Eksis di Facebook, buronan pembunuh driver GO-CAR tantang polisi
Merdeka.com - Pria berinisial HK, buronan perampokan dan pembunuhan driver GO-CAR Tri Widyantoro (44), malah menantang polisi. HK menjadi pelaku terakhir yang diburu petugas setelah tiga pelaku lainnya ditangkap dan menyerahkan diri.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, tantangan tersebut diketahui polisi salah satunya dari ulah pelaku yang tetap eksis menggunakan media sosial (Facebook) dua hari setelah rekannya ditangkap.
"Ya, saya sudah instruksikan tindak tegas (tembak mati jika melawan), tapi dia (HK) katanya menantang (polisi)," ungkap Zulkarnain, Senin (22/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku setelah membunuh driver? “Saya jual perkirakan dengan harga Rp10 sampai Rp20 juta kemudian uagnya untuk kebutuhan hidup,“ jelasnya.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? “Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung,“ kata Baaghastian.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Menurut Zulkarnain, sikap HK tersebut tidak akan membuat petugas melemah. Justru, petugas akan cepat meringkusnya, apalagi keberadaan pelaku sudah diketahui.
"Lebih baik menyerahkan diri seperti tersangka Tyas, itu lebih baik. Jika tidak, kami tindak tegas, kami sikat," tegasnya.
Sementara itu, tersangka Tyas (19) berdalih sama sekali tidak mengetahui rencana perampokan dan pembunuhan terhadap korban. Justru, dia mendapat ancaman dari tiga pelaku lain jika tidak turut beraksi. Saat itu, tersangka Tyas ikut membekap mulut korban hingga tewas dan membuang jasadnya.
"Saya cuma ikut-ikutan saja, tidak tahu kalau mereka mau merampok," kata Tyas.Usai kejadian, tersangka mengaku sama sekali tidak menikmati hasil rampokan. Pasalnya, tidak ingin berperkara di kepolisian yang membuat kuliahnya terancam.
"Saya ditawari dapat bagian, saya bilang ambil saja, saya tidak mau," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menetapkan satu orang tersangka baru dalam kasus pengeroyokan bos rental mobil hingga tewas di Pati.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaAkibat penganiayaan itu, BH meninggal dunia. Sementara tiga rekannya mengalami luka berat sehingga dirawat di RSUD RAA Soewondo Pati.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka seorang sopir taksi online, MH setelah dirinya lebih dulu diperiksa sebagai saksi atas perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaBH mengajak tiga orang lainnya menuju ke Pati untuk mencari mobilnya yang tak kunjung kembali usai disewa. Rupanya dia malah diteriaki maling.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku tengah menyelidiki laporan korban sampai sekarang
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya diteriaki maling saat ingin menarik mobil sewaan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaBak film action, begini momen mobil polisi kejar-kejaran dengan minibus hingga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPadahal, mobil yang dipakai MH untuk dijadikan taksi online hanya dicarter oleh Brigadir AKS.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan ditemukan psikotropika atau narkoba jenis Hexymer di dalam mobil.
Baca SelengkapnyaSeorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca Selengkapnya