Fakta-Fakta Bisnis Prostitusi Perawan Desa Berharga Rp20 Juta Sekali Kencan
Merdeka.com - Bisnis prostitusi di Indonesia semakin merajalela. Terbaru, polisi membongkar bisnis prostitusi di Bogor, Jawa Barat. Para wanita ditawarkan melalui media sosial.
Bisnis lendir ini sampai mematok puluhan juta untuk sekali kencan antara pria hidung belang dengan PSK. Lantas bagaimana bisnis ini dijalankan? Berikut ulasannya:
Wanita yang Dijual Perawan Desa
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Kapan prostitusi ini terjadi? Peristiwa tak layak ini dilakukan oleh warga Kecamatan Pungging, Mojokerto, Jawa Timur sejak 2023 lalu.
-
Siapa yang sering melakukan pengemis online? Saat ini banyak konten kreator yang sering mengunggah video mengemis online di akun media sosialnya seperti Tiktok, Instagram, Short Youtube.
-
Apa itu tukang selingkuh? Tukang selingkuh bisa saja berubah dan menghentikan kebiasaannya, namun hal ini tidak mudah. Merasa kasihan pada pasangan yang telah disakiti tidak cukup untuk mencegah seseorang berselingkuh di masa depan.
-
Apa saja yang ditawarkan jasa pacar jalanan? Para wanita muda dilaporkan terlihat menjual pelukan, ciuman, dan kebersamaan mereka di kios-kios pinggir jalan, yang memicu kembali wacana media sosial yang tersebar luas tentang ekonomi persahabatan berbayar.
-
Bagaimana pengamen badut di Serang mencari uang? Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan. Pekerjaan ini bukan tanpa risiko. Para badut pengamen ini pun menyadari hal itu, seperti terserempet mobil atau tertabrak motor. Namun bukan semata ini yang mereka takutkan, melainkan sanksi tegas dari pemerintah setempat atas laranan mengamen dan mengemis di lampu merah.
Kasus prostitusi di Bogor berhasil diungkap polisi. Dua orang pelaku Y (28) dan GG (29) diciduk polisi saat menjalankan aksinya di salah satu hotel di kawasan Sentul City pada Selasa (15/10).
Modus yang dijalankan muncikari itu dengan menjual perawan desa. Para tersangka memasarkan korban melalui media sosial, seperti Facebook dan aplikasi Line.
"Ini perdagangan orang dengan korban berinisial KO, perawan desa asal Bogor. Kita tangkap setelah selesai bertransaksi," kata Kapolres Bogor, AKBP M Joni, Rabu (23/10).
Perawan Desa Dijual Rp20 Juta
Tersangka Y (28) dan GG (29) menjual perawan desa dengan harga Rp20 juta. Sebelum kencan, Y dan GG mewajibkan calon konsumen membayar uang muka Rp3 juta dan sisanya dibayar saat berhubungan selesai yakni Rp17 juta. Uang muka Rp3 juta itu jatah muncikari, sementara Rp17 juta diberikan kepada PSK.
"Merekrut korban tidak ada yang ditutupi. Sudah saling tahu. Dari Rp20 juta, uang muka untuk penjual. Sisa Rp17 juta untuk yang dijual," kata Kapolres Bogor, AKBP M Joni, Rabu (23/10).
Muncikari Beri Obat Agar PSK Keluarkan Darah Seperti Perawan Saat Kencan
Y (28) dan GG (29) melakukan berbagai cara untuk memenuhi permintaan laki-laki hidung belang yang ingin menikmati gadis perawan. Mereka juga mengaku memiliki obat untuk mengembalikan keperawanan seseorang, sehingga saat berhubungan intim mengeluarkan darah, meski sang perempuan sudah tak lagi perawan.
"Mereka memberikan obat yang bisa membuat seorang perempuan yang sudah tidak perawan mengeluarkan darah saat berhubungan intim dengan pelanggannya," kata Kapolres Bogor AKBP M Joni kepada wartawan, Kamis (24/10).
Pekerjakan Anak SMA hingga Janda
Dalam menjalankan bisnis prostitusi, Y (28) dan GG (29) mempekerjakan 25 perempuan desa se-Kabupaten Bogor, mulai dari yang masih SMA hingga janda dan disebarkan melalui jejaring sosial dan aplikasi pesan singkat. Mereka juga tidak ragu mencari gadis di luar stok, sesuai keinginan calon pelanggan.
"Modusnya, kedua muncikari memasang foto wanita muda, pria hidung belang kemudian berkomunikasi dengan pelaku, kemudian mengantar perempuan muda itu ke hotel yang sudah dipesan," kata Kapolres Bogor AKBP M Joni kepada wartawan, Kamis (24/10).
Layani Pelanggan Lintas Provinsi
Pelaku Y (28) dan GG (29) rupanya tidak hanya memasarkan PSK di Bogor, namun juga se-Jawa Barat bahkan lintas provinsi seperti di Samarinda. Saat ini kedua muncikari telah mendekam di balik jeruji. Keduanya tengah mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kedua pelaku dikenakan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007, dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara, dengan kasus tindakan pidana penjualan orang.
"Lintas provinsi karena pada saat kejadian ada yang dikirim ke Samarinda juga. Kedua tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara," kata Kapolres Bogor AKBP M Joni kepada wartawan, Kamis (24/10).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaKorban awalnya ditawari bekerja sebagai pemandu lagu di tempat karaoke di wilayah Bekasi, namun justru dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaKasus penjualan istri oleh suaminya tersebut terjadi pada pertengahan Juni 2023.
Baca SelengkapnyaNE dicokok Rabu, 14 Agustus 2024. Setelah dilaporkan oleh orang tua korban I usai merasa kecurigaan akan tingkah laku anaknya tersebut.
Baca SelengkapnyaPria berinisial HM (25) itu pun ditangkap polisi saat melakukan aksinya di Hotel Mojokerto.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaBiaya kencan di Indonesia bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis aktivitas yang dipilih.
Baca SelengkapnyaUntuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca Selengkapnyaantinya, semua wanita yang direkrut akan dipantau oleh IM (26) selaku otak dari sindikat 'Premium Place’.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca Selengkapnya