Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dolly masih menggeliat, 3 mucikari dan PSK ditangkap saat praktik

Dolly masih menggeliat, 3 mucikari dan PSK ditangkap saat praktik PSK dan mucikari di Dolly ditangkap. ©2015 merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Meski sudah dinyatakan ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Juni 2014 lalu, ternyata praktik pelacuran di Gang Dolly, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, masih menggeliat. Buktinya, malam tadi (23/8), Satuan Polisi Pamong Praja dibantu Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, berhasil menangkap enam orang di eks-lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu.

Penangkapan terjadi ketika petugas menerima informasi adanya kegiatan prostitusi di bekas lokalisasi sudah ditutup permanen oleh Pemkot Surabaya itu. Kemudian, petugas melakukan penggerebekan di Wisma New Borneo berada di Gang Dolly. Hasilnya, tiga mucikari‎ diamankan. Mereka adalah, Sagito Darmaji (46 tahun), Sugianto (47 tahun), dan Siti Halimah (46 tahun). Ketiganya warga Kupang Gunung Timur, Surabaya. Tak hanya tiga mucikari dibekuk, petugas juga menangkap tiga pelacur berada di dalam kamar wisma.

"Saat dilakukan penggerebekan, para mucikarinya ada di dalam wisma. Sedangkan ketiga PSK-nya berada dalam kamar dan masih melayani tamu," kata Kasi Penindakan Satpol PP Kota Surabaya, Dari, Selasa (25/8).

Buat kepentingan penyidikan, keenam orang itu diserahkan ke pihak Polrestabes Surabaya, dalam hal ini Unit PPA. Sementara Wisma New Borneo, saat ini sudah disegel petugas.

"Usai diamankan itu, mereka kita serahkan ke Polrestabes Surabaya. Karena ini murni tindak perdagangan manusia. Tugas kita (Satpol PP) hanya melakukan penertiban," ucap Dari.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Takdir Mattanete, membenarkan penangkapan itu. "Ini merupakan upaya kita dalam memberantas semua kegiatan prostitusi terselubung di Surabaya," kata Takdir di Mapolretabes Surabaya.

Menurut pemegang pangkat dengan dua melati di pundak ini, Gang Dolly dan Jarak memang sudah ditutup. Namun nyatanya masih tetap beroperasi. Hanya saja tidak lagi dilakukan terang-terangan seperti saat sebelum ditutup pemerintah setempat.

"Memang penutupan sudah dilakukan oleh Pemkot Surabaya tahun lalu, tapi ternyata masih beroperasi. Hanya saja, saat ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi," ujar Takdir.

Modus pelacuran setelah tempat prostitusi itu ditutup, lanjut Takdir, adalah dengan dua mucikari berdiri di pinggir jalan, dan satu orang menjaga wisma. Mereka menawarkan anak buahnya kepada setiap pengguna jalan yang melalui daerah itu. Kalau ada yang berminat, keduanya memberi ciri-ciri PSK-nya.

"Mereka tidak menunjukkan foto PSK-nya, melainkan hanya menyebut ciri-ciri fisiknya saja. Untuk tarif sekali main, PSK-nya dibanderol Rp 300 ribu," tambah Takdir.

Dari tarif itu, PSK menerima Rp 150 ribu, sedangkan sisanya buat mucikari plus biaya kamar. "Setelah deal, satu dari dua mucikari yang di jalan ini menemui PSK-nya, dan satunya lagi mengantar pelanggan ke wisma yang dijaga mucikari, yang satunya dari pintu belakang. Wismanya memang sudah kosong, dan PSK-nya dikoskan di tempat lain, dan baru kalau ada pelanggan, si PSK diantar ke wisma untuk melayani pelanggannya," imbuh Takdir.

Sementara itu, salah satu mucikari, Sugiono, mengaku hanya memiliki lima PSK. Dan bisnisnya itu, baru berjalan tiga bulan. "Kalau lagi sepi pelanggan, PSK-nya saya tawarkan Rp 150 saja," kata mantan mucikari Dolly yang kini kembali menggeluti bisnis haram itu.

