Frustasi idap HIV AIDS, motif tahanan LP Lowokwaru bunuh diri
Merdeka.com - Motif bunuh diri dilakukan tahanan dalam LP Kelas I Lowokwaru Malang, dipicu sikap putus asa atas penyakit diderita. Korban berinisial DPF (32), diketahui mengidap penyakit HIV AIDS sejak beberapa tahun terakhir.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Lowokwaru Malang Krismono mengungkapkan, korban memiliki riwayat sebagai pengguna narkoba. Korban menempati sel khusus bersama delapan orang narapidana penderita HIV AIDS lainnya.
"Korban pemakai putaw selama di luar. Almarhum waktu masuk LP sudah terkena HIV AIDS," kata Krismono.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
-
Kapan pelaku merasakan stres? Ini jelas, karena yang berselingkuh akan menghadapi dua hubungan rumit dengan dua orang yang berbeda.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
Korban terlibat kasus pencurian sebelum kemudian dipidanakan 1,3 tahun. Korban tercatat mulai masuk LP Lowokwaru sejak November 2015. Beberapa minggu terakhir, korban terlihat galau dan kerap curhat kepada teman-temannya.
"Putus asa karena penyakitnya. Kepada temannya mengaku baru satu kali dikunjungi keluarganya. Kata temen-temannya, sebelum kejadian sering menyebut-nyebut anak dan istrinya," katanya.
Korban menderita HIV AIDS jauh sebelum menjalani masa hukuman di LP Lowokwaru. Ayah dua anak itu dinyatakan positif HIV AIDS dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak Lapas sendiri mengaku selalu rutin memberikan perawatan kepada para tahanan pengidap HIV AIDS, termasuk korban. Pihaknya memiliki klinik ARV dengan dua orang dokter dan empat orang perawat.
"Kata temannya, beberapa hari sudah tidak mau minum obat," ungkapnya.
Korban ditemukan menggantung di jendela Blok II Nomor 4, blok rumah sakit. Kejadiannya sekitar pukul 02.45 WIB. Korban diketahui gantung diri dengan menggunakan tali dari rangkaian kaos yang disambung. Tali tersebut digantungkan di teralis jendela setinggi sekitar 2 meter.
Orang yang pertama kali mengetahui kejadian adalah rekan-rekan satu sel. Saat ditemukan oleh rekan-rekannya, masih dalam posisi menggantung dan terdengar suara napasnya. Tetapi tidak lama setelah diturunkan, korban meninggal dunia.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan istrinya kerap bertengkar dipicu banyak orang datang ke rumah menagih utang.
Baca SelengkapnyaKorban gantung diri ditemukan di wc setelah melakukan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaDugaan kuat IMS depresi sehingga melakukan pembunuhan kepada anaknya setelah melihat isi buku diary milik korban yang menceritakan banyak hal.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaMeski telah diamankan polisi, keterangan terduga pelaku masih berubah-ubah.
Baca SelengkapnyaAda juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.
Baca SelengkapnyaR sebelumnya ditahan atas kasus pencuri laptop dan alat proyektor di Sekolah Dasar Negeri 35 Tanjung.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan wajah korban sudah dalam keadaan kebiruan serta posisi miring seperti orang tertidur
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaSeorang tahanan kasus tindak pidana penjualan orang (TPPO) berinisial BC (23) ditemukan tewas di sel tahanan Polres Pandeglang, Selasa (4/7). Keluarga diberi t
Baca Selengkapnya