Fahri Hamzah: Kita tidak boleh mempersoalkan agama, suku dan golongan
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyambut baik sikap Sukmawati Soekarnoputri yang meminta maaf kepada publik mengenai puisi yang menyinggung adzan dan cadar. Apalagi puisi itu diekspresikan di depan publik.
"Iya tentu saya menyambut baik. Harus dengan kesadaran bahwa memang ada kesalahan dalam ekspresi publik sifatnya," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
Tak hanya itu, dia menyebut sosok Sukma juga melekat dengan nama besar Bung Karno. Fahri mengimbau, masyarakat lebih hati-hati agar tidak menyinggung soal suku, agama, ras dan antar golongan atau SARA.
-
Apa yang Kartika Putri minta maaf? Untuk semuanya, aku meminta maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang aku perbuat, baik disengaja maupun tidak aku sengaja. Aku hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan dosa,' tulis Kartika Putri.
-
Siapa yang Kartika Putri minta maaf? Untuk semuanya, aku meminta maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang aku perbuat, baik disengaja maupun tidak aku sengaja. Aku hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan dosa,' tulis Kartika Putri.
-
Kenapa Kartika Putri minta maaf? Untuk semuanya, aku meminta maaf lahir dan batin atas segala kesalahan yang aku perbuat, baik disengaja maupun tidak aku sengaja. Aku hanyalah manusia biasa yang banyak salah dan dosa,' tulis Kartika Putri.
-
Bagaimana cara Wahyudi Hamisi meminta maaf? Melalui akun Instagram PSS Sleman, Wahyudi mengucapkan permohonan maaf. Ia mengaku insiden itu terjadi karena ketidaksengajaan.
-
Siapa yang minta maaf? 'Saya ingin meminta maaf kepada Alex atas pernyataan saya yang terlalu 'kasar' dalam wawancara setelah balapan. Saat itu, emosi saya sangat tinggi karena situasi yang terjadi dan saya melihat data telemetri dari sudut pandang yang negatif. Namun, saya menyadari bahwa kata-kata saya terlalu 'kasar'. Saya tidak bermaksud menyatakan bahwa ia sengaja menyebabkan kecelakaan saya,' ujar Bagnaia.
"Suku, agama, ras antar golongan itu enggak bisa diganggu. Kita tidak boleh mempersoalkan agama, mempersoalkan suku, golongan," papar dia.
Sedangkan mengenai laporan di Bareskrim Mabes Polri, Fahri enggan berkomentar lebih jelas. Dalam dunia hukum, lanjut dia, laporan tersebut dapat dicabut ataupun tidak.
"Mudah-mudahan menjadi kesadaran umum dan permohonan maaf itu satu pertanda baik juga bahwa yang bersangkutan menyesali perbuatannya," jelas Fahri.
Sebelumnya, setelah sempat menghilang usai puisinya menuai pro dan kontra, Sukmawati pun akhirnya memberi klarifikasi. Selain meminta maaf kepada masyarakat, Sukmawati menjelaskan kalau dirinya tidak mempunyai niat menghina umat Islam lewat puisi tersebut.
"Saya mewakili pribadi, tidak ada niatan untuk menghina umat Islam Indonesia dengan puisi 'Ibu Indonesia'," kata Sukmawati di Restoran Warung Daun, Jakarta Pusat, Rabu (4/4).
Putri proklamator Bung Karno itu mengatakan, dirinya adalah seorang muslim yang bersyukur dan bangga dengan keislamannya. Dia juga menuturkan dididik oleh ayahnya, Sukarno, dengan jiwa Islam.
"Saya adalah seorang muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya," kata Sukmawati.
Reporter: Ika Devianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaDia melihat, tidak ada pelanggaran hukum yang dilakukan Suswono terkait ucapan tersebut.
Baca SelengkapnyaNurul Arifin mengeluhkan terkait polemik salam lintas agama yang belakangan diharamkan Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Baca SelengkapnyaWapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad sempat ramai dihujat netizen karena dinilai tak turut buka suara soal RUU Pilkada yang akhirnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaPAN menilai tak ada maksud Zulhas melecehkan agama. Sekjen PAN menduga ada yang sengaja memviralkan.
Baca SelengkapnyaJokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca SelengkapnyaPAN meluruskan video Ketum PAN Zulkifli Hasan terkait candaan salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaSaat menyampaikan pidato, Mega curhat dirinya dibully soal pernyataannya soal petugas partai.
Baca Selengkapnya