Eks Sekretaris Satpol PP Gowa Resmi Ditahan, Polisi Minta Hentikan Perundungan
Merdeka.com - Kepolisian Resort Gowa menahan eks Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gowa, Mardani Hamdan. Dia ditetapkan sebagai tersangka kasus pemukulan terhadap pasangan suami istri (pasutri) pemilik kafe di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng. Polisi meminta masyarakat menghentikan perundungan terhadap Mardani Hamdan.
"Iya. Hari ini penyidik resmi melakukan penahanan terhadap tersangka MR (Mardani Hamdan)," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Gowa, AKP Tambunan melalui pesan tertulis, Minggu (18/7).
Polisi meminta jangan lagi ada provokasi ataupun tindakan perundungan di media sosial (medsos). Dia yakin masyarakat, khususnya warga Gowa, memegang budaya Siri Na Pacce dalam kehidupan bermasyarakat.
-
Kenapa polisi mengimbau warga untuk tidak meniru perilaku yang ada di video? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa Polisi Pekanbaru mengajak admin medsos untuk bersinergi? Pentingnya kolaborasi ini dalam menyebarkan informasi positif terkait Pemilu.'Kami meminta agar setiap informasi diverifikasi dengan cermat sebelum diposting, guna menjaga keamanan dan ketenangan masyarakat menjelang Pemilu,' kata Bery.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Bagaimana Bupati Tuban meminta masyarakat agar bersikap? Sementara itu Bupati Tuban, Aditya Halidra Faridzky mengimbau kepada masyarakat Tuban agar tetap tenang, namun waspada menghadapi gempa. 'Serta dimohon menghindari bangunan-bangunan yang retak, bangunan yang tidak layak agar tak ditempati lebih dulu. Karena dimungkinkan masih akan ada gempa susulan,' katanya.
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
"Kami berharap tidak ada lagi bully maupun provokasi terhadap tersangka di medsos. Saya yakin masyarakat akan selalu berpegang teguh pada budaya Siri Na Pacce dalam bermasyarakat," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, penasihat hukum Mardani, Muhammad Shyafril Hamzah mengungkapkan, psikologis kliennya drop lantaran menjadi bahan perundungan warga di medsos atas kasus pemukulan terhadap pasutri pemilik kafe. Padahal, kata Hamzah, kliennya sudah menyesali perbuatannya.
"Dia drop dan saya tanyakan dia sangat menyesali perbuatannya yang sudah dia lakukan betul-betul cuma spontanitas," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (18/7).
Hamzah mengatakan saat kejadian kliennya berinisiatif sendiri untuk memeriksa perizinan. Hamzah menambahkan kliennya pun sudah mengakui jika melakukan pemukulan terhadap pasutri tersebut.
"Kita tetap menyerahkan kepada polres untuk proses hukum. Masalah pembelaan nanti kita lakukan di pengadilan," ucapnya.
Sekadar diketahui, sejumlah meme muncul pasca viral video eks Sekretaris Satpol PP Gowa, Mardani Hamdan yang melakukan pemukulan terhadap pasutri pemilik kafe saat razia PPKM mikro. Tak hanya meme, bahkan akun medsos Mardani diserbu netizen dengan melontarkan kecaman atas aksi pemukulan yang dilakukannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar memastikan akan mengawal kasus penganiayaan relawan oleh anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPPP mengingatkan, aparat yang tidak netral atau memihak salah satu paslon pemilu akan memancing kerusuhan atau gesekan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan ini bergerak menyusuri jalan setapak menuju permukiman
Baca SelengkapnyaNamun karena aksi pencopotan baliho tersebut, acara kuliah umum dibatalkan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh isu-isu provokatif
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaAnggota Satpol PP di Garut yang viral mendeklarasikan dukungannya kepada Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dilaporkan ke Bawaslu Jabar, Rabu (3/1).
Baca SelengkapnyaAgar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi tampaknya dibuat gemas dengan aksi kejahatan yang marak terjadi di Kota Medan dan sekitarnya.
Baca Selengkapnya