DPO Polda Jatim Beraksi di Jakarta, Tipu Korban Beli Masker Hingga Rp847 Juta
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Utara menangkap satu orang pelaku penipuan yang mengaku sebagai penjual alat penutup hidung dan mulut (masker). Satu pelaku diketahui atas nama inisial RDG.
"Di tengah-tengah pandemi wabah corona ini, ada beberapa barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam hal ini misalnya seperti masker dan rupanya kelangkaan maupun kebutuhan masker ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengeruk keuntungan pribadi," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto, Jakarta, Jumat (1/5).
Budhi menjelaskan, cara RDG menipu korbannya yakni mengaku telah memiliki masker standard kesehatan untuk tenaga medis dengan merk tertentu yang cukup banyak.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menipu perusahaan? Para tersangka meminta perusahaan Kingsford Huray Development LTD yang berada di Singapura untuk mentransfer uang. 'Kedua itu terkait dengan kelihaian pelaku kejahatan pelaku kejahatan melakukan aktivitas hacking untuk masuk kepada komunikasi email yang dikompromi oleh pelaku. Yang menyebabkan komunikasi itu terputus dari yang sebelumnya sehingga dibelokkan,' ujarnya.'Nah setelah diambil alih di kompromis kemudian komunikasi, nah itu caranya ini adalah kelihaian daripada pelaku. Nah, dua hal ini menjadi alasan kenapa terjadinya kejahatan cyber ini,' tambah dia.
-
Apa tujuan penipu mengatasnamakan DANA? Tujuannya untuk mendapatkan akses ke platform digital dengan cara menipu calon korban untuk membagikan informasi rahasia yang hanya diketahui oleh calon korban untuk dapat mengakses platform digital, seperti informasi PIN dan Kode OTP (One Time Password) yang hanya dikirimkan ke handset calon korban.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
"Masker tersebut siap untuk dijual dan ditawarkan pada saat itu dengan harga Rp339.000 per boks," jelasnya.
Tak hanya itu, RDG juga mengaku sebagai direktur suatu perusahaan yang mempunyai akses untuk mendapatkan masker. Untuk melancarkan aksinya ini, ia dibantu oleh satu orang pelaku lainnya yakni AN (DPO) yang mengaku sebagai calon pembeli.
"Maka kemudian tergerak hatinya dari korban untuk membeli dan saat itu korban memesan sebanyak 5.000 boks masker. Dari lima ribu ini kemudian korban sudah mengirimkan sejumlah uang secara bertahap dan total ada Rp847 juta yang diberikan kepada tersangka," sebutnya.
Setelah uang tersebut sudah dikirim oleh korban, ternyata barang berupa masker itu tak kunjung dikirim. Merasa ditipu dan dirugikan, korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Utara.
"Kami lakukan penangkapan RDG berdasarkan daftar DPO yang kami punya," ujarnya.
Pelaku Juga DPO Polda Jawa Timur
Budhi mengungkapkan, ternyata pelaku juga masuk sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) di Polda Jawa Timur dengan kasus yang sama yakni penipuan.
"Ternyata yang bersangkutan juga DPO di Polda Jawa Timur dengan kasus yang sama yakni penipuan. Jadi ini mengindikasikan bahwa apa yang mereka lakukan ini sudah merupakan mata pencaharian atau kebiasaan menipu yang dilakukan oleh tersangka," ungkapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan LMP penyidik menyita beragam jenis senjata airgun mulai dari airgun baikal, glock, revolver yang siap untuk dimodif jadi senpi
Baca SelengkapnyaSeragam lengkap dinas Polri itu ternyata dibeli oleh pelaku dari Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPelaku menawarkan program Bank BUMN fiktif kepada nasabah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan tiga polisi ini hasil pengembangan kasus terduga teroris DE yang merupakan pegawai KAI.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Metro Jaya membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) modus perdagangan ginjal jaringan Kamboja.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan barang bukti delapan mobil dengan pelat palsu serta 25 kartu tanda anggota DPR.
Baca SelengkapnyaKPK memperkirakan kerugian negara pada proyek pengadaan perabotan rumah dinas DPR RI yang menyeret Sekjen DPR RI Indra Iskandar mencapai puluhan miliar rupiah.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita inisial FD tidak kapok melakuan tindak pidana penipuan. Padahal pelaku sudah pernah mendekam di balik jeruji dengan kasus serupa.
Baca SelengkapnyaKeterangan mereka dibutuhkan penyidik KPK untuk mengetahui aliran uang distribusi itu ke para tersangka.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membongkar sindikat penjualan senjata api ilegal hasil kerja sama dengan TNI Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaMereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini sudah ada 15 orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka kasus Judol
Baca Selengkapnya