Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Emosi napi di Palembang kena pungli sana sini dan sakit tak diurus

Emosi napi di Palembang kena pungli sana sini dan sakit tak diurus Kerusuhan di Lapas Palembang. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Kerusuhan di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) kembali terjadi. Pemicunya masih disebabkan pungutan liar yang dilakoni sipir kepada para narapidana.

Adalah narapidana Lapas Narkotika Palembang yang sudah gerah dengan ulah para sipir yang mencari 'duit tambahan' di dalam hotel prodeo.

Menurut pengakuan segelintir napi, ada sejumlah setoran yang harus dibayar agar napi mendapatkan penghidupan layak di dalam lapas.

Orang lain juga bertanya?

"Sudah lama pak, sejak masuk ke sini sudah dimintai duit, macam-macam alasannya," ungkap Deni kepada merdeka.com, Kamis (6/7).

Dia menyebut, pungli terbesar berjumlah Rp 1 juta jika akan dipindahkan ke blok tahanan setelah ditahan di kamar karantina. Selama di karantina, mereka tidak diizinkan mandi dan diberikan makan seadanya.

"Harus bayar segitu kalo mau dapat kamar tahanan. Kami mau tak mau bayar karena di karantina susah, mandi tidak boleh, dibesuk tidak boleh, makan susah. Kalau sudah kasih satu juta langsung dapat kamar," ujarnya.

Selain itu, kata dia, masih banyak lagi pungutan yang harus dibayarkan napi. Misalnya, pungli kunjungan hari biasa sebesar Rp 30.000-Rp 40.000, kunjungan lebaran Rp 100.000-Rp 120.000, biaya pindah kamar sebesar Rp 200.000, biaya pasang kipas angin Rp 80.000 dan setiap bulan harus membayar iuran Rp 10.000.

napi lapas narkotika palembang

Napi Lapas Narkotika Palembang ©2017 Merdeka.com

"Nasi dikasih sedikit, air harus bayar. Terus kalo banyak duit bebas pakai HP," kata dia.

Senada dengan Deni, Irwandi salah satu napi mengamini hal tersebut.

Irwandi mengungkap jika ada napi yang ingin mendapatkan bebas bersyarat, maka harus menyetor uang Rp 3 juta kepada sipir.

"Kalau mau dapat bebas bersyarat bayar tiga juta, sudah lama itu," ungkap Irwandi kepada merdeka.com, Kamis (6/7).

Setoran sana sini yang dibayar napi rupanya tidak sepadan dengan yang didapatkan.

Untuk makan sehari-hari saja, napi mengaku diperlakukan tidak manusiawi.

Setiap hari mereka hanya makan nasi berlauk sayur, ada juga lauk ikan yang harus dipotong empat orang.

"Kami juga dikasih ubi sebesar jempol tangan. Kalau ada isu pejabat yang mau berkunjung, makanan kami dilebihkan dua kali lipat dari biasanya," ujarnya.

Ironinya, ketika para napi tersebut sakit. Mereka malah diabaikan. Tak diurus.

Seperti yang dialami Irwandi. Asam urat yang ia derita semakin menjadi, bahkan nyari terkena stroke lantaran tidak mendapatkan penanganan.

"Paling seminggu ada perawatan, padahal mesti minum obat setiap hari. Sampai-sampai sekarang saya susah jalan, makin parah," ungkapnya.

Perlakuan serupa dialami seluruh penghuni lapas. Petugas jarang memberikan obat-obatan yang cukup ketika ada napi yang sakit.

"Semuanya begitu, sakit harus tanggung sendiri, padahal klinik ada. Kami sudah lama menanggungnya, hari ini puncak kekesalan kami," ujarnya.

Sementara itu, Kalapas Narkotika Palembang Reza Yudistira berdalih, pelayanan tak maksimal karena letak geografis lapas.

"Lapas atas nama Palembang tapi posisinya di Banyuasin. Jadi, ini kendala kami jika minta bantuan," dalihnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Yusril Cari Solusi Atasi Kepadatan Lapas, Singgung Pengguna Narkoba Direhabilitasi Bukan Dipenjara
Yusril Cari Solusi Atasi Kepadatan Lapas, Singgung Pengguna Narkoba Direhabilitasi Bukan Dipenjara

Yusril Ihza Mahendra mengatakan pihaknya sedang berusaha untuk mencari jalan keluar permasalahan kepadatan lembaga pemasyarakatan (lapas)

Baca Selengkapnya
Penjelasan KemenkumHAM Ada 3 Tahanan Tewas Tak Wajar di Palembang dalam Satu Bulan, Ternyata Ini Motifnya
Penjelasan KemenkumHAM Ada 3 Tahanan Tewas Tak Wajar di Palembang dalam Satu Bulan, Ternyata Ini Motifnya

Mayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.

