Fahri Hamzah klaim Jokowi tak masalah soal usulan hak angket e-KTP
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, meminta Presiden Joko Widodo mendukung usulan penggunaan hak angket kasus korupsi e-KTP. Dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan pimpinan lembaga negara, Fahri terlihat hadir.
Meski tak membahas secara resmi terkait kasus korupsi e-KTP, Fahri mengaku menyampaikan soal dirinya yang meminta dukungan ke Jokowi untuk menggulirkan hak angket e-KTP.
"Dalam obrolan informal tentu itu saya sampaikan karena setelah kita baca-baca ini keganjilannya itu luar biasa," kata Fahri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/3).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Kapan Jokowi menandatangani berkas capim KPK? Untuk diketahui, Jokowi telah menandatangani berkas laporan hasil akhir daftar nama calon pimpinan dan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024—2029. Berkas capim dan dewas yang dilaporkan oleh panitia seleksi telah ditandatangani sejak Senin (14/10) sore.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Jokowi meningkatkan sertifikasi tanah? Presiden Jokowi mengubah lanskap pertanahan di Indonesia. Rakyat tidak perlu lagi mengalami antrian panjang untuk mendapatkan sertifikat tanah.
Fahri mengklaim, Presiden Jokowi tak masalah dengan usulan hak angket e-KTP. Sebab, kata dia, Jokowi mendukung kasus korupsi e-KTP dibuka secara terang benderang. Terlebih, kasus korupsi e-KTP tak terjadi di era Joko Widodo menjabat sebagai Presiden namun terjadi pada era Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Ya beliau kan Presiden ya. Jadi semakin terang beliau semakin positif aja melihatnya. Jadi tidak ada masalah. Toh ini kan kasus pemerintahan periode lalu kan bukan beliau. Artinya Pak Jokowi bersih tangannya di sini gitu lho," kata Fahri.
Meski demikian, Fahri tak bisa memastikan apakah Presiden Jokowi mendukung digulirkannya hak angket e-KTP. Dia hanya berharap agar Kepala Negara memberikan dukungannya.
"Saya bilang ini bukan kasus di pemerintahan sekarang, jadi saya berharap Presiden mendukung gitu lho. Ya kita tunggu aja respons dari Presiden," ujarnya.
Fahri berkukuh ada keganjilan dalam kasus korupsi e-KTP. Bahkan, ia menyebutkan Ketua KPK Agus Rahardjo memiliki konflik kepentingan dalam kasus korupsi itu. Maka dari itu, dia lagi-lagi meminta ada baiknya Agus Rahardjo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua KPK.
"Saya liat yang tidak bersih itu adalah Ketua KPK. Karena itulah saya kira dia harus legowo mengundurkan diri, dia tidak boleh terlibat dalam kasus ini," ujar Politikus asal NTB ini.
Fahri meyakini Agus memiliki peran besar dalam perencanaan dan pengaturan pemenang tender proyek e-KTP saat menjabat sebagai Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) dan Ketua KPK.
Fahri melihat kepentingan Agus terlihat proyek memakan anggaran negara Rp 5,9 triliun itu. Sebab, saat audit BPK mulai tahun 2012, 2013 dan 2014, menyebut proyek e-KTP bersih dari korupsi. Namun, saat Agus duduk di pucuk pimpinan KPK, proyek itu dianggap terindikasi korupsi.
"Saya kira Ketua KPK harus mengundurkan diri, karena sudah terlalu telanjang conflict of interestnya," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Koordinator Stafus Presiden Ari Dwipayana, Presiden Jokowi sudah menjelaskan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mempertanyakan Agus Rahardjo yang kembali mempersoalkan kasus yang sudah bergulir pada 2017.
Baca SelengkapnyaDia enggan menanggapi lebih lanjut polemik yang disampaikan oleh Agus. Terlebih, pada 2017 dirinya tidak mengetahui persoalan tersebut.
Baca SelengkapnyaBahlil mencontohkan ketika Jokowi dituduh memberikan bansos untuk mengarahkan masyarakat memilih salah satu capres.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo Ngaku Diintervensi Jokowi, Firli Bahuri: Saya Kira Semua Akan Alami Tekanan
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo sebelumnya menyebut pernah dipanggil ke Istana dan diminta presiden menghentikan kasus korupsi e-KTP melibatkan mantan ketua DPR Setya Novanto.
Baca SelengkapnyaAirlangga menegaskan, jika Partai Golkar menjadi korban atas kasus e-KTP.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAgus Rahardjo yang mengaku sempat diminta Presiden untuk menghentikan kasus korupsi KTP elektronik
Baca SelengkapnyaPDIP menyarankan pembuktian kesaksian mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan intervensi Presiden Jokowi di kasus E-KTP.
Baca SelengkapnyaWaketum Gerindra Habiburokhman menegaskan jangan coba memfitnah Presiden Jokowi menyoal kasus putusan MK.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik.
Baca Selengkapnya