yang digambarkan pelbagai lembaga survei terhadap Anies itu tidak tepat.
Baca SelengkapnyaSampling dilakukan lebih dari 400 titik, di mana quistioner dilakukan ke berbagai elemen masyarakat pada 9 Juli hingga 14 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaBelum tentu adanya korelasi kepuasan Jokowi dengan elektabilitas Gibran.
Baca Selengkapnya