Dugaan sahwat terlarang di kasus pembunuhan manajer cabang Mandiri
Merdeka.com - Kasus pembunuhan Manajer Bank Mandiri Cabang Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, Yoppy Novrianto (35) diduga kuat dilatarbelakangi urusan sahwat antara korban dengan tersangka. Keduanya diketahui sesama jenis.
Pembunuhan ini berawal ketika korban mengendarai mobil Toyota Rush bernomor polisi BG 1594 RT, dan bertemu dengan tersangka MA (15) dan SP (16). Kemudian korban mengajak keduanya jalan-jalan sore di Baturaja, Minggu (21/2).
Selama perjalanan, korban diduga meraba-raba paha MA yang duduk di sebelah kiri. MA menolak dan mencoba berontak. Korban marah dan membentak tersangka MA dengan kata-kata kasar.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Bagaimana orang-orang di makam itu meninggal? Mereka ditemukan di bagian kota yang tidak memiliki karakteristik umum dari sebuah pemakaman, menunjukkan tanda-tanda kematian yang kejam.
Kemudian korban kembali mengulangi perbuatannya itu. MA lantas kesal. MA spontan mencari alat buat memukul korban. Namun usahanya gagal. Saat korban meraba-raba ke bagian belakang, tersangka menemukan sabuk kipas dan langsung menjerat leher korban.
Namun hingga kini polisi masih menyelidiki lebih detail kronologis kematian korban. Polisi pun enggan buru-buru membuat kesimpulan terkait penyebab tewasnya korban.
"Keterangan tersangka dicabuli. Hal itu belum dijawab, dan masih terlalu dini untuk menjurus ke sana. Nanti kita periksa lagi," kata Kapolres Ogan Komering Ulu AKBP Dover Christian, Rabu (24/2).
Sementara itu, SP ikut membantu menjerat leher korban hingga tewas. Para pelaku yang kaget menghubungi dua rekannya yang lain RS (16) dan AK (17).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang paman di Kabupaten Tuban Jawa Timur nekat membunuh keponakannya yang berprofesi sebagai sekretaris desa (sekdes). Pelaku cemburu dengan korban.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaPria inisial J (43) ditemukan tewas membusuk dalam mobil di Mampang Jaksel.
Baca SelengkapnyaDari hasil pengambilan keterangan saksi di lokasi, diketahui jasad korban berinisial MSD (53).
Baca SelengkapnyaPara pelaku ada yang ditangkap saat sembunyi di hutan dan kebun.
Baca SelengkapnyaPelaku seorang wanita dan sudah ditangkap dan masih dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang pria pengangguran yang kerap mabuk-mabukan dan memalak orang.
Baca SelengkapnyaPolisi akhirnya mengungkap motif pelaku membunuh korban di Pasar Kramatjati.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai perbuatan ketiga terdakwa sadis dan biadab. Karena itulah jaksa mempertimbangkan hal yang memberatkan bagi mereka.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku disebut saling mengenal melalui media sosial sejak Maret 2024.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca Selengkapnya