Fakta Baru Sejoli Mutilasi di Kalibata City, Pelaku Sempat Tidur dengan Mayat Korban
Merdeka.com - Polisi menggelar rekonstruksi kasus mutilasi dilakukan sejoli, Djumadil Al Fajri alias DAF (26) dan Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27) terhadap Rinaldi Harley Wismanu (33). Ada 37 adegan diperagakan langsung kedua tersangka dalam rekonstruksi digelar penyidik dari Polda Metro Jaya itu.
Rekonstruksi dibagi tiga tahapan. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan setelah mengeksekusi korban.
Reka adegan dilakukan pelaku di 13 lokasi ini. Lokasi pertama reka adegan dilakukan di tempat kejadian perkara eksekusi. Sementara 12 lainnya lokasi pengganti. Pelbagai fakta baru terungkap dalam rekonstruksi tersebut.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Dimana tempat mutilasi terjadi? Proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berlangsung pada Selasa (8/8). Proses rekonstruksi itu terdiri dari 49 adegan yang dilakukan di rumah indekos salah seorang tersangka di wilayah Triharjo, Kabupaten Sleman, DIY.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Fakta pertama perencanaan kedua tersangka ini merencanakan pemerasaan calon korban dengan cara menggunakan aplikasi untuk melakukan persetubuhan. "Fakta kedua ternyata sebelum korban di eksekusi tersangka meminta Password hp korban, karena di hp korban ada catatan-catatan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus Jumat (18/9).
Fakta ketiga tersangka DAF sebelum melakukan mutilasi sempat belajar secara otodidak bagaimana cara mutilasi melalui mutilasi. Karena kedua tersangka kebingungan untuk membawa korban keluar dari apartemen.
"Ada temuan-temuan baru, ada yang ditemukan. Rupanya yang bersangkutan belajar mutilasi pakai YouTube. Dia lihat dari YouTube," ungkap Yusri di Mapolda Metro Jaya, Minggu (20/9).
Keempat, ternyata korban berada di kamar apartemen selama lima hari, sejak eksekusi pada tanggal 9 September, selama tiga hari korban tersimpan di kamar mandi. Kemudian di tanggal 11 September pelaku melakukan mutilasi selama dua hari sampai 12 September.
"Kelima ternyata pada saat mutilasi diketahui ada dua tahap pengiriman, bagian tubuh korban dengan ada tiga media yakni dua koper dan satu ransel," ujarnya.
Dari hasil rekonstruksi juga terungkap, usai melakukan dieksekusi mutilasi, kedua pelaku tidak langsung memindahkan potongan tubuh korban RH ke Apartemen Kalibata City. Kedua pelaku sempat menginap bersama jenazah korban di lokasi eksekusi apartemen kawasan Pasar Baru pada tanggal 13 September.
Keduanya mengaku menginap bersama jenazah korban karena alasan kelelahan. Mereka sempat menambah durasi sewa kamar di tempat kejadian perkara.
"Alasannya kelelahan, ketiduran. Dia perpanjang lagi penginapan di pasar baru," jelas Yusri.
Keenam, Yursi menyebutkan ternyata sebelum tertangkap pada tanggal 16 September, ternyata kedua tersangka telah menyerencanakan penguburan korban pada 17 September di rumah kontrakan Cimanggis, Kota Depok.
Atas perbuatannya, kedua tersangka DAF dan LAS terancam terjerat hukuman pasal berlapis dengan hukuman paling berat, hukuman mati atau pidana seumur hidup. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada 63 adegan dilakukan dua anggota polisi dalam rekonstruksi tersebut.
Baca SelengkapnyaDua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan terungkap berkat tulisan dalah di dinding.
Baca SelengkapnyaPria berusia 43 tahun ini sehari-hari berprofesi sebagai tukang jagal atau potong kambing.
Baca SelengkapnyaPolres Metro Bekasi Kota menggelar prarekonstruksi kasus pencabulan dan pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9).
Baca SelengkapnyaPolisi memutilasi korban ke dalam beberapa bagian.
Baca SelengkapnyaKedua terdakwa dinilai telah melakukan perbuatan tak berperikemanusiaan. Sehingga tak ada yang meringankan.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar cara sadis para pelaku membunuh bocah perempuan Aqilatunnisa Prisca Herlan (5) di Cilegon, Banten.
Baca SelengkapnyaDalam proses rekonstruksi itu juga terlihat detik-detik tersangka memukul kepala ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaKeluarga besar Asep Saepudin (43) tak menyangka istri, anaknya dan pacar putrinya bersekongkol menghabisi nyawa korban.
Baca SelengkapnyaKorban SH tidak hanya dibunuh, jasadnya juga dimutilasi dan dibuang di dua lokasi berbeda.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca Selengkapnya