Eks Peserta Akui Ada Kekerasan Saat Pra-Diksar Menwa
Merdeka.com - Tiga panitia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pengeroyokan terhadap peserta pra-Diksar Menwa Muhammad Akbar (19) hingga tewas. Mantan peserta mengakui ada kekerasan fisik selama kegiatan berlangsung.
Hal itu berdasarkan temuan pihak Universitas Taman Siswa (Tamsis) Palembang dari keterangan tiga mahasiswanya yang diutus mengikuti pra-Diksar Menwa. Kampus ini mengirim empat mahasiswa, termasuk korban, dalam kegiatan yang dimotori Menwa Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP).
Rektor Universitas Tamsis Palembang Joko Siswanto mengatakan, pihaknya memanggil ketiga mahasiswanya yang ikut untuk menjelaskan kronologis kejadian dan kegiatan apa saja yang diikuti. Hal ini karena pra-diksar tersebut merupakan bagian dari kampus atau memiliki izin dari rektorat.
-
Siapa yang dituduh melakukan kekerasan? Menurut Vanessa, Yudha Arfandi lah yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Tamara Tyasmara.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
"Dari keterangan mereka benar ada bentuk kekerasan yang dialami korban Muhammad Akbar," ungkap Joko, Senin (4/11).
Menurut dia, wajar ketika kepolisian menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Pihaknya mendukung langkah penyidik agar semuanya terungkap dan menangkap siapapun yang terlibat.
"Kami juga miliki LBH (Lembaga Bantuan Hukum), mereka kawal terus kasus ini karena korban adalah anak didik kami," ujarnya.
Joko mengaku terusik dengan pemberitaan beberapa media yang menyebut ketiga tersangka berasal dari kampusnya. Dia menegaskan, justru mahasiswanya menjadi korban pengeroyokan panitia dari kampus lain.
"Mahasiswa kami korban, bukan tersangka. Tiga tersangka itu dari kampus lain, mahasiswa kami hanya peserta pra-Diksar Menwa, bukan panitia," tegasnya.
Dia menambahkan, kejadian ini mesti menjadi pelajaran bagi Komando Resimen Mahawijaya, organisasi Menwa tingkat provinsi. Diperlukan evaluasi mendasar sehingga tidak terjadi lagi kekerasan fisik yang menyebabkan korban tewas.
"Kami tidak alergi dengan Menwa, tapi organisasi di atasnya harus evaluasi, kenapa bisa terjadi demikian, kenapa ada kekerasan saat pra-Diksar," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penetapan dua tersangka ini berdasarkan hasil keterangan saksi dan barang bukti yang menunjukkan keterlibatan mereka dalam pengeroyokan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaPolres Kediri Kota menggelar rekonstruksi kasus pengeroyokan hingga tewas santri PPTQ Al-Hanifiyyah Kediri, Bintang Balqis Maulana (14).
Baca SelengkapnyaKorban diduga mengalami kekerasan dari seniornya. Kasus ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaAksi pengeroyokan bermula ketika korban mengunggah video di WhatsApp miliknya dengan mengenakan atribut salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaRekonstruksi dilakukan guna mencocokkan keterangan sebelum proses tahap pelimpahan berkas tersangka ke oditur militer pekan ini.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Motif Pelaku Pemukulan Pesilat di Gresik hingga Tewas: Gara-Gara Anak Baru
Baca SelengkapnyaHj Uma menceritakan detik-detik pertemuannya dengan para tersangka yang ternyata telah mengenalnya.
Baca SelengkapnyaTiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian ini.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan senior tingkat II tersangka Mahasiswa STIP tewas dianiaya
Baca Selengkapnya