DVD senam berisi video kekejaman Partai Komunis China beredar di DIY
Merdeka.com - Beredar video berisi tentang Partai Komunis China (PKC) dalam format DVD di wilayah Gunungkidul, DIY beberapa hari belakangan ini, menjadi pembicaraan di masyarakat. Kepingan video diedarkan Falun Dafa yang beralamatkan di Jalan Pandega Padma, Jalan Kaliurang km 6, Sinduadi, Mlati, Sleman ke sejumlah perangkat desa di Gunungkidul.
Menanggapi hal itu, Polsek Mlati, Sleman melakukan penyelidikan. Hasilnya video yang diedarkan oleh Falun Dafa itu berisi kekejaman PKC.
"Saya sudah nonton video dari CD yang diedarkan oleh Falun Dafa itu. Isinya tentang sejarah kekejaman Partai Komunis Tiongkok kepada pengikut Falun Dafa di Tiongkok. Videonya pakai bahasa Mandarin tapi ada terjemahannya. Durasinya sekitar 1 jam lebih," kata Kanit Intel Polsek Mlati AKP Hardiyanto, Jumat (17/3).
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Bagaimana video tersebut dibuat? Dalam artikel disebutkan bahwa thumbnail dalam video berasal dari hasil manipulasi atau editan beberapa gambar yang digabung. Sementara narasi yang ada dalam video berasal dari artikel Kompas.tv yang berjudul 'Sidang Perdana Praperadilan Pegi Setiawan Digelar Hari Ini terkait Kasus Vina Cirebon' yang diunggah pada Senin (24/6).
-
Apa tujuan penyebar video ancaman tersebut? 'Tujuannya untuk menghalangi penonton menghadiri Olimpiade,' tulis Manajer Umum Pusat Analisis Ancaman Microsoft, Clint Watts.
-
Apa yang terjadi dalam video tersebut? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
-
Apa yang terjadi di video tersebut? Dalam video tersebut, pasukan Israel menembak mati empat warga sipil Palestina menggunakan drone. Empat warga sipil dipastikan tidak bersenjata dan ditembak saat sedang berjalan di sebuah tempat.
-
Di mana pelaku mendapatkan video korban? 'Pada tanggal 11 Maret korban datang ke Subdit Siber Direktorat Krimsus Polda NTT untuk melakukan pengaduan. Setelah itu dilakukan penyelidikan dan ternyata tanggal 15 Maret ada kejadian lagi,' jelasnya, Rabu (3/4).
Hardiyanto mengatakan bahwa kegiatan Falun Dafa di daerah Sinduadi, Mlati murni merupakan kegiatan senam kesehatan dan pengobatan. Di China, lanjut Hardiyanto, pengikut aliran Falun Dafa ini dulunya merupakan minoritas. Lalu kemudian jumlahnya berkembang dan akhirnya mendominasi. Kemudian Falun Dafa ditindas PKC.
"Kalau berdasarkan keterangan dan cerita sejarah yang disampaikan oleh pengelola Falun Dafa, di Tiongkok mereka diserang oleh Partai Komunis Tiongkok. Mereka juga menceritakan bagaimana penindasan yang mereka alami. Cerita itu kemudian ditayangkan di DVD yang beredar di Gunungkidul beberapa hari yang lalu," papar Hardiyanto.
Hardiyanto menambahkan bahwa DVD tentang kekejaman PKC versi Falun Dafa itu juga beredar di Sleman. Peredarannya hampir sama dengan di Gunungkidul, lewat paketan yang dikirimkan ke desa-desa.
"Falun Dafa ini antikomunis. Mereka menyebarkannya sebagai bentuk rasa kemanusiaan atas penindasan yang mereka alami di Tiongkok," pungkas Hardiyanto.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah perangkat desa di Gunungkidul mendapatkan kiriman paket dari Falun Dafa. Paket tersebut berisi buku kesehatan dan selebaran kesehatan ala Falun Dafa. Selain berisi buku dan selebaran, paketan itu juga terdapat tiga keping CD bertuliskan 9 komentar tentang PKC.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polresta Serang masih menyelidiki kasus tersebut dan berkordinasi dengan tim siber Polda Banten.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia
Baca SelengkapnyaBeredar video pendek kekejaman anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyiksa Kepala Kampung Odiyai Elgo Gobai di wilayah Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaPara pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim adanya penganiayaan yang dilakukan oleh tenaga kerja asing (TKA) Chi
Baca SelengkapnyaPangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2.000 tengkorak dan 1.000 nisa kuburan ditampilkan secara dramatis.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaSebelumnya Polres Blitar sudah melakukan pemeriksaan kepada Gus Samsudin terkait konten tukar pasangan dalam video viral yang menyeret namanya
Baca SelengkapnyaD berulang kali melibas KGL menggunakan tali pinggang hingga membuat anak perempuan itu menjerit kesakitan
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut terlihat jemaah laki-laki dan perempuan. Ada seorang diduga gurunya memegang tubuh jemaah perempuan
Baca Selengkapnya