Gagal jadi presiden dan wapres, Wiranto kini jadi anak buah Jokowi
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto didapuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menko Polhukam menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut sendiri digeser menjadi Menko Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.
Wiranto memang punya pengalaman sebagai Menko Polhukam di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun dia mengundurkan diri sesuai dengan surat resmi yang dikirimkan dan mendapat balasan dari Gus Dur.
Karier politik Wiranto pun berkembang. Setelah memenangi konvensi Partai Golkar atas Ketua Umum Partai Golkar saat itu Akbar Tandjung, Wiranto melaju sebagai kandidat presiden pada 2004. Bersama pasangan kandidat wakil presiden Salahuddin Wahid langkahnya terganjal pada babak pertama karena menempati urutan ketiga dalam Pilpres 2004.
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Kenapa Jokowi senang dengan transisi? 'Yang saya senang, sejak beliau (Prabowo) terpilih, sebagai presiden terpilih, persiapan menuju ke pelantikan itu betul-betul secara rencana kerja, program, dan lain-lain, transisinya berjalan dengan baik,' kata Jokowi dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (8/10). Dikutip dari Antara.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
-
Kenapa Budi Arie menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, Jokowi masih sangat terlalu muda untuk pensiun mengingat usianya yang baru menginjak 63 tahun.'Ya layak dong, kan beliau masih terlalu muda untuk pensiun. Masih muda, umur 63,' kata Budi Arie, kepada wartawan di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
Pada 21 Desember 2006, dia mendeklarasikan Partai Hati Nurani Rakyat (Partai Hanura) dan tampil sebagai ketua umum partai. Setelah Pemilu Legislatif 2009, tepatnya pada 1 Mei 2009, Wiranto bersama Jusuf Kalla (Capres Partai Golkar), mengumumkan pencalonannya sebagai pasangan capres-cawapres.
Komposisinya yakni Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres yang diusung Partai Golkar dan Partai Hanura. Pasangan ini juga menjadi pasangan yang pertama mendaftar di KPU. Pasangan JK-Wiranto mendapat nomor urut tiga dan disingkat menjadi JK-WIN. Namun, pasangan itu kalah setelah Susilo Bambang Yudhoyono terpilih kembali menjadi presiden bersama Wapres Boediono.
Pada Tahun 2014, Wiranto sempat mencalonkan diri sebagai calon presiden berpasangan dengan konglomerat media, Hary Tanoesoedibjo. Namun rencana tersebut akhirnya kandas dilakukan mengingat minimnya perolehan suara Partai Hanura dalam pemilihan legislatif 2014. Hanura pun merapatkan barisan mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Dua tahun pemerintahan Jokowi berjalan, presiden melakukan reshuffle kabinet jilid II. Wiranto menempati posisi Menko Polhukam.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, salah satu alasan Presiden Jokowi memilih Wiranto karena dinilai teruji dan berpengalaman terutama saat mengawal transisi dari Orde Baru ke Reformasi.
"Beliau juga pernah menjadi Menhankam/Pangab dan pernah menjadi Menko Polhukam," katanya di Istana, Jakarta, Rabu (27/7).
Menurutnya, sederet pengalaman dan jabatan yang pernah dijabat Wiranto telah banyak diketahui publik. Oleh karena itu, dirinya tak perlu diperkenalkan lagi ke publik. "Pak Wiranto dulu pernah jadi anggota Golkar sekarang Ketum Hanura," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama Jenderal Wiranto sudah tak asing di telinga masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaWiranto mengungkapkan lima alasan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka wajib didukung dan menang pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaWiranto menyebut setidaknya ada lima alasan untuk memilih calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto pada pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaSebagaimana dicantumkan dalam kampanye, keberlanjutan menjadi landasan penting bagi pemerintahan Prabowo dan Gibran.
Baca SelengkapnyaWalaupun sempat gagal menjadi menteri di 2014, ternyata Maruarar tetap sejalan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui banyak saran dan masukan dari Jokowi terkait sosok-sosok pilihan untuk masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyatakan Presiden Joko Widodo guru politiknya, karena pernah mengalahkannya dua kali, yakni pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaDalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah calon menteri ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Senin (14/10).
Baca SelengkapnyaMenurutnya, Jokowi pantas menjadi anggota DPA. Jokowi bakal membantu memberikan saran ke Prabowo
Baca SelengkapnyaPara kandidat menteri dan wakil menteri itu satu per satu menyambangi kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara V, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya