FPI sebut faktor agama penentu Ahok-Djarot kalah di Pilgub DKI
Merdeka.com - Status terdakwa kasus penistaan agama disandang Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dianggap membuatnya mengalami kekalahan di Pilgub DKI putaran II. Bagi Front Pembela Islam (FPI), kekalahan Ahok-Djarot Saiful Hidayat lantaran umat Islam di Jakarta bersatu.
"Dipungkiri atau tidak, bahwa faktor agama ternyata masih jadi penentu. Dan itu juga dibuktikan dari beberapa survei dalam memilih calon pemimpin," kata Jubir FPI Slamet Ma'arif , Jakarta, Kamis (20/4).
Slamet menuturkan bahwa gerakan salat Subuh keliling juga menjadi salah satu faktor kemenangan Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno. "Gerakan-gerakan kami soal Subuh keliling yang dilakukan kemarin untuk menggerakkan umat luar biasa," tuturnya.
-
Siapa yang kalah saat Anies melawan Ahok? Pertama, saat Pilkada DKI Jakarta 2017 ketika Anies Baswedan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Apa yang diancam AIPI dalam Pemilu? 'Banyak sekali sekarang, paling serius dalam integritas negeri ini adalah uang, ancaman ini akan terjadi, dan akan terjadi pada Pemilu 2024,' jelas Alfitra dalam acara sosialisasi aplikasi Sietik DKPP RI di Hotel Yuan Garden, Senin (18/12).
Menurutnya, selain adanya salat Subuh keliling, menjadi faktor kemenangan Anies-Sandi karena adanya kegiatan Dakwah keliling, termasuk di Kepulauan Seribu. Padahal pada putaran pertama, hampir 100 persen warga di Kepulauan Seribu memilih paslon nomor urut 2.
"Ini terbukti di Kepulauan Seribu, yang tadinya Ahok bisa unggul di Kepulauan Seribu, seribu suara, untuk putaran kedua, setelah kita safari dakwah, kami berjuang di sana, memberikan simpati keagamaan umat di sana, sekarang hasilnya cuma 60 persen di Kepulauan Seribu," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaGerindra merespons soal elektabilitas Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta masih kalah dari Anies
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaSampai saat ini nama Ahok juga masih menjadi pertimbangan bagi PDIP untuk di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaSohibul Iman mengaku tidak masalah dengan survei tersebut
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnalis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensat) juga menyoroti sejarah soal kuatnya basis akar rumput di Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca Selengkapnya