Baca Selengkapnya
Dedi Mulyadi  Melongo Medengar Anggaran Kesehatan Lapas Setahun Rp41 Juta Untuk 445 Napi
Dedi Mulyadi Melongo Medengar Anggaran Kesehatan Lapas Setahun Rp41 Juta Untuk 445 Napi

Dedi mendapat kesempatan bertemu dengan Kalapas IIB Purwakarta dan terkejut saat tahu anggaran kesehatan dari negara untuk ratusan napi.

Baca Selengkapnya
Pungli di Lapas Cebongan, 1 Pegawai dan 8 Warga Binaan Terlibat
Pungli di Lapas Cebongan, 1 Pegawai dan 8 Warga Binaan Terlibat

Kedelapan warga binaan itu terindikasi membantu pegawai berinisial M.

Baca Selengkapnya
Jumlah Tahanan Dua Kali Lipat Daya Tampung, LSM Tawarkan Solusi Bagi Masalah Klasik Kepadatan Lapas dan Rutan
Jumlah Tahanan Dua Kali Lipat Daya Tampung, LSM Tawarkan Solusi Bagi Masalah Klasik Kepadatan Lapas dan Rutan

Masalah daya tampung lapas dan rutan tidak mudah diatasi.

Baca Selengkapnya
Sewakan Ponsel Rp50.000 per 2 Jam, Petugas Rutan Kupang Diadukan Napi ke Ombudsman
Sewakan Ponsel Rp50.000 per 2 Jam, Petugas Rutan Kupang Diadukan Napi ke Ombudsman

Sejumlah napi yang pernah mendekam di Rutan Kelas IIB Kupang mengadukan penyimpangan petugas penjara itu kepada Ombudsman NTT.

Baca Selengkapnya
Transaksi Narkoba di Kampung Ambon, Bahari & Boncos Terus Ada Meski Sering Dirazia, Ini Penjelasan Polisi
Transaksi Narkoba di Kampung Ambon, Bahari & Boncos Terus Ada Meski Sering Dirazia, Ini Penjelasan Polisi

Kampung Boncos beralamat di Jalan Ori RT 007 RW 03, Kota Bambu Selatan, Jakbar. Kampung Bahari di Tanjung Priok, Kampung Ambon di Jakbar.

Baca Selengkapnya
Imbas Video Viral Napi Pesta Sabu, Kalapas dan KPLP Tanjung Raja Dipecat
Imbas Video Viral Napi Pesta Sabu, Kalapas dan KPLP Tanjung Raja Dipecat

Video itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.

Baca Selengkapnya
Viral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi
Viral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi

Viral Diprotes Emak-Emak, Lapak Judi dan Narkoba di Medan Dibakar Polisi

Baca Selengkapnya
Ratusan Nakes Dipecat Gara-Gara Minta Naik Gaji, Ini Penjelasan Bupati Manggarai NTT
Ratusan Nakes Dipecat Gara-Gara Minta Naik Gaji, Ini Penjelasan Bupati Manggarai NTT

Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Herybertus G.L Nabit akhirnya buka suara terkait pemecatan ratusan nakes.

Baca Selengkapnya
Dicap Negatif jadi Kampung Narkoba, Masyarakat di Wilayah Ini Kesulitan Cari Kerja
Dicap Negatif jadi Kampung Narkoba, Masyarakat di Wilayah Ini Kesulitan Cari Kerja

Memberikan dampak buruk bagi pencari kerja yang tinggal

Baca Selengkapnya
Kemenkumham: Ada Tren Napi Narkoba Terpapar Terorisme
Kemenkumham: Ada Tren Napi Narkoba Terpapar Terorisme

Menurut Kemenkumham, saat ini ada sebanyak 135.823 orang yang mendekam di lapas se-Indonesia, terdiri atas 21.198 orang tahanan dan 114.625 orang narapidana.

Baca Selengkapnya