DPRD Desak Polisi Bongkar Skandal Dugaan Pelecehan Seksual di Asrama Sekolah di Bali
Merdeka.com - Komisi IV DPRD Bali menyoroti kasus dugaan pelecehan seksual dialami sejumlah anak di asrama sekolah di Kabupaten Klungkung. DPRD pun memanggil sejumlah pihak diduga mengetahui kasus tersebut.
Mereka dimintai keterangan adalah Siti Sapura alias Ipung aktivis dari Pemerhati Anak dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) dan Komunitas Solidaritas Warga Anti Feodofilia (SWAF).
Kedatangan Siti Sapura dan Komunitas Swaf, diminta oleh DPRD Bali Komisi IV untuk memberikan penjelasan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga melibatkan tokoh besar di Bali berinisial IG yang merupakan salah satu pengasuh di Ashram Klungkung Bali.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Bagaimana DPR RI ingin polisi menangani kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
Di hadapan Anggota DPRD Bali Komisi IV, Ipung berserta beberapa Komunitas Swaf menjelaskan, kronologi kejadian dugaa kasus pelecehan kepada para anak-anak di Ashram Klungkung Bali.
Mulai dari kasus kaburnya 12 anak di tahun 2008 dari Ashram tersebut. Sampai pernyataan IG yang akan berhenti melakukan pelecehan seksual dan berhenti menjadi Guruji di Ashram itu.
I Made Dauh Wijana salah satu anggota DPRD Komisi lV setelah mendengar semua penjelasan tersebut mengatakan, kasus pedofilia sudah sering terjadi tetapi kasusnya belum terselesaikan dengan baik.
"Kasus pedofilia memang harus kita hentikan dan sangat berbahaya bagi generasi kita. Belum lagi penyimpangan pedofilia sangat rentan terhadap penyebaran penyakit HIV dan AIDS. Oleh karena itu, ancaman demikian hebat," ujarnya.
Menurutnya, karena kasus pedofilia ini adalah ancaman yang sangat serius. Maka, dengan segalah strategi harus bisa diungkap walaupun ada beberapa hambatan
"Tidak ada kata lain, harus mengungkap kasus ini. Kalau selama ini, ada hambatan nanti kita akan merubah strategi dan akan berkoordinasi dengan baik," imbuh Wijana.
Wijana juga menyampaikan, bahwa dari penjelasan Ipung dan kawan-kawan Swaf sudah sangat baik. Kemudian, indentitas diduga pelaku sudah mulai terungkap dan nantinya itu akan menjadi entry point.
Selain itu, disisi lain juga perlu adanya edukasi masyarakat untuk mengwaspadai, karena bisa saja lingkungan terdekatnya ada seorang pedofilia.
"Profil-profil orang yang pedofilia harusnya dikenal, karena profil itu menentukan. Oleh karena itu bagi kita tidak ada lain dan kita harus bersama-sama komponen masyarakat. Saya yakin masyarakat pasti setuju untuk mengentikan kasus pedofilia ini. Karena sangat berdampak pada kehidupan generasi kita ke depan," ujarnya.
Menurut Wijana, untuk kasus dugaan pelecehan tersebut sudah seperti Gunung Es yang harus diselesaikan tahap demi tahap. Ia pun berharap kasus tersebut bisa dituntaskan sampai ke akar-akarnya.
"Nanti kita akan bawa dalam rapat pembahasan, dan bila perlu nanti juga akan mendorong Bapak Gubernur untuk berkoordinasi dengan Polda lebih jauh. Sehingga, nanti strateginya atau powernya lebih kuat, sehingga kasus ini bisa ditindaklanjuti. Paling tidak ada yang terjerat, sehingga nanti ada efek jera dan lainnya," ungkapnya.
Wijana juga akan memanggil pihak Polda Bali, berkaitan dengan kasus ini, untuk melakukan koordinasi. "Kita juga akan berkoordinasi, karena kasusnya berkaitan dengan hukum. Saya yakin dari pihak Polda dengan kinerja yang sangat baik akan merespon dengan sangat baik pula. Tentu, kita akan carikan jadwal dulu," ujarnya.
Wijana juga mengungkapkan, bahwa kasus tersebut dengan segala upaya harus bisa diungkap agar tidak kembali terjadi kasus pedofilia.
"Kita tetap dengan segala upaya. Jadi kasus ini harus terus berkelanjutan sampai aktor atau pelakunya betul-betul terjerat hukum dan ada efek jera. Kemudian nanti, sasaran kasus pedofilia semakin menurun atau tidak ada lagi kasus pedofilia. Karena ini, satu penyimpangan dan sangat berbahaya bagi kehidupan bangsa dan bernegara. Saya kira ini akan menjadi atensi bersama," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Delapan siswa SD dan SMP di Kota Denpasar diduga menjadi korban pelecehan seksual seorang pria yang merupakan pembina pramuka mereka.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Sawahan Kompol Domingos De Fatima Ximenes saat dikonfirmasi atas pelaporan anak buahnya itu pun membenarkannya.
Baca SelengkapnyaKPAI saat ini berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak .
Baca SelengkapnyaOmbudsman menyanyangkan jika benar ada anggota dewan menitipkan siswa di sekolah-sekolah tertentu yang pada akhirnya melanggar aturan yang ada.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa wali kelas dan kepala sekolah hingga orang tua para terduga pelaku perundungan terhadap siswa difabel di SMPN 4 Makassar.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca Selengkapnyadalam video itu, seorang siswi SMA diduga dipaksa beraksi di luar norma oleh rekan-rekannya
Baca SelengkapnyaPihaknya pun tetap melakukan mediasi antara pihak pelapor dengan terlapor.
Baca Selengkapnyaperistiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi di Kantor Desa Batukarang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaMenteri Arifah meminta agar masyarakat makin peduli dengan kondisi anak-anak di sekitarnya. Jika kepedulian masyarakat terbentuk, anak-anak akan lebih terjaga.
Baca Selengkapnya