Edarkan uang palsu di warung-warung, Yanto dibekuk petugas
Merdeka.com - Peredaran uang palsu semakin mengkhawatirkan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tepatnya di Kecamatan Pondok Aren. Pelaku menyebarkan uang palsu pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu ke sejumlah warung yang pada umumnya tidak menggunakan money scanner (alat pendeteksi uang asli atau palsu).
Atas banyaknya laporan mengenai beredarnya uang palsu tersebut, petugas Polsek Pondok Aren akhirnya melakukan penyelidikan sejak Jumat (26/8) lalu. Polisi berhasil membekuk pelaku yang diketahui bernama Sayun Hariyanto alias Yanto (65) asal Tegal.
"Tersangka diduga telah mengedarkan ke sejumlah warung kecil di Pondok Aren. Dari tangan tersangka Y ini kami mendapati uang tunai palsu Rp 4,5 juta," ujar Kasubag Humas Polres Kota Tangsel, AKP Manshuri, Selasa (30/8).
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Di mana SR membeli uang palsu? Kepada polisi, tersangka mengaku membeli uang palsu dengan total Rp110 juta dengan uang asli sebesar Rp9 juta dari kawasan Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.
Ia menjelaskan, dari pengakuan Yanto, dirinya mendapat pasokan uang palsu yang sangat mirip dengan aslinya itu berasal dari Rosyid, warga Depok.
"Jadi setelah ditangkap di Jl. Lembang Gang SMA PGRI RT 02/05 Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, petugas langsung melakukan pengembangan," tuturnya.
Petugas baru mengetahui ternyata peredaran uang palsu juga diedarkan di wilayah Depok. Polisi pun langsung melakukan penggerebekan di kediaman Rosyid. Uang palsu Rp 2 juta, alat membuat uang palsu seperti printer, tinta dan cat turut diamankan petugas.
"Itu saat ditangkap dia mengantongi Rp 2 juta di jaketnya, jadi dia edarkan juga di sana," ujarnya.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ada beberapa orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, empat orang ditetapkan sebagai tersangka yaitu M alias Mul, FF, YS dan F.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, rupanya uang palsu diproduksi sesuai permintaan dari seorang berinisial P.
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaI berperan sebagai operator mesin cetak GTO yang menjalankan mesin cetak uang palsu.
Baca SelengkapnyaDua pelaku ditangkap polisi terkait peredaran uang palsu tersebut.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca Selengkapnya