Gagal bertemu, sopir taksi & tukang becak surati Gubernur Aceh tolak angkutan online
Merdeka.com - Ratusan sopir taksi dan pengayuh becak menggelar aksi depan kantor Gubernur Aceh menolak keberadaan angkutan online. Peserta aksi mulanya meminta Gubernur atau Wakil Gubernur menemui mereka secara langsung.
Peserta kemudian bertahan di depan kantor Gubernur sembari melakukan negosiasi. Utusan pemerintah Aceh yang mewakili gubernur Aceh meminta perwakilan peserta aksi untuk bertemu di ruang pertemuan. Mulanya, sempat terjadi penolakan dari peserta aksi.
Setelah melakukan negosiasi. Sekitar 25 perwakilan dari peserta aksi diminta masuk dalam ruang rapat kantor Gubernur Aceh di lantai tiga. Hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Biro Ekonomi, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Kepala Kesbangpolinmas dan pihak kepolisian.
-
Di mana Pejabat Kemenhub bertugas? Sementara itu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membebastugaskan sementara Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah X Merauke, Papua Selatan.
-
Siapa yang hadir dalam Rapat Koordinasi Diskominfotik se-NTB? Peserta dari seluruh jajaran pimpinan pada Dinas Kominfo kabupaten/kota dan jajaran pimpinan Diskominfotik Provinsi NTB beserta mitra kerja multipihak.
-
Siapa yang dikunjungi Kapolsek untuk bantu mencoblos di Pemilu 2024? Dia merupakan salah seorang warga disabilitas di Jalan Lintas Bagansiapiapi, Kelurahan Bantalan Hilir, Kecamatan Batu Hampar, Kabupaten Rokan Hilir.
-
Dimana para Wali Kota se-Kalimantan bertemu? Ada sekitar 150-an peserta yang juga mengikuti Festival Iraw Tengkayu, Penurunan Padaw Tuju Dulung di Pantai Amal Rangkaian Rapat Kerja (Rakor) APEKSI Komwil V Kalimantan, yang diikuti Wali Kota se-Kalimantan diisi dengan berbagai kegiatan, Minggu (8/10).
-
Apa yang dilakukan oleh Pejabat Kemenhub? 'Kami menerima laporan kasus dugaan penistaan agama terlapornya saudara AK di laporan polisi tersebut,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Siapa yang meminta peran aktif Pemda? Menteri ATR/BPN Minta Peran Aktif Pemda dalam Proses Sertifikasi Aset
Ketua Koalisi Transportasi Aceh (KTA), Supriadi Adiguna mengatakan, seyogyanya kehadiran perwakilan peserta aksi ini untuk bertemu dengan Gubernur atau Wakil Gubernur. Akan tetapi kenyataannya keduanya tidak ada sehingga hanya diwakili oleh pejabat lainnya.
Saat itu, salah seorang perwakilan peserta aksi yang ikut rapat itu hendak keluar dan mengajak yang lain keluar dari ruangan. Akan tetapi, ketua KTA beserta Sekretaris KTA Hasanuddin mencoba menenangkan rekannya itu.
Supriadi kemudian mengatakan rapat tak perlu dilanjutkan. Akan tetapi, ada surat yang nantinya perlu disampaikan langsung kepada Gubernur Aceh untuk bisa bersilaturrahmi dengan tukang becak, sopir taksi dan pengusaha mobil rental di Banda Aceh dan Aceh Besar.
"Kami ingin bertemu dengan Gubernur atau Wakil Gubernur, jadi karena tidak ada, kami serahkan surat ini dan ada surat serah terima yang nantinya disampaikan kepada Gubernur," ujarnya.
Supriadi mengaku, isi surat yang dilayangkan kepada Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf berisikan tentang penolakan terhadap angkutan online. Karena keberadaan mereka tanpa koordinasi dengan perkumpulan angkutan di kota Banda Aceh, telah membuat pendapatan taksi dan becak konvensional turun drastis.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Zulkarnain menyebutkan, pihaknya sudah menerima surat ini dan nantinya akan diserahkan langsung kepada Gubernur Aceh.
"Kita akan serahkan kepada Gubernur nantinya," tegasnya.
Menyangkut dengan angkutan online, sebut dia, hingga sekarang belum ada regulasi yang mengatur tentang bisnis angkutan berbasis internet. Sekarang pemerintah daerah sedang menunggu keputusan yang sedang digodok oleh Kementerian Perhubungan.
"Sekarang belum ada regulasi, yang bisa kita lakukan masih menunggu regulasi dari pusat," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Gubernur Aceh untuk mencari solusi persoalan angkutan online. Nantinya, dia berjanji akan mempertemukan peserta aksi ini dengan Gubernur Aceh untuk menyampaikan langsung aspirasinya.
Peserta aksi memberikan tenggat waktu 15 kerja ke depan untuk mencari solusi yang tepat, sehingga tukang becak, sopir taksi dan pengusaha mobil rental tidak harus gulung tikar.
"Kita beri waktu 15 hari, bila dalam waktu itu tak diselesaikan cepat, kita akan bawa massa aksi yang lebih besar," jelas Sekretaris KTA, Hasanuddin.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di sebuah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaRatusan sopir angkot menggeruduk Gedung DPRD Kota Bekasi, pada Rabu (2/10).
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar mengaku sulit mendapatkan sewa bus untuk membawa massa ke GBK.
Baca SelengkapnyaAksi yang dilakukan oleh para awak angkutan dilakukan karena sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan.
Baca SelengkapnyaKemacetan di berbagai titik strategis Pekalongan, seperti kawasan Transmart, Stasiun, dan Monumen, menjadi salah satu keluhan utama
Baca SelengkapnyaAtas perbuatan ajudannya, Bupati meminta maaf. Meskipun sempat melerai tapi tak membuat emosi Daniel mereda.
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca Selengkapnyaejauh ini, belum ada laporan yang diterima oleh kepolisian dari kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaPerwira menengah polisi itu dicopot dari jabatan Kasubdit Gakkum Dirlantas Polda Maluku akibat memukul driver taksi online.
Baca Selengkapnya