Sedangkan AG, salah satu PSK, mengaku hanya sambilan saja. "Sebenarnya saya sudah kerja di salon. Cuma kalau ada job, saya ditelepon. Saya melakukan pekerjaan ini karena gajinya per bulan, dan tidak bisa jajan tiap hari," kata eks PSK Dolly asal Madiun ini.

AG juga mengaku, sebelum Dolly dan Jarak ditutup Pemkot Surabaya, AG mengaku tiap hari bisa memegang uang banyak dan mengirimnya ke desa. "Kalau dulu kan, tiap hari bisa pegang duit, dan bisa ngirim uang ke kampung tiap minggu, sekarang sudah tidak bisa lagi," ujar AG. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bisnis Prostitusi Online di Banda Aceh Terbongkar, Muncikari dan Dua PSK Online Terancam Dicambuk 100 Kali
Bisnis Prostitusi Online di Banda Aceh Terbongkar, Muncikari dan Dua PSK Online Terancam Dicambuk 100 Kali

Tiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.

Baca Selengkapnya
Bukannya Berlibur, WNA Asal Uganda dan Bali Malah jadi PSK Bertarif Rp6 juta/Jam
Bukannya Berlibur, WNA Asal Uganda dan Bali Malah jadi PSK Bertarif Rp6 juta/Jam

Ketiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.

Baca Selengkapnya
Prostitusi di Apartemen Gresik Dibongkar Polisi, Satu Muncikari dan Empat Perempuan Open BO Ditangkap
Prostitusi di Apartemen Gresik Dibongkar Polisi, Satu Muncikari dan Empat Perempuan Open BO Ditangkap

Para pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.

Baca Selengkapnya
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari

4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.

Baca Selengkapnya
Kronologi Selebgram Bali Tersangka Kasus Prostitusi Dijemput Paksa Usai Mangkir Pemeriksaan
Kronologi Selebgram Bali Tersangka Kasus Prostitusi Dijemput Paksa Usai Mangkir Pemeriksaan

S terseret kasus dugaan praktik prostitusi di Flame Spa di Jalan Batu Belig, Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bal

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Narkoba di Kloud Sky Dining Senopati: Tiga Tersangka Selalu Bersama Konsumsi Ekstasi
Fakta Baru Kasus Narkoba di Kloud Sky Dining Senopati: Tiga Tersangka Selalu Bersama Konsumsi Ekstasi

Direktorat Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri menggelar rekonstruksi kasus peredaran narkoba di Kafe Kloud Sky Dining, Senopati

Baca Selengkapnya
Kisah Menegangkan Intel Polwan Beraksi, Menyamar Jadi Emak-Emak hingga PSK
Kisah Menegangkan Intel Polwan Beraksi, Menyamar Jadi Emak-Emak hingga PSK

Aksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus

Baca Selengkapnya
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar
Menelusuri Gang Royal, Tempat Esek-Esek yang Kini Dibongkar

SK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.

Baca Selengkapnya
Polisi Bongkar Kasus Jual Beli Bayi, 3 Pelaku Ditangkap di Karawang dan Bandung
Polisi Bongkar Kasus Jual Beli Bayi, 3 Pelaku Ditangkap di Karawang dan Bandung

Kapolsek Tambora, Kompol Donny Agung Harvida mengungkapkan, ketiga pelaku melakukan jual beli bayi.

Baca Selengkapnya
Potret Lokasi Prostitusi Terkenal di Jambi Digerebek Polisi, Ada Wanita Asal Bekasi dan Jabar
Potret Lokasi Prostitusi Terkenal di Jambi Digerebek Polisi, Ada Wanita Asal Bekasi dan Jabar

Diketahui untuk tempat lokalisasi Pucuk tersebut sudah ditutup oleh pemerintah daerah Kota Jambi pada tahun 2014 lalu. Namun sampai saat ini masih ada aktivitas

Baca Selengkapnya
Rumah Prostitusi Online di Karawaci Digerebek, Pasutri Perdagangkan Anak di Bawah Umur ke Pria Hidung Belang
Rumah Prostitusi Online di Karawaci Digerebek, Pasutri Perdagangkan Anak di Bawah Umur ke Pria Hidung Belang

DL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.

Baca Selengkapnya