Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter Reisa Paparkan Survei BPS: 82,5 Persen Warga Tinggalkan Transportasi Umum

Dokter Reisa Paparkan Survei BPS: 82,5 Persen Warga Tinggalkan Transportasi Umum dr. Reisa. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan dan Penanganan Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro menyampaikan hasil survei Sosial Demografi Dampak Covid-19. Survei ini dirilis Badan Survei Statistik (BPS) pada 1 Juni 2020 dan bisa dilihat di website bps.go.id.

Dalam survei tersebut, 82,5 persen responden memilih menghindari menggunakan transportasi umum. Termasuk transportasi berbasis aplikasi. Sedangkan 4,75 persen tidak sering menggunakan transportasi umum. Sisanya 12,73 persen mengaku masih menjadikan transportasi umum sebagai kendaraan utama dalam bepergian.

"Sebanyak 82,5 persen responden memilih opsi selain transportasi umum, namun hanya 38,11 persen yang menjaga jarak," ujar Reisa saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (1/7).

Reisa merasa cukup prihatin sekaligus khawatir. Dari 12,73 persen masyarakat yang masih menggunakan transportasi umum, hanya 38,11 persen saja yang sudah bisa menerapkan social distancing atau menjaga jarak. Setidaknya satu meter dari orang lain. Sebanyak 33,11 persen mengaku jarang menerapkan social distancing, dan 26,11 persen masih belum melakukan jaga jarak.

Dokter Reisa kembali memaparkan tujuh protokol kesehatan bagi masyarakat yang menggunakan transportasi umum agar tetap menerapkan social distancing maupun physical distancing. Protokol tersebut dirumuskan oleh Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan untuk melindungi pergerakan masyarakat.

Pertama, setiap orang harus memastikan dirinya dalam kondisi yang sehat sebelum naik transportasi umum. Jika mengalami gejala seperti demam, batuk pilek atau nyeri tenggorokan, dokter Reisa meminta agar masyarakat tetap di rumah.

Kedua, gunakan kendaraan umum yang jumlah penumpangnya terbatas. Ketiga, wajib gunakan masker selama dalam perjalanan. Keempat, menjaga kebersihan tangan dengan sering cuci tangan atau memakai hand sanitizer. Kelima, hindari menyentuh area wajah. Keenam tetap jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Terakhir gunakan face shield jika berada di keramaian.

Dokter Reisa menyadari sulitnya meninggalkan transportasi umum sepenuhnya di era new normal ini. Karena tidak semua orang memiliki kendaraan pribadi. Selain itu dia juga mengatakan bahwa transportasi umum memang lebih ramah lingkungan karena mengurangi polusi.

Sebisa mungkin, walaupun menggunakan transportasi umum, dia berharap masyarakat tetap bisa aman dari Covid-19. "Kita harus disiplin supaya tetap produktif dan aman dalam masa adaptasi ini," tutupnya.

Kondisi Jalanan Jakarta Berangsur Normal

Arus kendaraan pribadi saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di Jakarta hampir sama dengan masa normal. Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, saat ini kendaraan mengaspal di ibu kota sudah 96 persen dari masa normal.

Penggunaan kendaraan bermotor roda dua memiliki porsi sebesar 72,8 persen, disusul kendaraan roda empat dengan jumlah 26,5 persen. Kendaraan berat yaitu bus ataupun truk dengan jumlah 0,7 persen.

"Saat ini jumlah pengguna kendaraan pribadi di ibu kota sudah mendekati periode sebelum adanya pandemi, yaitu 96 persen," kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta Susilo Dewanto seperti dilansir dari Antara, Rabu (1/7).

Jumlah penggunaan kendaraan pribadi itu juga turut dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan beroperasinya transportasi-transportasi massal di Ibu Kota Jakarta seperti MRT Jakarta, TransJakarta dan LRT Jakarta.

"Masyarakat masih memiliki kekhawatiran untuk menggunakan angkutan umum," ujarnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini 3 Transportasi Favorit Untuk Mudik Lebaran 2024
Ini 3 Transportasi Favorit Untuk Mudik Lebaran 2024

Diperkirakan sebanyak 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia akan mudik pada lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Sepanjang Tahun 2023, Motor Paling Banyak Alami Kecelakaan dan Pesawat Jadi Transportasi Paling Aman
Sepanjang Tahun 2023, Motor Paling Banyak Alami Kecelakaan dan Pesawat Jadi Transportasi Paling Aman

Insiden kecelakaan tersebut didominasi oleh moda transportasi kendaraan roda dua atau sepeda motor.

Baca Selengkapnya
Angka Kecelakaan Tinggi, Polisi Minta Masyarakat Tak Mudik Pakai Motor
Angka Kecelakaan Tinggi, Polisi Minta Masyarakat Tak Mudik Pakai Motor

Polisi menyampaikan, tidak ada larangan mudik menggunakan sepeda motor. Namun, sebaiknya dihindari.

Baca Selengkapnya
14 Juta Orang Bepergian Naik Kereta Api Selama Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Pesan Menhub
14 Juta Orang Bepergian Naik Kereta Api Selama Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Pesan Menhub

Ada sekitar 14 juta orang yang akan menggunakan kereta api selama libur natal dan tahun baru.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini Transportasi Umum di Indonesia Susah Berkembang
Gara-Gara Ini Transportasi Umum di Indonesia Susah Berkembang

Masalah sosial lebih mengemuka ketimbang persoalan teknis.

Baca Selengkapnya
Menhub Minta Warga Tak Mudik Naik Motor: Penyebab 70 Persen Kecelakaan
Menhub Minta Warga Tak Mudik Naik Motor: Penyebab 70 Persen Kecelakaan

Menteri Perhubungan Budi Karya melarang masyarakat mudik menggunakan sepeda motor karena rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Minat Masyarakat Naik Pesawat Belum Tinggi
Data BPS: Minat Masyarakat Naik Pesawat Belum Tinggi

BPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Mudik Menggunakan Sepeda Motor karena Sumbang Kecelakaan Tertinggi
Masyarakat Diimbau Tak Mudik Menggunakan Sepeda Motor karena Sumbang Kecelakaan Tertinggi

Kecelakaan tertinggi dialami oleh penggunaan sepeda motor yakni 77,67 persen.

Baca Selengkapnya
Pembeli EV Ternyata Banyak yang Ingin Kembali Pakai Mobil Konvensional
Pembeli EV Ternyata Banyak yang Ingin Kembali Pakai Mobil Konvensional

Pergolakan Hati Pembeli EV, Ternyata Banyak yang Ingin Kembali Pakai Mobil Konvensional

Baca Selengkapnya
Survei: 49 Persen Tolak Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta
Survei: 49 Persen Tolak Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta

Sebanyak 49,2 persen warga tidak setuju terkait pembatasan usia kendaraan di Jakarta karena faktor ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Sediakan Banyak Transportasi Umum, Faktanya Cuma Dipakai Segelintir Warga Jakarta
Pemprov DKI Sediakan Banyak Transportasi Umum, Faktanya Cuma Dipakai Segelintir Warga Jakarta

Warga DKI Jakarta yang menggunakan transportasi umum massal baru sekitar 30 persen.

Baca Selengkapnya