Dubes Ukraina: Putin Tidak Punya Hak Berbicara Tentang Perdamaian & Stabilitas Dunia

Merdeka.com - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berharap Indonesia tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 atau pertemuan tingkat tinggi lainnya. Vasyl menilai, Putin tidak pantas bicara isu-isu damai, keamanan dan stabilitas dunia sebagai penjahat perang dan diktator.

"Dia (Putin) tidak punya hak untuk berbicara isu-isu tentang perdamaian, keamanan, ketahanan pangan, perkembangan dan stabilitas dunia," ujar Vasyl usai pertemuan dengan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/3).

Maka itu, Vasyl berpendapat sebaiknya Putin diboikot untuk menghadiri agenda-agenda pertemuan antar negara atau konferensi tingkat tinggi.

"Harapan saya Presiden Rusia diboikot untuk hadir dalam pertemuan-pertemuan dunia, atau konferensi," katanya.

Kehadiran Putin dalam agenda konferensi tingkat tinggi, terutama yang digelar oleh negara demokrasi seperti di Indonesia akan menjadi sebuah penghinaan bagi negara tersebut.

"Kehadirannya (Putin) dalam pertemuan di negara demokrasi akan menjadi penghinaan bagi negara tersebut," ucap Vasyl.

Meski demikian, Vasyl mengaku tidak dalam posisi untuk memberi saran kepada Presiden Joko Widodo. Ia juga menghormati sikap Indonesia dalam isu invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya tidak akan mengajari dan memberikan saran kepada pemerintah dan presiden Indonesia. Sebab, saya harus menghormati Indonesia dan presidennya," kata Vasyl.